[1] Eartquake

260 40 0
                                    

Typo dimana- mana~
_______________________________________

PLUVIOPHILE
'HyunMinJeong Story'

[]

[Eartquake]

'Kesedihan tiada henti'

_ _

"Hiks..." isaknya

Dalam keramaian dirinya meringkuk kesepian.

Dimana tepatnya di pusat evakuasi nampak banyak orang sibuk dengan pemikiran yang panik akan ada susulan sedangkan dirinya hanya pasrah dan biarkan saja diruntuhi jika memang gempa susulan akan tiba.

"Benci..."

Keadaan semakin ricuh padahal belum ada kepastian bahwa gempa susulan akan datang, tapi dirinya malah berharap itu harus tiba dan biarkan tubuh miliknya di telan oleh runtuhan

Ia benci. sebenarnya waktu ini adalah perjalanannya ke busan menggunakan jalur kereta bawah tanah.

Dan ia tak suka, Eomma nya telah tetimbun tanah dan kemungkinan besar tak dapat diselamatkan sedangkan ia berhasil di selamatkan, katakan itu tidak adil. Harusnya bawa saja juga dirinya mati tertimbun tanah seperti Eomma nya yang hanya ia percayai di dunia ini.

Itu artinya ia tinggal sendiri sekarang, tanpa seseorang.

Seakan tidak ada orang di dunia ini, itulah yang dirasakannya

Tidakkah dunia adil padanya...? berkali- kali ia telah mendapatkan penyiksaan, dimanakah sumber kebahagiaannya...?


_ _


/21.00PM/

tepat di pusat evakuasi semua para korba telah tertidur pulas, nampak dirinya yang hanya berbaring dengan kedua mata yang masih terbuka

Ia kecewa, gempa susulan tidak terjadi. Itu artinya tuhan masih memberinya kesempatan untuk hidup

Tapi sanggupkah ia hidup dengan keadaan tersiksa seperti ini?

Tidak.

Bahkan ia sempat berpikir untuk mengakhiri hidupnya, tapi tuhan punya banyak rencana.

Mungkin dirinya sekarang tak pantas mendapatkan kebahagiaan hanya perlu menunggu sedikit lagi atau mungkin lebih lama agar sumber kebahagiaanya akan datang.

Tak tau, hanya itu yang terpikir olehnya.

Lantas ia memutuskan keluar dari tenda untuk menghirup udara segar juga mengisi waktu kosongnya dibanding insomnia di dalam tenda

//Tap//

Suara langkah sepatunya berbunyi karena malam itu sunyi, semua korban telah tertidur karena lelah dan butuh waktu untuk beristirahat

Ia menatap sekitar, Stadion besar yang dijadikan sebagai pusat evakuasi dengan beberapa tenda yang di bangun untuk kenyamanan para korban sementara

Nyaman? bahkan dirinya sekarang merasakan insomnia pantas kah dikatakan nyaman?

Ia kemudian lanjut berjalan, sangat banyak bebatuan sisa hasil runtuhan sehingga sesekali ia tersandung karena gelap yang menyelimuti

Setelah berjalan menjauh meninggalkan stadion ia lantas berhenti karena melihat pohon yang masih berdiri kokoh di hadapannya, entah alasan apa pohon ini sama sekali tidak tumbang.

PLUVIOPHILE [HyunMinJeong] -RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang