Chapter II | Ditinggal Pergi

5.8K 604 135
                                    

"Wei Ying, aku dan SiZhui ikut saja."

Lan WangJi masih setia mengikuti Wei WuXian yang sudah siap di depan pintu. Lan SiZhui masih tidur di ranjang empuknya, tidak sadar jika ibunya akan meninggalkannya sendiri bersama sang ayah. Wei WuXian tersenyum lebar, menarik dagu sang suami lalu mengecup nya lembut. "Aku tidak akan lama, Lan Zhan, aku hanya ingin mengecek keadaan Jiang Cheng."

Suasana hati Lan WangJi langsung keruh. Ini kali pertama Wei WuXian meninggalkannya dan Lan SiZhui berdua sendirian. Mereka baru saja mendapat kabar bahwa Jiang Cheng baru saja dilarikan ke rumah sakit, usus buntu katanya. Jiang FengMian dan istrinya sedang berada di China untuk urusan bisnis, Jiang YanLi sendiri masih di London, bulan madu kedua bersama suaminya. Alhasil Wei WuXian harus pergi ke sana sebagai satu-satunya keluarga yang ada. Lagi Wei WuXian juga mencemaskan keadaan adik angkatnya itu.

Sebenarnya Wei WuXian ingin mengajak suami dan anaknya ikut serta, tapi dia tahu rumah sakit bukan tempat yang baik untuk bayinya. Bagaimana nanti kalau SiZhui malah tertular penyakit di sana? Lebih baik untuk meninggalkan mereka di rumah untuk jaga-jaga. Lagipula Lan SiZhui bersama ayahnya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan bukan?

"Lan Zhan, aku sudah menulis cara membuat susu juga bubur untuk A-Yuan, semua bahan makanan dan buah ada di kulkas. Kotak obat ada di laci nomor dua di ruang keluarga. Jangan lupa dengan jam tidur A-Yuan, oke?"

Lan WangJi  menatap datar sang istri. "Mn. Oke."

Wei WuXian tersenyum puas. "Kalau begitu titip A-Yuan, Lan Zhan! Telepon aku kalau ada masalah! Aku akan segera kembali begitu Paman dan Bibi Jiang pulang!"

Bersamaan dengan pintu yang tertutup, Lan WangJi diam terpaku. Meratapi bagaimana nanti ia menghadapi Lan SiZhui ketika dia terbangun nanti. Apa yang harus ia katakan ketika Lan SiZhui terbangun nanti? Bagaimana cara ia menghibur Lan SiZhui ketika ia menangis mencari ibunya? Belum ada satu jam dan Lan WangJi sudah ingin Wei Ying-nya kembali.

"Wei Ying ... cepat pulang."

Lan WangJi jadi mirip suami yang ditinggal kabur istrinya.

.
.
.

Lan WangJi bukanlah tipe orang yang mudah bergaul, apalagi dengan anak kecil. Meskipun Lan SiZhui adalah jelas darah dagingnya sendiri, tapi Lan WangJi masih kesulitan untuk berinteraksi dengan anaknya. Selalu ada Wei WuXian yang menjembatani ayah dan anak itu agar tetap saling berinteraksi layaknya ayah dan anak pada umumnya. Jadi ketika Wei WuXian pergi meninggalkannya seorang diri dan Lan SiZhui mulai menangis mencari ibunya, hal pertama yang dirasakan Lan WangJi adalah bingung.

Lan SiZhui baru saja bangun dan menangis ketika menyadari ibunya tidak ada. Bayi berusia tujuh bulan itu duduk di ranjang besar orang tuanya, masih menangis dan Lan WangJi hanya berdiri diam sembari menatap anaknya.

Apa yang biasa istrinya lakukan ketika Lan SiZhui menangis?

Lalu Lan WangJi teringat jika Wei WuXian akan menggendongnya dan menepuk-nepuk bokong montok anaknya dengan lembut sembari menenangkannya dengan kata-kata. Lan WangJi pun mengikutinya. Dia meraup tubuh mungil Lan SiZhui dalam pelukannya, menepuk-nepuk bokongnya dan karena kemampuannya dalam berkata-kata sangat minim, maka yang bisa Lan WangJi katakan hanyalah ,"Jangan menangis," atau , "Ibu akan segera pulang."

Dan meski dengan segala usaha Lan WangJi tadi, A-Yuan kecilnya tetap saja menangis. Lan WangJi mengerutkan kening. Bertanya dalam hati mengapa putranya tetap menangis padahal dia sudah melakukan hal yang persis sama seperti yang dilakukan istrinya. Apakah ada perbedaan jika yang melakukannya adalah seorang ayah bukannya ibunya? Lan WangJi menganggapnya sebagai sebuah misteri.

Oh My Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang