Bab 8 : Markas Utama (Special Story)

7.7K 326 7
                                    

Bab 5 : Before (Part 3)'s side story
-This Is The Time Special-

|

Before i left my sadness, before i had him in my life...

|

Naruto langsung mengenali sosok itu ketika melihatnya pertama kali setelah lima tahun, walau ruangan itu diterangi dengan pencahayaan yang minim.

"Lama tak jumpa, Naruto..."

Sebelum melantunkan nada yang halus, wajah itu telah menoleh pada Naruto, dengan sudut mata memperlihatkan manik hitam yang berkilau terkena cahaya lilin sebatang.

"Sasuke... pulanglah bersamaku."

Tak ada yang bisa Naruto sampaikan selain tujuan untuk membawa pulang sosok raven yang ia dan timnya cari-cari selama ini. Cakra Orochimaru dua hari lalu yang dapat diidentifikasi membawa tim Yamato pada tempat persembunyian bawah tanah yang luas dan mempertemukannya kembali dengan Sasuke setelah terpisah selama lima tahun lamanya.

Sasuke berdiri membelakangi Naruto dalam sebuah kamar di bangunan bawah tanah, penampilannya agak berbeda dengan terakhir kali mereka bertemu. Kimono putih tipis menutupi bagian atas tubuhnya dan celana hitam dengan obi yang melilit pinggang, serta sebuah pedang yang ditancapkan pada bebatan obi.

"...Jangan menjadi pelacur Orochimaru."

Lanjutan kalimat Naruto membuat mimik Sasuke berubah, ia berbalik menghadap Naruto dan perlahan menarik pedangnya.

WOOSH!!

Tubuh Naruto terlempar ke samping karena memaksakan diri untuk menghindar dari serangan mendadak Sasuke. Naruto terkejut dengan kecepatan Sasuke yang kini meningkat pesat dari sebelumnya, Naruto mengingatkan dirinya sendiri untuk menjaga jarak dengan pemuda omega itu. Manik birunya menatap pedang yang tertancap pada dinding dan memperhatikan Sasuke yang berusaha menariknya.

"Kau dan Itachi sama saja, apa kalian senang telah meremehkanku, ha?" Sasuke menggigit bibirnya, ia menatap tajam Naruto yang berdiri dalam posisi siaga. Mata biru Naruto tak lepas dari sosok Sasuke yang sedang berdiri memegang pedang, sambil tangan kanannya bergerak menyembunyikan kunci ruangan ke waist bag.

"Hm, hahaha..." kemudian Sasuke memegangi kepalanya dan terkekeh geli, "...Jika dengan menjadi pelacur bisa membuatku lebih kuat, kenapa tidak, huh?"

Sasuke bertanya pada dirinya sendiri dan Naruto, menggumamkan kalimat yang seharusnya tak pernah terpikirkan oleh pemilik Sharingan terakhir itu. Apakah ambisi berlebihan pada kekuatan besar mampu membuat seseorang menjadi setengah gila?

Naruto melepas posisi kuda-kuda dan berdiri menegak, mengulurkan tangan untuk mengajak Sasuke pulang. Ia begitu prihatin pada pemuda sangat ia sayangi itu, pujaan hatinya yang sedang tersesat dalam kegelapan.

"Sasuke, aku kesini bukan untuk bertarung denganmu, aku ke sini untuk menjemputmu."

Mungkin sulit membujuk harimau yang sedang tersesat, tapi Naruto menyunggingkan senyum terbaiknya, menyatakan diri kalau dirinya bukan musuh yang harus dihabisi, dia adalah teman yang menginginkan kebaikan di diri sahabatnya.

"Itachi mengatakan kau itu bagaikan lembaran kertas putih yang bisa dicoret-coret dengan warna apapun, harus ada seseorang yang melindungimu dan menuntunmu ke jalan yang benar, dan aku bersedia untuk itu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

This Is The Time (Adult Version) | NaruSasuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang