Bab I

6 1 0
                                    

Desa Pyrite, 20 September 3090. 

Aroma dedaunan musim gugur yang lembap, masuk dan memenuhi kamarku. Langit yang berwarna biru cerah, seakan-akan mengajakku untuk keluar dan menyaksikan dunia yang telah kembali normal barang sedikit. 
Aku tak pernah menyukai kenyataan ini. Hari yang cerah bukanlah hal yang kusuka. Itu berarti, aku harus kembali ke sekolah dan bertemu dengan orang-orang munafik yang kubenci. Bukan karena aku anak bodoh yang gemar bermalas-malasan. Hanya saja, sekolah sudah kuanggap sebagai nerakanya Bumi.

Chydera High.

Sekolah bertipe asrama yang dibangun bermegah-megahan dan hanya dikhususkan untuk kaum elite. Awalnya, sekolah itu didirikan oleh para cendekiawan di Nukah untuk mendidik anak bangsa. Namun, setelah terjadi perkembangan yang cukup pesat di negeri ini, kini, sekolah itu hanya diisi oleh para orang kaya tak bermoral dari berbagai negara.
Bangunan sekolah itu terletak tepat di atas Bukit Chydera yang berada di tengah Kota Mountdelaire di Provinsi Blanco. Hanya orang kelewat kaya yang mampu menyekolahkan anak mereka di sana. Jika kau menginjakkan kaki di Chydera High, kau akan mencium bau-bau kaum borjuis munafik di setiap sudut gedung sekolah secara praktis. 

Bagi kami, masyarakat miskin atau orang biasa, bersekolah di Chydera High merupakan sebuah mimpi yang terlalu indah untuk menjadi kenyataan. Tak aneh bila jarang dijumpai ada orang dari kalangan biasa yang bersekolah di sana. Karena bagi mereka, satu-satunya cara untuk bisa mengakses pendidikan di tempat itu hanyalah melalui beasiswa.

Aku, Amethyst Lavender yang merupakan cucu terakhir dari Pyrite Lavender dan ketiga abang lelakiku merupakan orang yang mereka sebut “beruntung” karena mampu bersekolah di Chydera High meski kami tidak sekaya itu. 
Menjadi cucu seorang veteran perang terkemuka bukan berarti dapat mengubah keluarga kami menjadi superior. Kakek selalu menginginkan keturunannya berusaha sendiri untuk bisa meraih puncak tangga kesuksesan. Berkat didikannya, ayah kami tidak pernah menyimpan keuntungan yang terlalu banyak dari ladang serta kebun. Dia selalu menggunakan keuntungan itu untuk dibagikan pada pegawainya karena dia tahu betapa kejamnya hidup di Nukah pascaperang, terlebih jika tinggal di pedesaan.

Alasan lainnya adalah karena pemerintah menghibahkan Keluarga Lavender sebuah beasiswa penuh untuk menempuh pendidikan di Chydera High. Mereka mengatakan bahwa beasiswa tersebut sebagai bentuk imbalan tambahan untuk kakek kami. Tentunya, orang tuaku tak dapat menolak hal istimewa tersebut dan mereka jadi tidak perlu mengkhawatirkan biaya pendidikan kami.

Ada  beberapa hal yang perlu kalian tahu mengenai Chydera High. Sistem kasta sangat dihargai dan dijunjung tinggi oleh para siswanya. Karena itulah kasus perundungan sudah menjadi hal lumrah untuk terjadi di sana. Mereka yang mendapatkan beasiswa karena kepintarannya ataupun hal lain, sudah pasti akan dijadikan “tumbal” untuk para siswa yang berada di puncak kasta.

Sistem perkastaan di sana dibagi menjadi empat bagian. Para rakyat jelata yang mendapatkan beasiswa karena kepintaran mereka, sudah pasti ditempatkan pada kasta terbawah. Jika kalian berpikir anak dari orang terkaya di dunia akan ditempatkan di kasta teratas, kalian salah. Karena, anak-anak dari para konglomerat dan selebritas terkenal akan berada pada kasta ketiga.  Sementara itu, anak-anak dari politikus atau pejabat penting menempati posisi nomor dua. Dan posisi tertinggi dipegang oleh anak-anak dari keluarga kerajaan atau para pemimpin negara. 

Beberapa orang menempatkanku dan ketiga saudaraku di kasta pertama karena kami adalah cucu dari Pyrite, tetapi masih ada beberapa orang lainnya yang menganggap kami ini kaum rendahan hanya karena uang kami tidak sebanyak mereka. Meskipun begitu, tak ada satupun orang di sekolahan ini yang berani mengusik kami berempat. Satu-satunya alasan adalah karena pengaruh kakekku. Dengan menjadi cucunya, kami menjadi kebal dari perundungan. Karena hal itu pula, pada tahun pertama kami, tidak ada satupun dari kami yang mengalami penistaan, baik fisik maupun mental. Orang-orang di sini itu gila, sekali mereka menemukan seorang rakyat jelata, hak asasinya sebagai manusia akan dicabut sampai dia lulus.

IGNIREWhere stories live. Discover now