Ch. 2 ~ "Tolong, Selamatkan aku"

9 3 0
                                    

~

Aku menceritakan kejadian tadi pagi dengan sedikit perasaan ketakutan.

"Semua ini berawal tadi pagi"

"Ada beberapa orang yg berpakaian rapi datang ke rumahku, saat itu aku tengah bersiap untuk meninggalkan rumah bersama kedua orang tuaku"

"Ada masalah apa sampai kau harus meninggalkan rumahmu?" Zen tiba-tiba memotong pembicaraan

"Aku juga tidak tau, aku hanya menuruti apa yg dikatakan oleh orang tuaku"

"Aku juga tidak tau kenapa mereka sangat terburu buru meninggalkan rumah"

"Orang tuaku hanya menyuruh untuk meninggalkan rumah dengan raut wajah yg sangat ketakutan & gelisah"

Zhufy yg sedari tadi mendengarkan ceritaku tiba-tiba berteriak

"LALU APA HUBUNGANNYA INI DENGAN KAKAK KU?!" dia berteriak dan mengerutkan wajahnya

Seketika aku terdiam dan sadar bahwa urusan ku tidak ada hubungannya dengan Zen maupun adik, si Zhufy

"Benar juga perkataan mu, ini semua tidak ada efeknya kan sama kalian berdua? Maaf ya sudah merepotkan kalian berdua"

Aku berkata seperti itu seraya berdiri dan menuju pintu keluar rumah Zen

Aku tak sadar ternyata Zen mengejarku dan menarik tanganku

"Kamu mau kemana? Maafkan adik ku, dia memang selalu gitu sama orang baru"

"Tidak apa, memang sudah seharusnya gitu. Ini emang ga ada hubungannya dengan kalian berdua kan? Maaf sudah mengganggu waktunya"

Aku melepaskan pegangan tanganku dari Zen dan berlari menjauhinya.

♠️♠️♠️

Setelah menjauh dari rumah Zen, aku berlari menuju kota tanpa tau harus kemana lagi

"Apa yg harus kulakukan sekarang? Tidak ada yg peduli denganku"

"Semua tampak sama saja...... menyebalkan"

Dengan perasaan yang sedih, aku memikirkan suatu hal yg daritadi menurut ku janggal

"Kenapa orang - orang itu membunuh kedua orang tuaku?!! Dan kenapa harus tepat di depan mataku?!!"

"Aku bahkan tidak menyayangi mereka, tapi kenapa melihat mereka terbunuh sangat menyakitkan?!"

Aku berlari menjauhi keramaian dengan perasaan sedih dan terbayang akan kematian orang tuaku

Tiba tiba ada seseorang yg berteriak dari kejauhan dan mendekati ku

"Nyxia, kamu daritadi kemana aja sih?! Capek tauuu ngejar kamu"

Ternyata itu Zen, aku tak tau kalau dia daritadi mengejarku sampai kesini

"Sebelumnya aku minta maaf soal adik ku, dia-...."

"Tidak apa apa, itu bukan salah adikmu. Wajar kok kalo dia begitu denganku" Kupotong perkataannya

"Aku saja yg terlalu egois dan memaksa kalian buat bantu aku, maaf ya?"

Zen yg mendengarkan perkataan ku memasang wajah yg kesal

"Untuk apa kau minta maaf?! Aku sendiri yg memutuskan buat bantu kamu"

"Apa guna nya seorang teman jika gak bisa bantu teman nya yg sedang kesusahan?!!"

Aku yg mendengar perkataannya sedikit merasa tersipu malu.

Zen berkata sesautu dengan raut wajah yg sedikit memaksa ku.

"Sebaiknya kamu tinggal di rumah kami untuk sementara waktu"

"Aku tidak tega melihatmu berjalan di tengah keramaian tanpa tujuan & arah yg jelas"

"Dia peduli padaku?" Ucapku dalam hati, aku menurutinya dan kembali kerumahnya.

Kami berjalan agak cepat, dengan perasaan yg tergesa gesa. Malam semakin larut & kami sedikit lagi sampai di rumah Zen.

Ditengah perjalanan, Zen tiba-tiba bertanya suatu hal.

"Kenapa sih kamu begitu ketakutan? Jangan terlalu takut untuk cerita sama orang lain"

Aku diam saja, diam seribu kata dan sedikit memikirkan perkataannya.

"Pasti sakit ya? Memendam semua perasaan itu sendiri...." Ucapnya dengan nada yg lembut

Entah kenapa aku tiba-tiba menangis perkataannya. Aku yg sudah tidak tahan dengan rasa takut ini menarik Zen dengan wajah yg masih menangis

"Tolong......, Selamatkan aku"



Bersambung :3

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Update Ch. 3 mungkin agak terlambat nanti, tapi akan saya usahakan :3

Makasih buat yg udah baca :v
Jgn lupa komentarnya ya 😁

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cross WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang