Bagian 5 | Cause I Loved You Dangerously

401 162 72
                                    

SELAMAT MEMBACA

Langit dan Bulan•

•••••••

Matahari terbenam menggantikan malam hari, cuaca terasa semakin dingin di area perkemahan. Kini Bulan dan teman-teman yang lain sedang duduk melingkar sambil menunggu arahan selanjutnya.

Bulan menyilangkan kedua tangannya, mengusap tubuhnya karena merasa kedinginan. Saat ini ia hanya memakai kemeja berwarna putih.

Matanya memincing, melihat Langit berjalan kearahnya sembari melepas jaketnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matanya memincing, melihat Langit berjalan kearahnya sembari melepas jaketnya.

Saat sudah berada di dekat Bulan, Langit langsung menaruh jaketnya dipundak Bulan tanpa mengatakan apapun membuat Bulan langsung berdiri menghampiri Langit.

Saat sudah berada di dekat Bulan, Langit langsung menaruh jaketnya dipundak Bulan tanpa mengatakan apapun membuat Bulan langsung berdiri menghampiri Langit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bulan melepas jaket yang berada ditubuhnya dan diberikan dihadapan Langit, "Bulan ngga butuh jaket,"

"Kalau kedinginan pake aja."

"Bulan ngga kedinginan."

Semua teman-teman Bulan kini mulai memperhatikan mereka berdua, Langit mendekatkan tubuhnya semakin dekat dengan Bulan sembari menunduk menjajarkan tubuhnya dengan Bulan.

Langit berbisik, "Jangan salah paham, kalau lo sakit gue yang bakal kena marahan tante Byanca."

Bulan mematung, terdiam saat Langit sudah beranjak pergi setelah memasangkan kembali jaketnya dipundak Bulan.

"Ciee ... Bulan," ledek Maya

"Ternyata, Langit bisa perhatian juga," sambung Dinda

"Kayaknya, Langit beneran suka deh," sahut Maya, langsung diangguki Dinda

"Suka, tapi menolak mengakui aja," sambar Rilla

Bulan mengalihkan pembicaraan,  ia menunjuk kearah api unggun yang baru saja dinyalakan. "Wih, api unggunnya udah dinyalain."

Setelah menyalakan api unggun, Pak Jo langsung  bersuara melalui speaker, "Anak-anak, silakan kumpul dan membentuk lingkaran disekitar api unggun!"

Saat mendengar arahan Pak Jo, Bulan melangkah sembari melihat sekeliling, lalu matanya tertuju ke arah Langit yang sudah duduk. Alhasil, Bulan langsung menghampiri Langit dan duduk di samping laki-laki itu.

Langit dan Bulan (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang