Rahel & Farel "5"

223 13 1
                                    

WARNING!!!
BACANYA PELAN-PELAN AJA YA, KARENA PART KALI INI CUMA PENDEK😁

___________________________________
Aku seperti orang sakit, yang kau beri obat penenang. Dan setelahnya, kau pergi dengan sejuta kenangan....

Obat
Sakit gigi

Happy Reading....🐈

Paris 29-04-2020....

    Wajah itu, wajah yang selalu diingatnya. Sahabat sedari kecil, yang selalu mendamba - dambakan pergi ke kota yang kini tengah ia pijak. Paris, sekarang ia disini....bukan untuk pergi, tapi sedang mengejar cinta sejati. Semua cerita persahabatan sampai dewasa, kini telah usai.

Kembali? Bahkan kata itu tak terpikirkan olehnya. Pesan yang ia kirimkan itu, semua hanya kebohongan belaka....sebagai obat penenang jiwa.

____________________________________
Rahel🐈

Hel, aku besok pulang.

____________________________________

Tanpa sadar, jari - jarinya mengetikkan sebuah kalimat pengobat rindu, namun hanya sesaat. Dia tidak peduli, lagi.

Farel berdiri di balkon kamarnya, mengirimkan sebuah pesan kepada Rahel. Dirinya seolah sudah tidak peduli dengan perasaan sahabatnya. Farel, yang dibutakan oleh cinta, sampai - sampai membohongi sahabatnya.

🐈🐈🐈

Jakarta 29-04-2020....

Sahabatku Farel
   
    HBD Rel....Udah 17 tahun aja nih^_^. Sehat selalu ya, nggak ada yang aku usilin selama kamu di Paris. Aku kanghshshsjssjbssnn

Sobekan kertas ke lima kalinya, yang berakhir di tong sampah. Rahel bingung menulis surat ucapan untuk Farel besok. Setiap kali menulis, pasti akan berakhir menjadi gumpalan kertas yang dibuang ke tong sampah.

"Ini udah yang ke lima kali, pokoknya yang ke enam harus jadi," Rahel berbicara sendiri di kamarnya. Ia mencoba berpikir untuk menuliskan sesuatu ke sobekan kertas ke enamnya.

"Nah....gini aja kok ribet amat sih kamu hel," lagi - lagi Rahel berbicara sendiri.

To: My Friend

    Happy birthday my friend, I always wait you come back  from Paris.

From: Your friend

"Alhamdulillah, jadi juga akhirnya."

Rahel melipat kertas itu dan memasukkannya ke dalam kotak kado. Rahel memasukkan kado itu ke dalam tas. Bel istirahat pertama baru berbunyi, Rahel berjalan sendiri di koridor menuju ke kantin. Teman - temannya yang lain sudah lebih dulu ke kantin. Tentang Aral, memang benar ia sekelas dengannya. Namun Aral sudah lebih dulu ke kantin dengan para ciwi - ciwi yang menariknya atau lebih tepatnya menyeret.

Rahel & FarelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang