Sick

19 1 0
                                    

    Selepas kepergian Hitomi, Nako semakin tak tentu arah, dia sering menyendiri dan mengurung diri di kamarnya. Bahkan akhir akhir ini dia semakin tidak fokus dengan karir nya sebagai trainee yang sebentar lagi akan mengikuti audisi test untuk debut.

"Nako, makan siang dulu"

"Taruh saja aku akan makan nanti"

Ibu Nako menghela nafas kasar lalu menjauhkan tangannya yang hendak membuka pintu kamar anaknya itu. Ibu Nako ikut bersedih dengan perubahan Nako yang sepertinya kembali seperti bertahun tahun yang lalu saat dia di tinggal pergi untuk selama lamanya oleh sahabat baiknya yaitu Chikano.

Tik tok tik tok.....

Nako melirik ke arah jendela kamarnya yang kini terutup dengan rapat, bunyi yang sudah lama tidak dia dengar itu kembali menyapa daun telinganya.

Beberapa detik kemudian wangi bunga mawar yang semerbak mulai menusuk Indra penciuman Nako.

"Shizuka"

Nako berdalih lirih setelah mengingat jika dia sudah 3 hari tidak pergi menemui kekasihnya itu. Dengan cepat Nako menyeka air matanya lalu melangkah keluar dari kamarnya.

"Makanannya ada di dapur Nako"

Ibu Nako tersenyum senang setelah melihat anaknya keluar kamar, dia menyangka kalau anaknya yang belum makan seharian itu akan menyentuh masakannya karena sedari tadi cemas jika anak kesayangannya itu sakit karena tidak makan.

Namun harapan dan senyumannya itu pudar ketika Nako meraih jaket hitamnya lalu pergi melangkah keluar dari rumah dengan tergesa-gesa.

"Mau kemana, kau belum makan"

"Aku mau pergi ke rumah Shizuka dulu"

Setelah mengucapkan jawaban singkat itu Nako segera melangkah pergi dari halaman rumah dengan cepat. Sementara di ambang pintu Ibu Nako menatap Nako dengan sayu.

Ibu Nako tau kalau Nako kini sudah mulai terjebak dalam sandiwara Shizuka dan akan sangat berbahaya jika ini di biarkan begitu saja. Bagaimanapun juga manusia tidak bisa berhubungan dengan roh jahat seperti Shizuka itu.

"Mungkin ini saatnya aku pergi ke kuil untuk menemui biksu agung"

Ibu Nako menghela nafas kasar lalu membalikan tubuhnya untuk kembali meneruskan pekerjaannya.

•°•°•

    Langkah kaki Nako terhenti ketika dia telah sampai di depan sebuah rumah kecil yang tak lain adalah rumah milik kekasih tercintanya itu. Rasanya dia baru saja tidak datang ke sana selama 3 hari namun entah kenapa dia merasa sudah 3000 hari tidak pergi ke sana.

Semerbak mawar yang begitu wangi menusuk Indra penciuman Nako hingga sebuah senyuman terulas di wajah Nako ketika dia melihat seorang gadis dengan wajah yang begitu manis berdiri di ambang pintu dengan setangkai mawar putih yang begitu indah di tangan kanannya.

"Kau kemana saja aku sangat merindukanmu" Shizuka menatap Nako dengan sayu.

Tanpa membuang waktu lagi segera saja Nako melangkah ke arah Shizuka lalu  memeluk tubuh gadis kesayangannya itu dengan erat.

"Maafkan aku, kemarin kerabat ku ada yang meninggal"

Shizuka melepas pelukan Nako lalu mengulaskan senyuman kearah Nako, beberapa detik kemudian dia memberikan setangkai mawar putih kepada Nako.

"Iya tak mengapa kalau begitu, aku turut berduka cita... Siapa yang meninggal?" Shizuka memasang wajah pura-pura tidak tau.

Nako duduk di bangku yang ada di depan rumah kecil tersebut dengan sayu sembari menggenggam erat setangkai mawar putih di tangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

M⃡y⃡ L⃡o⃡v⃡e⃡ I⃡s⃡ G⃡h⃡o⃡s⃡t⃡s⃡?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang