BUMI ITU DATAR
Sebuah konspirasi, yang memperlihatkan betapa lucunya mereka, memperdebatkan apakah bumi itu bulat atau datar? Memunculkan dua kubu yang saling menjatuhkan satu sama lain, tapi apakah ini penting? kalian pasti akan bingung, eng.. pasti bingung 100% karena ini gak ada hubungannya sama sekali dengan judul. wkwkw,, author lelah.
*HELMI MEZ*
Aku terbangun, mendengar suara hujan di luar, aku berjalan menuju jendela kamarku, lalu menatap keluar, sesaat aku tersadar bahwa waktu menunjukkan pukul 06:41. Ya aku akan telat ke sekolah, tapi aku tidak peduli, aku mempersiapkan diriku dengan tenang. Aku tidak bisa mengubah kenyataan kalau nantinya aku akan dihukum karena telat.
Pukul 07:19. Aku sampai di sekolah, sudah ada guru bk yang menyambutku di depan gerbang, betapa senangnya hahaha.
"Kamu lagi, kamu lagi. Sekarang kenapa bisa telat?" tanya guru bk tersebut.
"Ya, Bapak tau sendiri. Tidak ada kata terlambat dalam menuntut ilmu" jawabku.
aku ditanya berbagai hal yang biasa ditanyakan pada siswa yang telat, yang mungkin jawabannya sudah disediakan di internet. Aku belum ada rasa ingin mengubah kebiasaan telatku ini. Setelah selesai, aku langsung disuruh masuk ke kelas.
Seperti biasa kelas selalu ramai, aku masuk seperti biasa, berjalan menuju meja-ku di belakang, lalu duduk untuk melanjutkan tidurku, belum sempat aku memejamkan mata, teman di sebelahku tiba tiba bertanya
"ngape lu?"
"lah, elu ngapa?" balasku
dia adalah teman atau lebih tepatnya sahabatku, namanya Viktor. Bisa dibilang anak ini sangat aktif, berbeda denganku yang lebih suka menjadi pasif, walau sangat aktif Viktor ini pemikirannya ya pendek sekali atau kasarnya dia itu bodoh.
*
*
*AUTHOR*
Cape anjay bikin ginian, maap maap aja nih prolognya sampah banget, tapi untuk kedepannya semoga aja gua mau lanjutin ginian. ga ngerti lagi ngapa lu pada mau baca nih cerita. Tapi ya makasih juga karna udah baca karya, em bukan baca sampah ini.
tunggu cerita selanjutnya, setidaknya sampai imajinasi gua meningkat wkwkkwkw
YOU ARE READING
Komedi show
RandomKehidupan terkadang jauh dari apa yang diharapkan sehingga memunculkan masa-masa yang penuh dengan komedi, memang lucu tapi tidak untuk sebagian orang. Helmi yang merasa hanya melihat dunia dari sebuah lubang, mulai bergerak untuk membuka lubang itu...