Sehari setelah Jimin mengunjungi cafenoix, entah mengapa ia merasa ringan, tidak seperti biasanya. Jimin membaca berkas-berkas yang ada ditangannya. Senyum terus terukir dibibir tebalnya karena tubuhnya yang terasa segar. Tentang kejadian ganjal yang pernah ia alami pun sudah tidak terlintas dipikirannya lagi.
Ketukan pintu terdengar, Jimin mengizinkan seseorang yang ternyata adalah sekretarisnya, Jungkook. Jimin melihat Jungkook yang tersenyum memperlihatkan gigi kelincinya sebelum masuk.
"Hyung, ada apa? Kau terlihat sumringah sekali, apa cintamu diterima oleh seorang wanita?" tanya Jungkook.
"Aishh.. Kenapa kau terus bertanya tentang hal itu?" kesal Jimin.
"Aku bisa mendapat wanita dalam sekejap." lanjut Jimin asal.
Jungkook memicing.
"Jangan mengatakan hal tak masuk akal seperti itu."
"Harusnya kau mendoakanku, bukannya seperti itu, ck." kesal Jimin.
"Sebenarnya ada urusan apa kau kemari?!" lanjut Jimin.
"Ah, aku hanya ingin mengingatkan setelah makan siang, kau ada pertemuan dengan divisi administrasi." ujar Jungkook.
"Baiklah, aku akan mengingatnya."
~~~
"Yeri, aku pergi berbelanja dulu, apa kau bisa menjaga sendiri?" tanya Seulgi.
"Tentu saja, unnie, kau pergilah tidak apa." jawab Yeri.
Setelah itu Seulgi meninggalkan Yeri di cafe sendiri. Seperti biasa Seulgi pergi mengendarai sepeda kuningnya. Seulgi memang lebih senang menggunakan sepeda dari pada mengendarai angkutan umum.
Dan sekarang Seulgi sudah sampai di supermarket yang tidak jauh dari cafe miliknya. Seulgi mencari barang yang ingin ia cari dengan membawa keranjang. Saat Seulgi mengambil barang yang ada didepan wajahnya, ada sesuatu yang mengejutkannya. Dan sesuatu itu menyeringai.
"Oh astaga!" Seulgi mengelus dada pelan.
Melihat Seulgi terkejut, dia tersenyum lebar. Dia sangat bahagia melakukan hobbynya ini.
"Kau lagi?!" kesal Seulgi lalu melanjutkan jalannya.
"Noona, apa yang kau lakukan?"
Entah bagaimana dia bisa disamping Seulgi.
"Kau tak lihat? Aku sedang belanja." jawab Seulgi ketus.
"Jangan seperti itu, noona, tidak baik berbicara ketus seperti itu pada pria tampan sepertiku."
Seulgi menatapnya tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK BUTTERFLY
FanfictionKesalahan harus di pertanggungjawabkan walaupun tanpa sengaja tetapi justru dilupakan, membuatnya menjadi penyesalan yang mengakar. written by : redhathena cover by : redhathena [13 jan 20 - ? ]