Aku tidak begitu ingat kapan pertama kali ngomong, ngompol, ngerangkak,and ya semua yang ada di kurva tumbuh kembang. Mungkin ada beberapa moment yang sempat terekam di file memori otakku. mungkin ada sekitar 2giga tentang cerita ini.
Aku tinggal di Medan, di pinggir jalan. Bukan, aku bukan orang pinggiran. Apalagi yang punya program di tipi itu. Di Medan, di sebuah daerah yang terletak di pinggir kota, kata tetanggaku wkwk. Wak Jablay namanya. Anaknya, Nisa adalah teman masa kecilku. Perawakannya yang manis, dengan kulit sawo busuk, eh sawo matang, membuat nya terlihat ramah. Dia suka tersenyum dan menyapa orang. Di rumah sebelah kiriku, ada Sonia, Anaknya putih, cantik. Dan sebelah lagi, ada Riska dan Tika, sepupu sehati. Kami sering menghabiskan waktu bersama. Mulai dari makan bersama, ingat banget dulu bawa piring ada nasi sama sambal ke rumah sebelah demi makan bareng. Bahkan mandi bareng. Pake sabun batangan buat keramas. bodo amat yang penting wangi. wkwk. Mandi bareng kadang juga giliran,kadang di rumahku, kadang dirumah mereka. Hmm. Apalagi ya. Oh ya dulu karena kami ceue semua, jadi sering main masak-masak. Beli bahannya pake daun yang kami petik di depan Wak Geng. Heran, kenapa ga pernah mati-mati pohonnya, padahal sering dicabutin. Daun besar 100 ribu, yang kecil 5 ribu. Yah, beli bahannya juga disekitar situ. Nyari batu bata, beli lilin. ada yang jaga api, yang lainnya ngepet. wkwk. Main lompat tali, alip buah-buahan, alip berondok, sampe alip buaya(alip siapa sih, kok semuanya pake alip).
"Sebutkan nama pacarmu" Riska melompati dua tangan yang bergandengan tangan Tika dan Sonia, alip buah-buahan.
Deg, gua terkedjoet dengernya. w kaga punya pacar. Bocah 5 tahun ditanya pacar dong.wkwk. Yah sok-sok an kan.
"Fahri" Gwela. nama dari mana. bodo amat yang penting kaga giliran jaga.
"Udin" Nisa jawab. Gatau Udin mana tuh. wkwk.
Sebenarnya ada satu lagi temen w. laki-laki dia. Ya karena mainnya sama kami, jadi sering diejek bencong. Wahyu namanya. Kasihan dia.Karena ya cuma dia cowo sendiri, jadi terpaksa ikut mainnya sama kami.
Ingat dulu. Lagi asik-asiknya main, Temen w yang cowo ini kayak diam gitukan dan gamau gerak. Temen w cewe yang lain pada kebauan tai gitu. Trus pada nuduh si wahyu ini. Dia gamau ngaku. Akhirnya dia pulang karena gatahan nampung eek dan dilalerin sama lalat celananya. semenjak itu kami memangilnya si kincit. Dunia memang kejam.
YOU ARE READING
Moon Jye 1999
Hombres LoboDear, para pembaca yang saya hormati, ini cerita yang aku buat untuk melampiaskan ke-introvert-an yang kupunya. Bagiku, susah sekali untuk bercerita lewat suara. Ini cerita harianku. Salam hangat, dari Aku, Sang Pemalu(katanya). Ya intinya ini cerit...