Chapter III | Ayah Yang Gemar Makan Cuka

5.9K 609 163
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















Tidak biasanya kediaman Lan WangJi yang biasanya hanya ramai oleh kelinci-kelinci gemuk, kini juga ramai oleh sekelompok manusia. Hari ini adalah perayaan ulang tahun Lan SiZhui yang pertama. Baik keluarga Lan maupun Keluarga Jiang tentu tidak melewatkan momen ini. Mereka dengan heboh datang dan bersemangat menyiapkan acara ulang tahun Lan SiZhui. Dapur diambil alih oleh Yu ZiYuan, Jiang YanLi dan Wei WuXian yang heboh berdebat tentang kue mana yang lebih enak apakah cokelat atau vanila. Lan WangJi juga ada di dapur, ikut membantu memasak, atau sebenarnya lebih kepada mengawasi Wei WuXian agar tidak membuat masalah. Istrinya itu cenderung memiliki kebiasaan untuk mengacaukan dapur, seperti melubangi panci karena bubur yang di masaknya (Lan WangJi sampai sekarang penasaran apa saja yang dimasukan ke dalam bubur hingga bisa melubangi panci). Memang sih sejak Lan SiZhui sudah bisa makan bubur, kemampuan masak Wei WuXian sudah jauh lebih baik, tapi bukan berarti kebiasaannya itu hilang kan?  Lan WangJi hanya ingin jaga-jaga saja.

"Ayaaaah!"

Lan SiZhui merengek dalam gendongan Lan XiChen. Matanya merah dan suaranya sedikit serak karena kebanyakan menangis. Lan SiZhui meronta dalam dekapan sang Paman, merengek meminta Lan WangJi menggendongnya.

"Aiyooo, kenapa A-Yuan menangis hm? Diganggu Paman A-Cheng?" Wei WuXian mencolek pipi gembul putranya.

Lan SiZhui menyembunyikan wajahnya yang penuh ingus ke bahu sang ayah, membuat kemeja Lan WangJi kini juga di penuhi ingus. Tentu saja Lan WangJi tidak keberatan. Sebab ini adalah putranya, yang meski dengan ingus sekali pun tetap menjadi bayi dengan ingus paling menggemaskan sedunia .

Lan XiChen menghela napas, sadar akan apa yang dipikirkan adiknya.

"SiZhui menangis karena Jiang Cheng mematahkan kepala boneka zombie SiZhui," jelas Lan XiChen.

Lan SiZhui makin terisak. "Cheng-Cheng natal! Boneta Yuan lusat!" Lan SiZhui mengadu penuh drama. Matanya berkaca-kaca.

Lan WangJi tahu harusnya dia ikut bersimpati dengan kesedihan putranya saat ini , tapi Lan WangJi tetap tidak bisa menahan gemas ketika Lan SiZhui mengadu dengan suaranya yang cedal terdengar begitu imut. Lan SiZhui memang sudah lebih pandai berbicara tapi putranya itu belum bisa mengucapkan huruf K dengan benar, sehingga Lan SiZhui kerap mengganti huruf K dengan huruf T.

Lan WangJi jadi ingat saat Lan SiZhui masih baru belajar bicara dengan lancar. Lan SiZhui saat itu penasaran akan buah loquat yang dimakan ibunya. Lan SiZhui yang memang baru ini melihat loquat kemudian menatap ibunya dengan penuh ingin tahu dan bertanya dengan nada cadel khas bocah,"Ma, ni apa?"

"Ni Hao Ma." Dan Wei WuXian malah menimpalinya dengan jawaban-jawaban nyeleneh.

Semenjak itu pula Lan SiZhui menyebut buah loquat dengan nama  Ni Hao Ma.

"Ayaaaah, boneta ... mau mau!!" Lan SiZhui masih terisak.

Lan WangJi menepuk-nepuk bokong Lan SiZhui, seperti kebiasaannya sejak kecil. Dengan aura kebapakan plus aura orang kaya dia menjawab kalem. "Beli lagi."

Oh My Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang