5. What Are We?

5.3K 703 276
                                    

Jangan lupa tegur kalau ceritaku mirip dengan orang lain^^

Semoga suka
Selamat membaca^^


***

"Dia menyayangiku, dia juga perhatian, tidak pernah berhenti peduli padaku, dan selalu ada saat aku membutuhkannya. Namun, dia bukan siapa-siapa untukku. Yang artinya dia bisa hilang kapan saja bahkan ketika aku belum siap untuk kehilangannya."

***

"Aku mohon, Kim Rachel. Bantu aku untuk meluluhkan Sehun."

Rachel menelan ludahnya pelan, matanya menatap sosok perempuan yang saat ini sedang menggenggam erat tangannya.

"Saya selalu membantu Anda, Nona Kim. Tapi, Presdir Oh masih sangat marah atas apa yang Anda lakukan di masa lalu."

"Itu karena dia terlalu sibuk saat itu. Dia tidak memperhatikanku. Dan aku hanya mencari pe--"

"Pelampiasan?" potong Rachel.

"Tapi, cara yang Anda lakukan itu salah, Nona. Saat itu Presdir mati-matian bekerja keras untuk mendapatkan hasil yang bagus hingga dapat bersanding dengan Anda. Tapi, Anda merusak segalanya. Termasuk perasaan, Presdir Oh," sambung Rachel jujur.

"Aku tahu bahwa aku telah melakukan kesalahan yang besar. Tapi, aku sama sekali tidak pernah berniat untuk melukainya."

Rachel diam.

Tidak berniat untuk melukainya.

Mengapa manusia sering sekali berpikir dangkal seperti itu? Tidak berniat melukai. Tapi, apa yang ia lakukan justru sumber luka terbesar bagi orang-orang sekitarnya.

Apa ini yang dinamakan egois?

Melakukan sesuatu untuk kesenangan diri sendiri tanpa memikirkan orang lain. Yang penting mereka puas atas apa yang mereka lakukan, tanpa mau peduli jika orang-orang di sekitarnya hancur.

"Mohon bantu aku meyakinkan Sehun, Rachel. Yang Sehun dengar hanyalah kau."

Lantas apa karena Sehun mendengarkan perkataannya, mesti dirinya yang menyelesaikan perkara mereka?

Lagi-lagi otak Rachel berpikir. Mengapa perempuan ini selalu mengambil jalan pintas alih-alih menyelesaikan sendiri permasalahan yang sedang ia hadapi?

Apakah kesalahan besar yang ia lakukan itu bisa selesai hanya karena Rachel yang membantunya?

Ayolah, dirinya hanya seorang asisten pribadi. Bukan saudara apalagi teman bagi Oh Sehun.

"Baiklah. Sa--Oh astaga!" Rachel sangat terkejut ketika tangannya tiba-tiba ditarik oleh seseorang, bahkan omongannya yang belum selesai harus terpotong begitu saja.

"Sudah aku peringatkan berapa kali padamu untuk berhenti mengganggu Rachel, hah?"

Rachel terkejut bukan main saat sosok Sehun datang entah dari mana dan langsung menariknya menjauh dari Stefy. Belum lagi suara Sehun yang terdengar begitu marah semakin membuat keterkejutannya bertambah.

My Cassanova Boss (RSB Book 8)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang