Hari pertama masa orientasi sekolah. Puluhan panggilan telepon masuk ke ponsel milik gadis yang sedari tadi masih memejamkan matanya sambil memeluk guling kesayangannya itu. Bukan sengaja gadis itu tidak mengangkat teleponnya, melainkan karena ponselnya ia silent sehingga ia tidak mendengarnya.
Sudah Pukul 06.20 wib. David geram dengan sahabatnya ini, sudah hampir 20 kali ia menelepon namun sahabatnya itu tetap tidak menerima panggilan masuk darinya. David yakin, pasti sekarang sahabatnya itu masih tertidur pulas dikamarnya padahal sekarang adalah hari pertama ia MOS bersama gadis itu.
“masih belum diangkat juga?” tanya lastri pada anaknya yang terlihat bete.
“belum mih kayanya masih tidur deh.” Jawab David yang masih sibuk dengan ponselnya.
“yaudah samperin lah bang, daripada telat loh.” Usul bima papihnya David.
“iya bang mending kamu kerumahnya aja sana.” David mengangguk dan bersiap untuk pergi kerumah sahabatnya itu.
“kamu bwa ini ya buat shasha, mamih yakin pasti dia belum sarapan nannti.” Ucap laras sambil memberikan kotak bekal kepada David.
“iya mih nanti David kasih shasha, kalo gitu David brngkat ya mih pih takut telat nanti”. Pamit David sambil memakai jaketnya.
“iya hati hati bang”. David mengangguk dan pergi ke garasi untuk mengeluarkan motornya dan menjemput shasha.
Hanya butuh waktu 10 menit David sampai di rumah sahabatnya itu. Rumah besar ber cat putih dan pagar hitam yang terlihat sangat sepi dan hanya ada security yang sedang berjaga didepan pos. tak mau berlama lama David langsung memasukan motornya di pekarangan rumah shasha dan tak lupa juga ia berbicara dengan security yg sudah ia kenal itu.“eh mas David”. Sapa security yang biasa dipanggil pak uju.
“pagi pak uju, shasha udah berangkat belum pak?” tanya David.
“kayanya mah belom mas, yang baru pergi teh tadi baru ibu doang”.
“ohgitu yaudah saya masuk ya pak”.
“iya mangga mas”.
David yang sudah mendapat izin masuk pun langsung berjalan kedalam rumah besar yang terlihat sepi itu. Berhubung ia sudah sering kesini jadi David tidak perlu bingung dimana letak kamar shasha. David berjalan menaiki tangga dan langsung membuka pintu kamar yang ber cat cokelat dengan beberapa tempelan foto gadis itu dan dirinya. David tersenyum kecil dan tanpa permisi langsung masuk ke kamar shasha yang terlihat sangat gelap dan berantakan. Ia terkagum kagum melihat seorang gadis yang masih tertidur pulas dibawah selimut tebalnya sambil memeluk tata, kucing putih kesayangannya. Dan tanpa fikir Panjang lagi David langsung berjalan mendekat kearah tempat tidur dan membangunkan sahabatnya itu.“shasha!!” panggil David sambil menarik selimut tebalnya, namun gadis itu masih saja tertidur.
“shasha bangun astaga”. Gadis itu hanya menggumam dan masih memeluk tata.
“udah jam segini sha, ini hari pertama kita MOS masa mau telat sih”. Omel David namun hanya dibalas gumaman oleh shasha.
“sharelia anshara aditama putri!!!” gadis itu langsung membuka matanya malas.
“iyaiya bangun”. Ucaapnya dengan suara khas bangun tidur.
“mandi cepet”. Suruh David sambil menggendong tata.
“tar dulu deh dingin tau”. Ucap shasha dengan manja.
“yaudah aku tinggal aja, biar kamu berangkat sendiri”. Ancam David sambil berjalan keluar kamar shasha dengan tata yang masih ia gendong.
“eehhh.. iyaiya ini mandi bawel bngt sih dikit dikit marah, apa apa marah, gitu aja terus marahin shasha”.
“ya abisnya lama, ini udah siang tau cepetan”.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHAPTA
Teen FictionIni kisah dua orang yang saling mencintai dan karena sebuah perbedaan yang membuat mereka tidak bisa bersatu. David mempunyai cara lain supaya bisa terus berada disisi Shasha yaitu menjadi seorang sahabat yang selalu ada. sampai pada akhirnya ada se...