Hanya 22 Hari aku merasakan hangatnya peluk ibu, hanya 22 Hari aku menyusu pada ibu, setelah itu merasakan hangat pelukan yang berbeda, pelukan hangat berbulu.
Ibu mati tepat di sampingku, mati kelaparan. Tidak Ada makanan lagi untuk di makan, menahan lapar sampai memakan ari dari tubuhku. Penyokong kematian ibu, memakan ari anaknya sendiri.
Saat ibu mati Aku dihangatkan oleh gerombolan anjing ganas, dengan air liur mengucur dari mulut mulut mereka. Ntah bagaimana anjing anjing itu menghangatkan ku tapi aku berterima kasih. Kematian jasad ibuku terdeteksi manusia lainnya oleh bau Dan gonggongan anjing.
Warga yang melihat ku mengambilku, memandikanku, memberikan ku susu, Dan merawatku. Dan jasad ibu dibiarkan begitu saja. Tanpa ada pemakaman, tanpa doa yang di panjatkan.
………
Perlahan tapi pasti, Aku beranjak Tumbuh menjadi manusia lainnya. Aku hidup di antara manusia lainnya. Dan aku dirawat oleh manusia juga.
Kematian ibuku kala itu membawaku kesuatu keluarga yang begitu jauh dari kata harmonis, aku dibesarkan mereka dengan terpaksa, Dengan didikan seperti binatang,Tanpa rasa manusiawi. Bertahan 7 tahun dengan Pola hidup mereka bisa di pastikan hidupku bagaimana !
Usia 7 tahun, usia dimana anak lainya mengenyam pendidikan. Aku malah menjadi babu. Lemparan benda, seyetan benda tajam, besi panas sudah biasa mendarat di tubuh mungil ku. Rasa perih yang ditimbulkan kini hambar tak terasa. Desir air mata kering, hanya Mata biru bersinar inilah yang menatap tajam kepada mereka yang menyiksaku.
Tiba Hari kebebasan datang, aku dibuang oleh mereka yang mengasuhku selama 7tahun. Aku terbebas dari semua siksaan, aku bebas dari kandangan binatang itu.
Aku dibuang tepat di tengah Kota, ramai, banyak sekali manusia disini, mereka sama sepertiku.
Aku berjalan menelusuri sudut Kota, banyak Hal baru yang ku lihat, berjalan sampai perut terasa lapar, Aku melihat suatu tempat dimana banyak sekali makanan berjejeran. Aku menghampiri itu, Aku mengambilnya..
“ Braaaakkkkkkkkkk “ terjangan kaki tepat mengarah ke punggungku, manusia laki laki menendangku hingga hidung ku berdarah,
“ JAUHI TANGAN KOTOR MU DI MAKANAN INI, DASAR GELANDANGANNNN !!!!”
Tatapan mataku hanya tertuju pada manusia itu, aku melihatnya. Dia manusia.
Berjalan terus, Aku melihat manusia membuang makanan di tong sampah, aku berlari kesana Dan mengambilnya. Roti, dengan isi coklat didalamnya, begitu enak, Dan cukup membuat perutku kenyang.
Malam datang Dan hujan, aku mengantuk. Tak ada tempat untuk bernaung dan berlindung, aku hanya duduk di depan toko, mengingat Hal apa saja yang ku dapatkan Hari ini, ternyata yang ku dapat hanya manusia manusia bodoh !
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU MANUSIA
Historical FictionSetiap orang pasti pernah merasakan sepi, sendiri dan tak terlihat. Setiap orang merasakan dengan latar dan tema yang hampir sama, hanya waktu yang membedakan. Tapi bagaimana jadinya ketika Sepi, sendiri Dan Tak terlihat menjadi keseharian dalam hid...