Summit Puncak Ogal-Agil Gunung Arjuno
Melanjutkan dari cerita sebelumnya "Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta", Jumat, 22 November 2019 pukul 03.30 WIB, dering alarm handphone memberhentikan tidur pulas gue pada pagi hari itu. Rupanya, dering alarm handphone tersebut hanya sekadar sebagai pengingat sementara saja, tidur pun tetap dilanjutkan lagi, wkwkwk. Dan kenyataannya, gue baru benar-benar terbangun dari tidur pada pukul 04.15 WIB. Tidak lama dari itu, kemudian disusul juga oleh Pak Mano dan Mas Harwis. Padahal, sebelumnya, dering alarm dari masing-masing handphone kami sudah saling bersahutan, hahaha 😂. Dari bau-baunya, rencana summit kami akan ngaret. Sudah biasa, hehe. Mari buat sarapan dulu, sambil prepare perlengkapan apa saja yang akan dibawa. Kurang lebih sekitar pukul 05.30 WIB, kami mengawali summit menuju puncak Ogal-Agil gunung Arjuno. Semoga dipermudah, aamiin.
SABANA 2 - Melihat dari peta jalur pendakian gunung Arjuno via jalur Tretes, kurang lebih sekitar 15 menit setelah melewati Lembah Kijang, tidak jauh dari itu, selanjutnya akan ditemui pada sebuah area lapang luas, yang disebut dengan Sabana 2. Jalur dari Lembah Kijang hingga Sabana 2, masih berupa trek landai yang didominasi oleh rerumputan luas dan barisan pohon-pohon cemara, pinus, dan beberapa jenis lainnya. Sepanjang jalur ini, masih terbilang ringan dan masih terdapat banyak bonusnya juga. Selama di perjalanan, kami pun begitu menikmatinya. Tidak jarang juga kami sesekali berhenti untuk sekadar mengambil gambar dan menikmati dalam-dalam keindahan alam yang disuguhkan oleh gunung Arjuno ini. Sepi, bersih, dan indah banget.
WATU GEDHE - Setelah melewati Sabana 2 selama 40 menit, titik berikutnya adalah Watu Gedhe. Menurut informasinya, Watu Gedhe merupakan titik persimpangan untuk menuju puncak Arjuno dan puncak Welirang via puncak gunung Kembar 1 dan gunung Kembar 2. Berikutnya, jalur berubah menjadi lebih menanjak. Kontur jalur pendakian yang tadinya hanya berupa tanah dan rerumputan saja, kini mulai disertai dengan beberapa batuan kecil. Walau di sepanjang jalur masih dipadati oleh banyak pepohonan, nampaknya sinar matahari tetap saja terasa hingga ke permukaan kulit. Sejenak, kami meluangkan waktu untuk beristirahat disertai dengan beberapa tegukkan air sebagai pelepas dahaga pada pagi hari itu.
Seusai beristirahat, pendakian dilanjutkan kembali. Jalur masih terus melipir menanjak naik dan juga sesekali turun melewati beberapa bukit. Dari sini, penampakan gunung Kembar dan puncak gunung Welirang dikit demi sedikit mulai begitu jelas terlihat. Jalur masih menanjak dan berlika-liku ke kiri dan ke kanan. Sekilas, jalur ini mengingatkan gue pada jalur pendakian gunung Rinjani via Plawangan Senaru. Kurang lebih sekitar 50 menit lama perjalanan dari Watu Gedhe, jalur pendakian mulai terbuka. Jika dilihat, jalur pendakian sudah memasuki kawasan batas vegetasi. Sepertinya, tidak lama lagi akan tiba di Pasar Dieng.
PASAR DIENG - Kurang lebih lama perjalanan sekitar 2 jam 30 menit dari Watu Gedhe, jalur mulai terbuka dan diisi oleh banyak bebatuan kecil hingga sedang yang tertanam di sepanjang jalur pendakian. Di area ini, juga banyak terdapat tumbuhan khas puncak pegunungan, seperti halnya pohon cantigi dan bunga edelweiss. Nampaknya, kami sudah tiba di Pasar Dieng. Di lokasi ini, terdapat beberapa tumpukan bebatuan kecil yang tertata rapih. Menurut ceritanya, itu adalah sebuah penanda/simbolis dari beberapa pendaki yang telah wafat di gunung Arjuno pada masa silam. Ternyata, titik ketinggian di Pasar Dieng sudah setara dengan puncak Ogal-Agil gunung Arjuno. Tidak sabar ingin segera tiba di puncak Ogal-Agil, pergerakan mulai kami percepat.
PUNCAK OGAL-AGIL GUNUNG ARJUNO - Dari Pasar Dieng, hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk tiba di Puncak Ogal-Agil. Walau puncak sudah terlihat dekat, namun rasanya masih saja jauh. Kita harus menuruni trek bebatuan yang curam, kemudian melewati tanjakan terakhir yang tidak begitu panjang. Terik matahari dan birunya langit, menemani pemandangan gunung Semeru yang mengintip dari seberang kejauhan. Tidak hanya ingin menikmati melalui mata saja, kamera pun mulai bekerja. Pada pukul 09.18 WIB, kami bertiga tiba di Puncak Ogal-Agil gunung Arjuno. Alhamdulillah, bisa mengistirahatkan kaki sambil diselingi juga dengan menghabiskan beberapa bekal camilan yang dibawa. Uniknya di puncak ini, sinyal handphone masih bisa terjangkau, walau terkadang putus-putus. Lumayan, bisa untuk update status, wkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Pendakian (Solo Hiking) ke Gunung Arjuno - Welirang dari Jakarta
Short StorySebuah cerita tentang catatan perjalanan pendakian gunung Arjuno & Welirang dengan konsep solo backpacking