Bab 1 : Bosan (Part 2)

11.7K 630 17
                                    

🚫 17+ Area 🚫

Baju Sasuke tersingkap, memperlihatkan dua nipple merah muda yang menggoda. Lidah Naruto berkutat di sana, menjilati dan menyedotnya.

"Ahh..."

Sasuke mendesah akibat perbuatan Naruto, Naruto menghisap dadanya kuat, berharap ada air susu yang keluar dari sana.

Tangan kiri Naruto masih menyandra kedua tangan Sasuke di atas kepalanya. Sementara tangan yang lain menurunkan celana Sasuke hingga lepas sebelum ia mengangkat kedua kaki itu ke udara.

Naruto memasukkan satu jemarinya ke lubang yang terselip dibalik belahan pantat pria raven. Jari itu terhisap ke dalam dan membuat Sasuke mendesah.

Heat yang diharapkan Naruto belum muncul. Ia menambah satu jari lagi dan mengocoknya.

Sasuke mendesah keras, jika saja pintunya terbuka, suara Sasuke sudah pasti bergema sampai ke koridor.

Naruto menambahkan satu jari lagi dan mengocok semakin kuat, desahan Sasuke juga semakin kuat, dadanya membusung dan nafasnya tersengal.

Naruto terus mengocok sampai suatu lendir keluar dari lubang sempit itu dan mengotori jari-jari beserta telapak tangannya. Suatu tanda bahwa Sasuke akan segera bersujud di bawah selangkangannya.

Sasuke tiba-tiba terdiam, matanya membelalak. Terjadi perubahan pada diri Sasuke.

Sasuke langsung bangun dan memeluk Naruto.

Naruto diam saja. Ia tidak bingung dengan apa yang terjadi, malah ia menanti-nantikannya, karena itulah sudut bibirnya terangkat.

Sasuke segera ingin melepaskan jubah hokage yang dipakai Naruto. Tapi Naruto mencegatnya.

Naruto melihat nafas Sasuke menderu, dadanya naik turun dengan cepat. Libido Sasuke pasti tak terkendali karena heat-nya telah muncul.

"Tenang, sayang... kita sedang berada di ruanganku, kau tidak ingin kita kepergok telanjang bulat, 'kan?"

Jubah itu cukup besar, cukup untuk melindungi tubuhnya dan juga tubuh bagian bawah Sasuke yang telanjang ketika mereka bersatu nanti.

"Kau pengecut." ujar Sasuke menghinanya.

Naruto tertawa lebar, Sasuke-nya berubah total. Tadi baru saja dia harus dipaksa dulu, sekarang dia malah menantang.

"Aku bukan pengecut," Naruto kembali membaringkan Sasuke di meja. "...Aku hanya tidak ingin ada orang lain yang melihat tubuhmu selain aku."

Naruto mengangkat kedua kaki Sasuke lagi dan memposisikan kejantanannya di depan cincin Sasuke. Memasukkannya perlahan.

Keduanya mendesah. Sasuke meraih kerah Naruto dan berkata dengan nafas memburu dan wajah memerah. "Naruto, cepatlah bergerak!"

"Iya, sayang, sudah tidak tahan, ya?"

"Ini gara-gara kau!"

Sekali lagi, Naruto tertawa lepas. Ia segera meng-in-out-kan juniornya.

"Gerakanmu lemah sekali, dobe!" lagi-lagi Sasuke mengeluh.

"Sayang... tidak perlu seperti itu, aku hanya ingin menikmatinya."

"Salahkan dirimu yang cari masalah..."

Ya, ya, ya, semua ini salahnya karena bermain-main dengan heat Sasuke, kini ia mendapat ganjarannya.

Naruto membelalak ketika Sasuke membalik posisi mereka. "Sasuke, apa yang kau lakukan!?"

Ia melirik pintu masuk, khawatir kalau-kalau ada yang masuk dan melihat Sasuke setengah bugil.

Sasuke melumat bibir Naruto kasar, ia meraih kedua tangan Naruto dan meletakkannya di atas kepala.

Sebenarnya Naruto senang Sasuke agresif, tapi kekhawatirannya itu membuatnya tak tenang.

Sasuke memasukkan kejantanan Naruto ke dalam lubangnya, membuat keduanya mendesah, kemudian Sasuke menaik-turunkan pantatnya cepat.

Seraya mendesah, sesekali Naruto melirik pintu ruangan. Dahinya berkeringat dingin.

Naruto lekas menjatuhkan tubuh Sasuke ke samping tepat saat pintu itu berbuka, dan seseorang berbicara dari sana.

Naruto sempat membentangkan jubahnya, lalu menutupi seluruh tubuh Sasuke. Tapi suara nafas Sasuke yang kuat tetap kedengaran.

Suara nafas Sasuke dan kondisi Naruto yang berbaring di meja sedang memeluk seseorang, membuat pria yang berbicara tadi sadar bahwa ia sedang mengganggu kegiatan menyenangkan sang hokage. Orang itu lekas meminta maaf dan menutup pintu kembali.

Naruto lega. Juniornya terselamatkan. Ia tidak perlu menjeda kegiatan mereka. Dan lagipula, Sasuke sedang heat, jika disuruh menunggu maka ia bisa-bisa kesurupan dan membunuh Naruto.

Naruto menciumi wajah merah itu ganas. Ia kembali bertukar posisi dengan Sasuke. Tapi setelah melepaskan ciuman, Sasuke malah menariknya dan membuat tubuh itu terjerembab menindih Sasuke.

"Sasuke, sabarlah..." ia menggerutu.

Naruto bangkit dan membuat segel tangan, ia menciptakan tiga bunshin (bayangan) dirinya.

Satu klon untuk menjaga pintu masuk dan dua lagi untuk memegangi Sasuke agar tidak berontak.

"Kalian mau apa!?" keluh Sasuke ketika para klon itu memegangi kedua tangannya.

Sasuke bernafas seperti anjing ketika Naruto mengenjotnya, pahanya ia lebarkan agar Naruto bisa masuk lebih dalam. Tak lupa, Naruto memanjakan dada menggoda istrinya itu.

"Penisku... ahh... sentuh..." perintah Sasuke di sela desahannya.

"Tidak," Naruto melawan, "Kau hanya akan keluar dengan lubangmu."

Mendekati klimaks, Naruto bergerak semakin cepat, sampai Sasuke kewalahan dibuatnya.

Sasuke menyentakkan kepalanya ke atas, matanya berkunang-kunang. Sebelum dirinya meledak, ia meneriakkan nama Naruto nyaring.

Naruto melihat penis Sasuke menyemprotkan cairan putih beberapa kali, cairan itu cukup banyak, mengotori perut Sasuke hingga dadanya.

Tubuh putih mulus itu langsung lemas, tapi genjotan Naruto belum berakhir, Naruto belum klimaks.

Merasakan lubang Sasuke yang mengetat ketika ia mencapai puncak membuat Naruto mendesah keras, ia juga semakin dekat dengan tujuan mereka.

"Akh, Akh, Naruto!"

Sasuke mendesah sakit ketika heat-nya menghilang, tapi Naruto tidak peduli. Butuh beberapa sentakan lagi sampai ia juga mencapai kenikmatan tertingginya.

Naruto menyemprotkan cairan kental ke dalam tubuh Sasuke, ia menggesekkan penisnya berkali-kali hingga cairan miliknya benar-benar habis.

"Naruto, kenapa kau keluar di dalam?"

Naruto tersadar kalau ia membuat kesalahan. Ia langsung nyengir dan menggaruk kepalanya.

Sasuke memutar bola matanya, ia harus bersiap menjadi seorang ibu sekarang.

Sasuke memutar bola matanya, ia harus bersiap menjadi seorang ibu sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 1 : Bosan = TAMAT.

This Is The Time (Adult Version) | NaruSasuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang