Bab 1 : Bosan (Part 1)

13.6K 687 10
                                    

Sejak Naruto menjabat sebagai Hokage, desa Konoha berubah seratus persen menjadi desa yang penuh kedamaian. Tidak ada tempat yang lebih damai dari pada berada dalam dinding batu yang mengelilingi Konoha saat ini.

Saking damainya, warga desa bahkan tak pernah mengeluhkan masalah tentang sistem pemerintahan, sistem pertahanan, maupun sistem kesejahteraan lain yang diterapkan di desa.

Semua berjalan mulus penuh kedamaian dan ketentraman. Itu artinya ia memang Hokage hebat yang bisa diandalkan.

Tapi, kedamaian itu menyebabkan suatu masalah kecil, tak ada satupun dokumen misi yang datang ke padanya, selain dokumen rutin yang biasa ia tandatangani setiap periode.

Hhhh... Naruto seperti pemimpin yang makan gajih buta. Kerjaannya hanya bersantai dan berbincang dengan istri tercintanya, omega paling manis seantero Konona yang pernah ia temui, Sasuke.

 Kerjaannya hanya bersantai dan berbincang dengan istri tercintanya, omega paling manis seantero Konona yang pernah ia temui, Sasuke

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sasuke, bisakah kau menurunkan sedikit pakaianmu, agar aku bisa melihat-'nya'."

'Nya' yang Naruto maksud adalah dua buah benda kenyal di dada Sasuke yang sangat disukai Naruto.

Naruto nyengir berharap Sasuke segera melakukannya.

Tapi Sasuke hanya diam, selama beberapa detik ia hanya memandangi Naruto dengan tangan berlipat dan dagu terangkat, tanpa berniat sedikitpun melaksanakan apa yang diperintahkan. Well, sebenarnya Sasuke tidak semanis itu.

"...Tenanglah, tidak akan ada yang datang." janji Naruto.

Walaupun benar, Naruto sedang sepi kerjaan belakangan ini, dan hampir tak ada tamu yang datang menemuinya di ruangan ini.

Tapi, jika mereka sedang sial, bisa saja seseorang masuk dan memergoki mereka sedang melakukan 'itu'. Jadi, Sasuke tidak akan melakukannya jika itu di ruangan kerja Naruto.

"No." jawab Sasuke singkat.

"Sasuke, bukankah ini waktunya kau heat?"

Naruto sangat suka tantangan, semakin besar resiko, maka ia akan semakin menikmatinya. Bercinta dengan kekhawatiran seseorang akan memergoki mereka membuat Naruto bersemangat.

"...Heat-mu akan datang di tanggal ini, 'kan?"

Wajah Sasuke membeku, ingatan Naruto ternyata lebih kuat dari ingatannya. Saat mengunjungi ruangan Hokage, ia sama sekali lupa mengenai tanggal rutin kemunculan heat-nya itu.

"Dobe, jangan macam-macam." Sasuke mengancam. Ia mundur sedikit saat Naruto berdiri dan berjalan mendekatinya.

Sasuke mengeluarkan kunai dan mengarahkan bagian runcingnya pada Naruto.

"Hehehe, Sasuke, kau tidak berniat membunuh suamimu, 'kan?"

Sasuke juga mengeluarkan jurus genjutsu untuk menghentikan Naruto.

Naruto sempat masuk dalam genjutsu-nya, ia sempat bengong, pria berambut pirang itu tak bergerak dari tempatnya berdiri.

Tapi sayang, yang dilawan Sasuke ini adalah Hokage ketujuh, yang notabene dia adalah shinobi terkuat di Konoha. Akhirnya, entah bagaimana malah Sasuke lah yang terlempar ke atas meja dan menjadi tawanan pria sange-an itu.

Naruto menyeringai.

Sasuke meneguk ludahnya. Ia melirik pintu masuk was-was.

"Naruto, STOP!"

Sasuke refleks menahan tubuh Naruto dengan kedua tangan, tapi tangan itu segera disandera oleh si pirang, dan hal itu membuat Sasuke frustasi.

"Hentikan!"

"Apanya yang hentikan? Biasanya kalau sedang heat, malah kau yang nagih-nagih minta lagi."

Pipi Sasuke memerah. Memang benar, ia akan bertindak berlebihan kalau dalam keadaan heat. Karena itulah ia tidak mau melakukannya di ruangan kerja Naruto, tempat di mana orang lain berkesempatan melihatnya melakukan hal yang memalukan!

Bodo amat! Walaupun suaminya itu sedang terangsang, apapun alasannya Naruto harus tetap menahan nafsu sampai mereka pulang ke rumah nanti.

Bersikeras, Sasuke malah main fisik. Ia menendang Naruto.

Naruto tidak tinggal diam, dia menangkis serangan dan mempertahankan diri.

Pertikaian terjadi, tapi bisa dilihat pemenangnya adalah sang Hokage ketujuh.

"Menyerah saja, Sasuke~"

Naruto membisiki Sasuke, tubuhnya kini menindih Sasuke di meja, mengunci pergerakan pria marah itu. Kedua tangannya juga telah disandera oleh Naruto di atas kepala.

Setelah Naruto mengatakan itu, sebuah tangan menyusup ke pakaiannya. Sasuke memejamkam mata dan berdoa semoga ini bukan hari tersialnya.

|
|
👇

This Is The Time (Adult Version) | NaruSasuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang