Eps 4

1 0 0
                                    

Setelah semalaman suntuk Sasha mengkhawatirkan reynad, Sasha sangat tidak bersemangat untuk masuk kesekolah, dengan langkah yang sangat lesu Sasha keluar dari kamarnya rapih dengan seragam sekolahnya, seperti biasa ibu sedang menyiapkan sarapan.

"semalam kamu pulang jam berapa?" tanya ibu. Sasha menarik kursinya dan duduk, dengan tatapan yang kosong.

"jam 10 bu, rey masuk rumah sakit.."

"hhhaaahhh? kok bisaaa? kenapa diaaa?" tanya ibu penasaran disusul dengan ayah yang baru masuk keruang makan.

"rey dipukulin devano buuu.." sahutnya lemas, Sasha menempelkan  kepalanya diatas meja mekan.

"Hah? sok jagoan banget dia. lagian yaaa keliatan sih emang kalo cowok baru lo itu gak bisa ribut. mukanya ajah kaya oppa-oppa korea gituu."

"apaan sih kak, dia itu sampe masuk rumah sakit karna dikeroyok temen-temennya devano juga." sambar Sasha dengan kesal.

"loh kok devano mainnya keroyokan, dasar banci.." sahut alfa

"hemmmm...emang dia itu banci dan pisikopat.. Sasha berangkat sekolah dulu.." Sasha terbangun dari duduknya.

"yeeehh udah tau pisikopat masih ajah dipacarin sama juga lo aneh.." sambar gio

"tauuu sekalinya ganteng ternyata pisikopat , serem yaa ayah.." alfa

"assssshhhhhhh, terserah Sasha mau berangkat sekolah."

"Sarapan dulu Sasha ..." ibu.

Sasha  tidak mghiraukannya.

"gitu tuh bu kalo anak kecil dibolehin pacaran, jadi diotaknya cuma cinta - cintaan doang.." kata alfa sambil menyuap nasi goreng kemulutnya.

"kamu juga dari kelas 6 sd sudah ngerti pacaran." sambar ayah.

"yehhh ayah sok tauuuu.."

"Ayah liat diary kamu.." ledeknya.

"hahahahaha..kak alfa iiihhhhh  jijikk.."sahut gio

#

Sampainya Sasha disekolah. dengan wajah kesalnya Sasha mencari devano kekelasnya, ternyata devano sedang asik tertawa teman tim basketnya, itu membuat Sasha ragu, namun tidak ada yang bisa dia laukan saat ini selain menumpahkan kemarahannya.

"Devanno, gue mau ngomong sesuatu.." Sasha mengumpulkan keberaniannya, dan bicara didepan teman - teman devano.

"Apah hah? lo mau tanya kenapa pacar lo berdarah?" katanya dengan nada yang tengil.

"gue tau apa masalah lo, tapi gue minta sama lo tolong jangan seenaknya, lo gabisa terus terusan maksain apah yang gak seharusnya lo lakuin, gue akan laporin lo soal kekerasan ini kepolisi dan gue gak takut.." tantang Sasha.

"Lo gausah main main sama gue, lo pikir lo siapa hah? lo itu cuma cewek lemah.." katanya sambil mendorong bahu Sasha.

"pppplllllaaaaakkkkkk..." Sasha  menampar pipi devano dengan wajah yang sangat marah, devao mencengkram pipi Sasha dengan satu tangannya yang kuat.

"lo jagan main - main sama gue, lo tau kan siapa gue? jangan sampe gue bikin hidup lo sama dia menderitaaa" ancamnya, dan melepaskan tangannya dari wajah Sasha.

Sasha meneteskan airmatanya dan memutuskan untuk pergi dari kelas devano.

"harusnya gue tau apah yang bakal devano lakuin seteh gue ngelakuin itu kedia, kenapa? kenapa gue yang harus ada diposisi ini.." batinnya.

Sasha berjalan menuju toilet perempuan.

Sasha terus membasuh mukanya. Sasha menatap cermin, dengan wajah yang sangat lusuh.

I Got YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang