Part 1: Harapan

36 5 0
                                    

Surabaya, 2020

1 tahun berlalu dimana sebuah harapan besar muncul dikehidupannya yang seketika merubah seluruh hidupnya. Perasaan yang tumbuh setelah sekian lama redup di dalam hatinya kini kembali muncul terhadap seseorang yang dianggapnya sebagai harapan besar yang diciptakan tuhan untuk dirinya.

1/365 hari

Awal tahun pun kembali lagi, aku sangat senang tuhan masih memberikan kesempatan untuk diriku menikmati indahnya dunia ini. Entah mengapa di tahun ini aku merasa senang sekali tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang merupakan tahun-tahun terburuk dalam hidupku. Sepertinya tuhan telah merencanakan sesuatu yang spesial untuk diriku, karena aku yakin tuhan selalu ada di sisiku setiap saat untuk selalu membantu hidupku dan memberi apa yang aku inginkan.

Ketika itu sekolah kembali dimulai, kini aku menginjak semester terakhir disekolah, perasaan yang tidak terduga bahwa 3 tahun telah kutempuh dan ini merupakan bagian terakhir kehidupan di sekolahku. Aku ingin bisa memberikan sesuatu yang terbaik sebelum meninggalkan kehidupan yang telah kutempuh selama ini, dan juga terhadap orang yang aku cintai selama ini :). aku mencintai seseorang di kelasku dia merupakan teman terbaik yang pernah ku punya bagaimana tidak, setiap ada tugas yang diberikan oleh guru dan tidak bisa aku kerjakan, dia dengan sukarela membantu mengerjakan tugas-tugasku, dan tidak hanya aku teman-temanku yang lain pun dibantu oleh dia. Dia seakan seperti malaikat yang muncul untuk selalu membantu kami dikala kami menghadapi kesusahan. aku merasa sangat bersyukur karena tuhan telah menciptakan orang seperti dia. di lubuk hatiku yang dalam aku ingin membalas budi terhadapnya atas yang dia lakukan selama ini terhadap aku dan teman-temanku. lambat laun perasaan yang telah lama redup dalam hatiku kembali menyala, perasaan yang sudah kututup erat-erat selama bertahun-tahun kini mulai kubuka kembali. Aku pun memutuskan untuk mencoba sekali lagi untuk membuka perasaan ini untuknya, karena aku yakin dia merupakan harapan yang selama ini aku inginkan. aku pun memulai perbincangan melalui WA.

"hai"

"hai juga"

"lagi ngapain" tanyaku

"nggak lagi ngapa-ngapain"

"tumben gk lagi ngapa-ngapain"

"masa?" tanyaku lagi

"ya"

"biasanya kamu belajar sampai larut, kok tumben gk lagi belajar"

"lagi males aja hehe" jawabnya

"oalah gitu ta"

saat itu aku merasa canggung, aku bingung ingin berkata apa lagi dengannya, karena aku merasa menanyakan hal yang tidak penting untuk aku tanyakan, tak lama dia bertanya

"aku boleh minta tolong gk?"

"tolong apa?" tanyaku

"besok bisa jemput aku nggak?"

seketika itu hatiku berdebar kencang ketika dia menanyakan hal itu

"boleh"

"makasih ya" jawabnya

"besok kira2 kamu jemput aku jam berapa?" tanyanya

"jam 6 aku udh di depan rumahmu" jawabku

"oke makasih ya" jawabnya sambil memberi stiker emoji senyum

di dalam kamar aku terus membayangkan akan hari esok yang akan aku jalani. aku merasa seperti orang yang paling bahagia di dunia. sampai aku tidak bias tidur dengan nyaman karena memikirkan hal itu semalaman dan tanpa kusadari hari esok pun tiba. aku bergegas menyiapkan barang-barangku lalu berangkat menuju rumahnya

"selamat pagi"

"pagi"

"kenapa pagi sekali jemputnya?" tanyanya

"aku takut nanti kita terlambat"

"oh yaudah"

"kamu udah sarapan belum?" tanyaku

"belum sih, ibuku gk masak hari ini" jawabnya

"gimana kalo kita sarapan dulu"

"yang bener kamu"

"ya bener"

"gk ngerepotin kamu ta?" tanyanya

"gapapa kok, nanti kalo tiba-tiba jatuh gara2 lemes gimana?"

"bisa aja kamu" jawabnya

"mau ya?" tanyaku

"boleh deh"

kami pun bergegas menuju warung bubur yang tidak jauh dari rumahnya

"pak buburnya 2 ya pak" ucapku kepada tukang bubur

"oke siap" jawabnya

kami pun duduk di kursi warung tersebut

"kamu kok tumben minta aku jemput, emang gaada yang anterin ta?" tanyaku padanya

"orang di rumah lagi pada sibuk, kebetulan kita jalannya searah ke sekolah jadi aku minta kamu jemput aku" jawabnya

"oh begitu" jawabku

"ini buburnya dek" jawab tukang bubur

"oh ya pak makasih" jawabku

kami pun menikmati bubur yang disajikan. hangatnya bubur dan sejuknya Udara di pagi membuat hati ku semakin ceria ditambah hadirnya dia di sampingku membuat hatiku semakin bahagia.

"berapa pak semuanya?"

"20 ribu dek" jawab si tukang bubur

tiba-tiba dia memberikan aku uang untuk membayar bubur yang aku pesan, lalu aku berkata

"loh gausah, aku aja yang bayar"

"pake uang ini aja" jawabnya

"udah gapapa kok hari ini aku traktir"

"kamu yakin?"

"ya gapapa kok, simpan aja uangmu buat yang lain"

"oh yaudah"

kami pun bergegas menuju sekolah karena waktu menunjukkan pukul 06.30 dan beberapa menit lagi bel akan segera berbunyi. dan kami pun tiba di sekolah semenit sebelum bel berbunyi

"maaf kalo hari ini aku ngerepotin kamu" bilangnya

"kok tiba-tiba minta maaf?" tanyaku

"aku jadi gak enak sama kamu udah baik sama aku hari ini, maaf ya kalo ngerepotin kamu"

"udh gapapa kok santai aja, kalo kamu gk makan kamu nanti sakit gk bisa belajar nanti"

" ya makasih ya untuk hari ini"

"sama-sama :)"

Bersambung

Untukmu 1 Tahun Yang Akan DatangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang