Syukurlah bel istirahat membantuku, hiya! Dan aku langsung pergi pake alesan mao ke WC padahal sampe di WC langsung aku menghela napas. Dan segera merenungkan apa aja yg selama ini aku pikirkan. Aku gak mikir yg aneh-aneh kan???
.
.
.
.Ku habiskan seluruh jam istirahatku tuk merenung di WC. Gak luculah ya.
Terpaksa kembali ke kelas, sekarang aku melihat Jaemin yang tidak berekspresi seperti semula. Yah aku pura-pura bodoh amat gitulah. Pastinya sekarang aku diam. Yg kupikirkan cuma pelajaran, aku harus mengontrol pikiranku sekarang. Kurang ajarlah ini anak.Sepulang sekolah, Jaemin lagi-lagi menungguku sebelumku keluar kelas. "Ape agik sih Jae?" -aku
"Mmm.. Itu.. Aku diusir dari rmh." -Jaemin.
"Emg elu punya rumah?" -aku. "Lu pura² bodoh apa emg bodoh sih?" -Jaemin.
"Lah... Kan ada benernya masak Vampir tinggal di rmh?" -aku "trus vampir tinggal di jalanan gitu?" -JaeminKRIK.. KRIK.. KRIK..
jadi hening bentar gara-gara aku kagak jawab, juga klo aku sama Jaemin lagi ngomong tuh kagak ada diem-diemnya pasti sampe habis topik baru diem. "Bomatlah kau mao tidok di jalanan, rumah, sampe surga. Yg penting lu ngapain nungguin aku? Naksir ya~~~" -aku
"Iya." -Jaemin
Ok ini bikin aku terdiam agik. Bingung nih anak serius apa kagak. Jaemin sekarang mendekatkan mukanya. "Aku mau traktir kau makan Ice Cream." -jaemin. Aku mundur satu langkah lalu tersenyum, "Mmm.. Tumben baek, klo yg kyk gini aku ga bakal tolak, maacii mana belinya?" -aku
"Dikantin luar, yok kuyy." -jaemin. "Kuyy!!!" -aku
Aku mengikuti Jaemin dari belakang dan langkahnya amat besar membuatku sedikit sambil berlari. "We!! Pelan sikit napa jalanny!!" -aku
"Weekkk!! Hayo kejar aku demi ice creammu!!!" -Jaemin
"Yakkhh!! Awas ya! Aku ketangkep kau langsung belikan 3 ice cream untuk aku!!" -aku
"Ok." -jaemin
Ia masih dalam keadaan berjalan dengan santai, mmm.. Klo gitu ini mah gampang dikejar ferguzo. Aku langsung berlari ke Jaemin dan Hiya!!
Ada motor yg HAMPIR mau nabrak aku.Ok, jadi kami inikan di tempat sekitar parkiran depan sekolah menuju keluar gerbang sekolah buat beli ice cream di sana. Jadi tadi motor itu kaget gara-gara aku tiba-tiba lewat dan wessss... Jaemin tiba-tiba narik tangan aku dan tepat sekali aku berhasil menghindar dari motor dan.. Pasti aku masih fokus melihat kearah motor tanpa menyadari bahwa sekarang aku ada dalam pelukan Jaemin. Aku sontak kaget dan langsung sedikit menjauh dari Jaemin. "Su-sudahlah, ayo keluar." -aku
Jaemin tersenyum dan mengikutiku, sekarang kami berjalan seirama (gk cpt² dah tuh Jaemin) pasti sempurna kalau kami sambil berpegangan tangan.. Tapi.. Aku juga bukan siapa-siapanya, keluarga bukan, pacar bukan, teman? Sejak kpn kami jadi teman? Yodahlah.. Sebenernya Jaemin nganggep aku apa sih? Jadi kepo. Kamipun sampai di depan toko ice cream yang tak jauh dari sekolah. Aku langsung memilih ice cream favoritku, ice cream durian.
"Jaem, kau pesen ap?" -aku. "Yg sama dengan kau aja." -jaemin.
Eaaa... Seandainya elu itu manusia dan pasti udah jadi pacar wa!! Sayangnya bukan. It's alright, I'm Fine.
Jaeminpun memesankan ice creamnya, tetapi sebelum itu, "Soomi, bknnya kau maunya 3 ice cream?" -jaemin
Wa geless.. Akunya aja lupa wkwkwk. "Gak jadi deh jaem, kebanyakan juga." -aku
Dan Jaeminpun memesan ice cream dan kami berdua berakhir duduk di meja kecil disana. Sumpah ini ice cream semanis senyumnya Jaemin. :v"Mi, sebenarnya ada yg mau aku bilang, blh gak aku nginap di rmh kau sementara, sampai aku ketemu rmh buat tinggal." -jaemin.
"UHUKKK EHEKKKK... apa?? Lu bercanda?? Ehekk.. Aku jadi keselek ice cream." -aku. "Yah kagaklah, kan udah aku bilang klo aku diusir." -jaemin. "Kok diusir? Emg lu np?" -aku. "Kena marah bapak aku." -jaemin. "Emg kau buat ape??? Jelasin dulu, baru aku blh minjemin rmhku." -aku
"Aku... Mau menjadi manusia." -jaemin. "APA!? DEMI APA KAU! BUKANNYA KAU BILANG BENTAR LAGI KAU MAU JADI PEMIMPIN SAH VAMPIR?" -aku
"Jadi gini.. Dengarkan baik². (Klo kitak mah bace baik-baik ye -author) kemarin, pas aku balek sekolah, aku melihat appaku yang masih dgn kebiasaan buruknya selalu mengincar gadis-gadis muda untuk diminum darah segarnya. Setelah itu, malamnya, appa memanggilku. Ia menyuruhku untuk mencarikannya gadis-gadis baru. Aku muak melihat perilaku appaku. Sudah seperti seorang pecandu rokok dan alkohol (kalau manusia) dan setelah itu, ia memaksaku dengan memukuliku tapi tentu bekasnya pasti akan langsung hilang karena aku ini vampir. Tapi, aku tiba-tiba merasa ingin menjadi manusia karena aku melihat kalian semua tampak bahagia. Aku menginginkan hari dimana aku bisa bergaul, bisa bahagia dengan byk org dan tidak selalu sibuk dengan pekerjaan mulu." -jaemin
"Jaem!! AKU MENDUKUNGMU!! Cepatlah menjadi manusia kemudian menjadi pa-, menjadi bahagia!! Haha!!" -aku
Hamper keceplosan njengg!!
Tapi meski aku kagak terlalu ngeh sama yg Jaemin bilang, tapi intinya ia seperti sangat ditekan oleh appanya. Kalau aku ketemu appanya pengen aku tinju rasanya!! (Wee.. Soomi, lu blm tau appanya kek gimana jgn sok berani -author)
Bacot lu thor!! Tugas lu cuma ngetik!! Mengetikkan bagaimana dekatnya aku sama Jaemin!! -Soomi. Kureng ajer kamu ya Mi!! Udah author yg malah jadi korban baperan. -author."Jadi blhkan?" -jaemin. Aku mengangguk tetapi atas dasar apa aku tiba-tiba terima sih!? Waittt.. "Jaem, emg lu gk ada tempat lain buat nginap selain rmhku?" -aku
"Gk." -jaemin
"Ok." -aku.
.
.Tiba-tiba rasanya aku kehabisan kata-kata dan rasanya akward setelah sampai di rumahku. Bagaimana pun aku sedang bersama dgn seorang vampir yg diusir. Jaemin hanya membawa tas ranselnya saja dan sekarang aku membawanya ke sebuah kamar kosong. Tentu saja rumah ini byk kamarnya. Jaemin bilang dia gak bakal mengganggu dan anggap aja dia gak ada di rmh ini. Yah bagaimana bisa aku nganggap kek gitu tong!! Dgn kehadiranmu aja sudah membuat jantungku berdebar. Eaaaaa... SKIP >>
Sekarang sudah jam 6 malam dan ini waktunya untuk makan malamku. Aku mengetuk pintu kamar Jaemin dengan tujuan untuk mengajaknya makan malam, tetapi ketukan itu tidak direspon. "Jae, kamu udah mau makan malam blm?" -aku
Masih tidak ada jawaban.
"Aku masuk ya." -aku
Aku langsung membuka pintu dan... Tidak ada siapa-siapa.
Ehhh... Apa aku cuma berhalusinasi ya?
Akupun langsung turun ke dapur dan.. Klingg klangg..
Ada suara dari dapur. Aku menghampiri asal suara tersebut dan WAWWW!!!
Seorang Na Jaemin memasak gesss!! Ini membuatku sedikit terharu melihatnya. Tiba-tiba ia menatapku dengan tatapan yang amat tamvan. "Kamu blm makankan?" -jaemin. "Blm. Wah daebak!! Aku gk percaya kau bakal masak!! Ternyata kau pandai masak juga." ucapku saat melihat tataan makanannya yang tampak lezat kuharap rasanya juga lezat.Jaemin membawa makanan-makanannya ke meja makan. Ada byk sekali jenis makanan mulai dari daging-daging sampai sayur-sayuran. Jaemin duduk di depanku dan ia melemparkan senyumannya. "Cobalah, aku ingin mendengar penilaianmu." -jaemin
Aku benar² tidak bisa menahan senyumku saat melihat Jaemin dan juga masakannya dan saat aku mencobanya... GILEEEE!!!
ENAKNYA LEBIH DARI MAKANAN DI RESTORAN BINTANG 5 OK, INI BENERAN ENAK. "Gimana?" -Jaemin dgn muka penasarannya. "Enak Jaem... Saking enaknya sampe aku gak bisa berkata-kata." -aku
Aku langsung melahap habis semua makanan ini bersama Jaemin. Eaaa dinner berdua dengan makanan yg amat delicious. Begini nih tipe2 cowok yg aku suka. Pandai masak :vsetelah menyelesaikan makanan ini, rasanya perutku sangat penuh dan aku harus berjalan-jalan mengelilingi rumah dulu untuk menurunkan makanan ini.
"Jaem, aku mau jalan-jalan dulu ya." -aku. "Jalan-jalan dimana?" -Jaemin. "Sekitar komplek." -aku. "Oooo.. Olahraga malam yo?" -jaemin
"_- iyain." -aku
"Ikutt!!!" -jaemin
"Yoklah." -akuDan alhasil sekarang kami berjalan berdua di malam hari ini mengelilingi sekitar komplek rumahku dan... Jaemin tiba-tiba menggandeng tanganku. "Tidak akan lengkap tanpa tangan yang saling bergandengan." -jaemin.
.
.-bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Seatmate -NaJaemin
Vampire"He is my Seatmate, but he is a vampire. And the bad thing is, no one knows about him." -Yoon Soomi. "But you know it, only you. And you changed my life." -Na Jaemin. . . . Selamat membacaaaaaa~~~ HAPPY READING!!! . [END] From 28 January 2020, unt...