Rahel & Farel "1"

980 35 2
                                    

Selamat ya sahabat, kamu sudah menemukannya. Seseorang yang mungkin lebih berharga dibanding diriku, yang hanya sahabatmu.

Salam
terakhir kali

Happy Reading....🐇

"Rahel...Rahel...!" kegembiraan tergambar jelas di wajahnya.

"Apa sih Rel, si Mochi jadi kaget nih," wajahnya terlihat tenang, namun dari nada bicaranya ia merasa kesal.

"Aku udah nemuin Hel..."
"Nemuin apa...?"
"Keripik kentang tahun lalu, yang ternyata kamu simpen di bawah kasur..." Rahel menjawab seadanya dengan wajah menahan tawa.

"Yee... kalok itu mah udah aku makan kemarin. Tapi masih enak sih," tanpa malu Farel berbicara tentang kejorokannya.
"Dasar Farel jorok, pantesan enggak ada yang mau sama kamu," Rahel berdiri, meletakkan si Mochi....kucing kecil yang dari tadi berada di pangkuannya. Ia menghadap Farel yang kini malah semakin melebarkan senyumnya.

"Siapa bilang, ada kok... "

Farel duduk di tangga depan rumah Rahel sambil menatap langit malam ini, seakan menerawang wajah seseorang yang sedang membuatnya jatuh hati saat ini. Sejak pukul setengah delapan tadi, Farel sudah stay di depan rumah Rahel... sahabat kecilnya hingga sekarang mereka sudah sama - sama kelas 11 SMA.

"Oooooo... aku tahu, yang mau sama kamu itu, cewek yang ada di samping kamu itu kan?" Rahel berbicara dengan raut wajah serius, sambil melirik tangga kosong di samping Farel.
"Siapa? Kan cewek di sini cuma kamu. Di samping aku aja enggak ada siapa - siapa."

"Itu... yang lagi meluk lengan kamu Rel, masak nggak lihat sih. Orang rambutnya panjang gitu, muka pucat, kaki ngambang," Rahel menunjuk tepat di samping Farel, dengan raut wajah seolah - olah ia sedang melihat hantu.

"Hel, kamu jangan bercanda ini udah malem lho. Kamu juga bukan indigo kan, nggak mungkin bisa lihat gituan," wajah Farel kini sudah pucat pasi, terbalik dengan Rahel yang sedang menahan tawa.

Rahel memasang wajah terkejut, lalu menunduk... membiarkan rambut panjangnya yang tak terikat menutupi wajahnya, Rahel menatap Farel perlahan.
"Rel.... aku mau jujur. Sebenarnya.... aku, indigo sejak lahir tapi...."

Rahel memotong ucapannya, yang kini malah membuat Farel semakin takut. Biarpun ia berperawakan atletis dengan tinggi yang lumayan, Farel tetap takut dengan yang namanya hantu.

"Tapi apa Hel? Nggak usah bercanda deh, udah malam ini." Farel semakin gusar ketika Rahel malah membelakanginya.

Tiba - tiba Rahel berbalik dan.....
"Tapi boongggggg, haduh senangnya... senangnya boongin orang," Rahel tertawa sambil berjongkok melihat wajah Farel yang ketakutan.

"Nggak lucu ya Hel, aku takut beneran."
Farel menjadi kesal sendiri dengan Rahel yang berhasil menjahilinya.

"Lagian percaya aja sama aku. Ya udah tadi mau bilang apa?"
"Aku jatuh cinta sama seseoramg Hel..." ucapnya dengan senyum yang merekah.

Rahel diam menatap Farel yang semakin melebarkan senyumnya.
"Ohh, siapa sih orangnya?" Rahel tersenyum kecil masih dengan menatap Farel.

"Dia itu pokoknya manis Hel, lemah lembut, seneng banget melukis. Walupun mukanya pucat tapi tetap terkesan manis," Farel menjelaskan seseorang yang sedang membuatnya jatuh hati sambil senyum - senyum sendiri.

"Rel, kamu sehat kan?" tanya Rahel ragu.

Karena sekarang Farel sedang menggoncangkan tubuhnya, masih dengan senyum yang hampir mirip dengan senyuman tokoh Joker.... alias lebar.

Rahel & FarelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang