"Bell... kamu gak kerja hari ini?" Teriak mama Bella dari luar kamar.
"Kerja" sahut Bella kesel dibangunin belum jamnya.
Perasaan baru nutup mata. Ini kenapa mama udah teriak aja sih. Huhhh...
"Buruan mandi! Sekarang udah jam tujuh!"
Bella yang semula ingin merapatkan diri dengan selimutpun langsung melek mendengar jam tujuh. Demi apa sekarang sudah jam tujuh? Jam tujuh?
Kenapa hangpong gw alarm nya gak bunyi? Sial!. Batin Bella.
Dengan panik Bella langsung mencari hp nya. Melihat jam memang benar sudah menunjukkan jam tujuh lewat tiga menit. Di layar hp tidak ada ikon alarm. Mampus Bella lupa aktifin alarm.
Alhasil Bella langsung keluar kamar pergi ke kamar mandi.
Tidak perlu mandi. Cukup cuci muka. Gosok gigi. Selesai.
Mama Bella yang melihat anaknya terburu-buru tanpa mandi itu hanya mengelengkan kepala.
"Rotinya mama buat bekal aja ya, Bell"
"Iya ma" sahut Bella sambil menyetrika baju.
Gini nih kalau baju gak disiapin lebih dulu. Awal-awal kerja baju disiapin. Sekarang udah lama kerja jalan 2 tahun. Nyetrika baju dilakukan pagi hari setelah mandi. Tidak patut dicontoh.
Selesai nyetrika baju. Bella langsung makai skincare nya. Tidak pakai bedak. Karna menurut Bella kulit wajahnya sensitif dan berminyak. Untuk mengurangi wajahnya yg sudah kurang akan jerawat Bella menghindari bedak.
Dan lagi apabila kulit berminyak ditambahkan dengan bedak, itu sama saja kayak mendukung wajahnya untuk kembali berjerawat. Pikir Bella pribadi.
Ya walaupun saat pms dia tetap kedatangan jerawat.
Selesai skincare Bella langsung mengambil maskara dan lipstik berwarna oren.
"Ma... kunci motor Bella dimana?" Ujar Bella sambil memasang kaos kakinya dan masker wajah.
Satu lagi, kulit wajah sudah berminyak, apabila keluar rumah makai motor wajib hukum nya memakai masker. Untuk menghindari debu jahat yang singgah di wajah juga untuk menghindari agar kulit wajah tidak belang. Oke sip selesai.
"Di gantungan dekat tv" jawab mama Bella sambil membawakan bekal Bella.
Bella langsung menyambar kunci motornya. Dan menuju papa nya yang duduk dimeja makan.
"Bella berangkat pa, ma. Assalamualaikum" sambil mencium tangan orang tuanya Bella langsung ngancir keluar rumah dan berangkat.
Bella Yasmine Harries. Umur 24 tahun. Anak tunggal. Robby Harries dan Ratna Ayu Dewi nama orang tua Bella. Setia. Susah moveon. Ditinggal nikah. Jomblo baru 2 bulan.
Robby seorang wirausaha. Sedangkan Ratna ibu rumah tangga.Kantor
Perusahaan tempat Bella bekerja adalah perusahan Distributor makanan dan beberapa anak hotel ternama di Jakarta.
07.35
Bella sudah sampai dikantor. Jalanan macet, apa lagi Bella melewati beberapa sekolahan yang berada dipinggir jalan raya. Hari senin dipastikan jalanan selalu macet.
Bella langsung cepat-cepat absen sidik jari. Setelahnya langsung pergi ke kubikel nya.
"Gw kira lo tidak kerja hari ini." Lala berujar sesaat setelah Bella sudah duduk di kubikel.
"Iya tumben datang mepet gini." Lanjut Icha sambil mengetik sesuatu di komputernya. Kayaknya lagi ngerjain laporan atau returan barang.
"Bangun kesiangan. Jalanan macet. Ambyar guys." Bella cekikikan sambil menyalakan komputernya.
"Lebih ambyar-an mana melihat mantan arah kesini." Ujar Lala. Bella mengikuti arah pandang Lala juga Icha. Dor... tepat sasaran Dicky berhenti didepan kubikel Bella.
Tambah ambyar pagi gw. Asem!
"Minta materai 6000 Bell." Ucap Dicky sambil memainkan hp nya.
"Berapa?"
"Sepuluh. Sekalian minta nomor wa baru kamu." Dicky menyodorkan hp nya ke Bella.
"Uhuk-uhuk"
"Ha-hacimmm"
Lala dan Icha kompak memberi respon sok batuk juga flu. Sedangkan Bella melotot garang ke arah mereka berdua.
"Eh Dicky lo di blokir sama Bella kali, Bella gak ganti nomor wa soalnya." Ceplos Lala sok sibuk jarinya mengetik asal keyboard.
Benar. Bella tidak ganti nomor wa. Dicky emang Bella blokir demi menyelamatkan hatinya. Idih alay bued🤣
Bella diam. Binggung mehadapi situasi kayak gini. Aneh aja gitu.
"Kamu blokir wa aku Bell?" Tanya Dicky tidak yakin.
Iyalah tidak yakin. Ini Bella terkenal bucinnya Dicky. Gak mungkin Bella memblokir dia.
"Eh gw ke toilet dulu ya." Bella langsung buru-buru pergi meninggalkan kubikel dan Dicky.
Lala dan Icha yang melihat itu terbahak. Mereka tahu itu cuma alasan Bella saja untuk menghindar. Dasar susah moveon!
"Sya ai lo Bella" teriak Lala. Bella yang mendengar itu langsung memberikan jari telunjuk tengahnya untuk Lala juga Icha yang tambah terbahak melihat itu.
Sedangkan Dicky yang melihat hp Bella tergeletak di samping mouse langsung di ambil sama Dicky.
"Eh eh Dicky mau ngapain lo?" Tanya Icha dan langsung berdiri dari kubikel nya dan berusaha menyelamatkan hp Bella dari jangkauan Dicky.
Telat.
Dicky sudah mendapatkan hp Bella dan langsung mengutak-atiknya. Untung password hp nya tetap sama kayak dulu.
"Woy Dicky balikan hp Bella." Sewot Lala ikut-ikutan nyamperin Dicky.
"Sabar."
"Sabar sabar balikin sini." Kompak Lala dan Icha.
"Ini hp Bella ya.. bukan hp kalian." Sewot Dicky balik.
"Inget ya lo sama Bella udah END alias BERAKHIR alias PUTUS." Tekan Lala mengingatkan sadar Dicky. Icha membenarkan ucapan Lala.
"Nih gw balikan hp Bella. Bilangin juga sama Bella, makasih password hp nya masih menggunakan tanggal lahir gw." Dicky bicara dengan bangga dan langsung pergi dari hadapan Lala beserta Icha.
Sedangkan Lala dan Icha mengganga mengetahui fakta barusan.
"Cha"
"Ya?"
"Bella sama Dicky putusnya udah 2 bulan yang lalu kan ya?"
"Hhm"
Lala dan Icha saling pandang "Dasar Bella BUCIN" teriak mereka bersamaan.