Bagian 2

31 2 0
                                    

Setelah adegan haera yang tidak terima dengan isi papper bag yang dibawa oleh hoseok, kini gadis itu sudah sedikit tenang dan mau menyambut hoseok layaknya seorang tamu.

Tanpa haera sadari, hoseok sedari tadi memperhatikan flat yang ditinggali adik manisnya itu.
Miris, itulah gambaran untuk hidup haera saat ini. Tinggal di flat kecil yang kumuh membuat hoseok bergidik ngeri membayangkan bagaimana kehidupannya. Bagaimana bisa gadis manja itu menjalani harinya dengan seperti ini.

"Minumlah oppa, selagi hangat. Cuaca sangat dingin diluar. Iyakan??"

"Apa kau nyaman tinggal disini?"

"Kenapa?"

"Ini mengerikan haera-ya. Ini seperti bukan diri mu"

"Aku baik baik saja" haera tersenyum lalu memainkan ponselnya yang sudah beberapa hari tidak ia sentuh karena terlalu sibuk.

"Ikutlah bersama ku tinggal di apartemen atau tinggallah di hotel" hoseok kembali membuka percakapan

"Tidak mau"

Hoseok menghela nafas. Adiknya memang sangat keras kepala.

"Baiklah, terserah pada mu. Aku harus kembali ke apartemen ku untuk bekerja" hoseok bangkit dari duduknya dan berjalan keluar flat dengan perasaan kesal.

"Hati-hati dijalan" teriak haera sembari melambai-lambaikan tangannya.

Setelah beberapa hari di rawat, akhirnya jungkook diperbolehkan pulang oleh dokter yang merawatnya. Meskipun begitu, ia harus sering melakukan check up ke rumah sakit juga tidak boleh kembali mengkonsumsi obat-obatan terlarang.

Dan akhirnya ketiga temannya mengetahui alasan kenapa jungkook bisa terkapar seperti itu.

"Makanya jangan menyimpan masalah mu sendirian jungkook-ah" ucap namjoon sembari mendorong kursi roda yang dinaiki oleh jungkook

"Maafkan aku hyung" jungkook masih sempat tersenyum getir dihadapan para hyungnya sebelum ia kembali bertanya tentang siapa yang membayar biaya rumah sakitnya.

Sontak namjoon menjawab taehyung-lah yang membayar semuanya.
Jungkook sedikit tidak percaya, namun ia tetap berterima kasih kepada hyungnya itu. Setelah kejadian tersebut, mereka tak lagi tinggal di bangunan tua yang mungkin sudah berhantu, taehyung dan jimin memutuskan untuk menyewa sebuah flat murah yang juga lokasinya tak jauh dari tempat jimin bekerja.

Malam itu taehyung menatap langit-langit kamarnya sembari membayangkan bagaimana sulitnya kehidupan yang harus ia jalani tanpa uang juga kekuasaan.
Sedikit banyak ia ingin kembali ke dalam kehidupan mewahnya, tapi mengingat bagaimana kisah ketika ia bertemu namjoon, jimin dan jungkook membuatnya sulit untuk memiliki pilihan yang paling tepat.

Pertemuan mereka yang unik membuat taehyung tak ingin meninggalkan kota L.A untuk saat ini.
.

.

.

Olympus night club

.

.

Jimin sedang meracik minuman sesuai dengan pesanan pelanggannya. Hingga sebuah suara membuatnya terpaksa menoleh. Itu adalah si gadis berambut pirang wendy.

"Hi jim" sapanya lembut yang hanya dibalas senyuman kecil

"Sendirian?" Tanya jimin setelah ia menyelesaikan tugasnya dan menghampiri wendy

"Aku ingin whisky"

"Akan segera datang nona"

Tak lama kemudian jimin kembali dengan sebotol whisky ditangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The red moonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang