Malam cepat berlalu matahari pagi menyinari sekujur tubuh, malam yang dingin kini perlahan hilang, hangatnya sinar mentari menyelimuti tubuh. Manusia manusia berlalu lalang seiring berjalannya waktu, penjahat berdasi Dan manusia manusia bodoh memenuhi Kota.
Hari mulai terik, sinar mentari Tak lagi hangat, aku kembali berjalan ntah kemana dan ntah apa yang ku Cari, intinya hanya terus berjalan.
Siang datang, perut terasa sangat lapar, mengais tempat sampah menjadi harapan barangkali Ada sedikit Makanan,benar saja kembali Ada roti isi keju yang masih untuh.
Manusia Mana yang tega membuang Makanan utuh di tong sampah, manusia bodoh !
Rasanya sedikit aneh, tapi Tak apa setidaknya perut kenyang dan bertenaga. Setengah jam menyantap roti isi keju, perut terasa panas, mual, mata begitu berbinar Dan sulit bernapas. Aku Tak sanggup menahan semuanya, seseorang tolong aku. Tolong.
.....
Mata mulai meredup, sekilas bayang bayang tangan mulai meraih tubuh ku, menggendong ku masuk kendaraan. Membawaku kesebuah rumah. Dan aku tertidur.
Seorang wanita paruh baya membangunkan ku dengan Cara yang begitu halus, salayaknya membangunkan manusia.“ Bangun nak makan malam dulu, nanti kamu istirahat kembali”
Aku hanya menatap wanita itu dengan tatapan sinis dan mulut membisu, melihat aku yang Tak begitu menghiraukan dirinya, wanita itu pergi meninggalkan makanan di kasur tempat ku tidur. Makanan Kali ini terlihat enak Dan segar, bukan makanan tong sampah. Rasa lapar yang kembali melanda Tak dapat menolak makanan itu, sangattt enakk, begituuu segarr, pertama kalinya Aku memakan makanan seenak ini, ikan paus kukus. Makanan khas di Kota ini.
Wanita itu kembali ke kamarku, dengan membawa segelas susu, susu putih. Wanita itu duduk di tempat tidurku Dan menyodorkan susu itu
“ Minumlah nak, dihabiskan ya. Nampaknya kamu kelaparan sampai Tak Ada makanan tersisa di piring itu” Ucapnya sambil tersenyum
“ terima kasih” sahut ku.
Tidak Ada ucapan lebih, hanya terima kasih. Dalam batin aku bertanya Tanya siapa wanita itu Dan kenapa dia nampak baik terhadap ku. Pikiran itu selalu terbayang dalam benak ku.
Selamat 7 Hari semua berlangsung sama wanita itu selalu membawakanku makanan di pagi, siang, Dan malam Hari. Seperti Tampa rasa letih. Dan hanya ucaoan terima kasih yang aku berikan kepadanya.
Hari ke 8 wanita itu kembali ke kamar ku Dan membawa sesuatu, Kali ini bukan makanan tapi sebuah foto dengan ukuran 4R. Dia duduk di tempat ku sambil tersenyum Dan berkata
“ boleh aku bercerita ? “
“ tentu” sahutku.
Wanita itu bercerita mengenai Seorang anak kecil yang pergi meninggalkannya Karena gangguan kejiwaan, telah 3 tahun sejak anak itu pergi Dan Hari ini tepat 02 Februari anak itu berulang tahun. Seperti yang dia katakan, saat melihat ku wanita itu selalu terbayang akan wajah anak itu wajah Manusia Gila yang pergi meninggalkannya. Dia bercerita seolah anak itu adalah anak Paling berharga baginya. Tapi dalam batinku anak itu Gila Dan wajar Kalau dia pergi. Karena tidak punya pikiran.
Panjang lebar wanita itu bercerita aku hanya diam Dan memperhatikan, terlihat wajah wanita itu memerah Dan menitihkan air Mata saat bercerita bahwa anak itu adalah anak hasil rahimnya dan ntah siapa ayah dari anak itu, wanita ini ternyata Seorang pekerja Seks komersial yang notabene nya memiliki pergaulan terhadap laki laki berhidung belang. Tidak hanya satu lelaki, dia bercerita banyak sekali sperma yang masuk di tubuhnya hingga iya Tak Tau siapa ayah dari anak itu. Ada sedikit kesedihan yang aku rasakan saat melihat wanita itu menangis. Tapi wanita ini adalah Manusia Bodoh yang memilih jalan hidup yang salah
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU MANUSIA
Historical FictionSetiap orang pasti pernah merasakan sepi, sendiri dan tak terlihat. Setiap orang merasakan dengan latar dan tema yang hampir sama, hanya waktu yang membedakan. Tapi bagaimana jadinya ketika Sepi, sendiri Dan Tak terlihat menjadi keseharian dalam hid...