Prolog.

86 8 0
                                    

"Gue mau putus!" Bentak Gerald,tanpa rasa kasihan ia mengutarakan kalimat ekstrim itu di depan Adel dengan wajah datar.

Adel mendongak,matanya membulat sempurna, "Salah aku apa Ger,aku gamau putus!" Ia mencoba membela diri,namun Gerald malah meninggalkan ia sendiri.

"GERALD! GUE GAMAU PUTUS!"

Gerald berhenti,menatap tajam ke arah Adel,menunjukkan tatapan muaknya,kemudian berbicara.

"Sekuat apapun elo nahan gue,gue gabakalan peduli! Aturan elo ngaca,emang diri Lo udah pantes buat gue?" Kemudian ia pergi,tanpa menyunggingkan senyuman walau setipis abu.

Air mata Adel menetes,ia terduduk lemas di rerumputan,kemudian berteriak histeris. Kini lagi dan lagi,mereka meninggalkannya tanpa alasan yang tepat,pergi membawa harapan,dan meninggalkan angan yang semakin memudar.

---

Ia berjalan lunglai,mencoba melupakan kejadian beberapa menit yang lalu,namun tetap tidak bisa,mungkin ini sudah pengalamannya yang ke-17 kali,entah takdir darimana,namun itu pas sekali dengan umur Adel saat ini.

Ia menendang kerikil yang berserakan di jalan,menarik dedaunan yang menjuntai hampir ke jalan lalu meremasnya dan mencampakkan kemana saja.

Saat sampai dirumah,ia hanya bisa memutar kedua bola matanya malas,melihat orang-orang yang selalu menambah beban hidupnya,ia masuk ke kamar lalu membantingnya.

"Gue benci sama situasi ini! Gue benciii!!!" Ia membanting dirinya ke kasur,nafasnya terengah-engah,air matanya kini meluncur lagi dari matanya yang indah.

"Apa salah gue ya tuhan! Apa salah mencintai orang dengan tulus? Apa salah kalau gue jadi orang baik,apa salah kalau gue— hikss...hikss"

Ia menutup wajahnya,tak tahan dengan perasaannya yang kini begitu sakit,ia membanting tasnya, tak peduli ke arah mana tas itu mendarat.

Ia bangkit,kemudian menatap wajahnya di depan cermin,tertawa sendiri,kemudian melemparkan senyuman licik.

"Jadi... Tuhan maunya aku berubah... Berubah menjadi lebih bagus,berubah menjadi seorang devil" Adel tertawa,ia menyunggingkan senyum tipis.

"Kalian tunggu aja,gue bakalan bisa bikin kaum kalian sakit,let's go in my game, boys " Ia berbicara sendiri,kemudian membanting dirinya di atas tempat tidur dan terlelap,melepaskan semua kesedihannya dan berniat merubah keadaannya.

_______________
Bersambung...

Gimana? Ada komentar seputar cerita baru ini?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NefariousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang