Happy reading 📖***
"Mirip.." ucap Zemi tiba-tiba sambil menunjuk seseorang di dekat pintu cafe
Zemi bangkit dari duduknya berniat menghampiri orang tersebut.
"Zem kamu mau kemana?" Tanya Damar bingung yang dihiraukan oleh Zemi.
Zemi berjalan cepat menghapiri orang tersebut."Hai..." Panggil nya terpotong karena orang itu tiba-tiba menghilang.
"Kamu ngapain sih Zem? Suka banget pergi tiba-tiba" Tanya Damar setelah mengejar Zemi
"Tadi gue lihat dia mar. Dia disini.. tapi kok sekarang ga ada ya?" Bingung Zemi
"Kamu salah lihat mungkin Zem,, dia ga mungkin disinilah, kalaupun dia pulang pasti dia kabarin kamu kan?" "Lagian dia kan udah ga ada" lanjut Damar didalam hati
"Bener juga sih, tapi orang itu tadi mirip dia Dam,gue ga salah lihat. cuma fashion nya emang beda sih, ga dia banget" jelas Zemi
"Mungkin kamu salah lihat. Mending kita pulang kamu istirahat, ini juga udah mau malam ntar dicariin ayah bunda lagi." Ajak Damar
"Iya juga sih. Ya udah lah kita pulang."
**********
"Makasih ya Mar." Ucap Zemira
"Iya sama-sama cantik" balas Damar lalu membelokan setir nya kerumah sebrang. Jadi Rumah mereka berdua itu bersebrangan.
"Assalamualaikum kakak pulang," salam Zemi setelah memasuki rumah
"Waalaikumsalam,, baru pulang kak?" Tanya bunda Zemi
"Iya Bun, tadi mampir ke cafe sama Damar," jawab Zemi "kok sepi Bun, ayah sama adik kemana?"tanya Zemi balik
" Ayahmu lagi nyiram Bunga di belakang, kalau adek kamu tidur di kamarnya" jelas bunda
" Ya udah kalau gitu kakak ke kamar dulu ya Bun, gerah mau mandi. Dan juga nanti makan malam nya ga usah nunggu kakak ya Bun, kakak udah makan tadi sama Damar." Ujar Zemi
"Iya sayang." Jawab bunda
Zemi pun pergi ke kamarnya yang berada di lantai dua.
"Huh capek banget," monolog Zemi sambil menjatuhkan kan tubuhnya ke kasur
"Mandi dulu deh,"
Setelah mandi Zemi rebahan di kasur sambil bermain hp. Dia membuka Line, dan melihat room chat nya dengan dia.
Terlihat chat darinya yang sampai sekarang belum terbaca, apalagi terbalas. Sudah sejak Juli lalu akun tersebut seperti tidak aktif, tidak hanya line, Twitter, Facebook, Instagram dan WhatsApp milik dia terlihat tidak aktif.
Zemi juga sudah menelponnya tapi lagi lagi handphone dia tidak pernah aktif. Selalu suara operator yang menyambut nya.
Zemi yakin dia masih hidup. Sangat-sangat yakin. Bahkan Zemi akan selalu menunggu kepulangan dia, sampai kapan pun itu. Bahkan jika perlu Zemi akan menyusulnya kesana.
Zemi pun bangkit dari rebahan, ia melangkah kan kakinya ke balkon. Menatap senja yang mulai muncul semburat merahnya.
'senja bilangin sama dia ya. Lily rindu cepet pulang' batin Zemira lalu tersenyum sendu.
Hai-hai readers...
Thanks for reading ya❤️
Jangan lupa vote and coment juga share cerita aku ke temen-temen kalian. Biar lebih banyak yang baca cerita ini, dan aku makin semangat update nya.See you next chap 👋
Sabtu, 1 Februari 2020
-salam pena-

KAMU SEDANG MEMBACA
Juli
Teen Fiction"Ternyata senja sama fajar punya persamaan dan kelebihan masing-masing. Kalau senja pergi tinggalkan kegelapan maka fajar pergi tinggalkan cahaya terang. Kalau senja cenderung temaram maka fajar cenderung benderang. Tapi mereka memiliki keindahan y...