10

2.3K 186 41
                                    

Setelah sampai di kediaman Yubin,  Xiao Zhan langsung membersihkan diri dan berganti pakaian, kemudian ia berniat untuk langsung istirahat karna malam itu terasa sangat melelahkan baginya
Banyak fikiran yg membuatnya gusar sa'at ini.

'Bahkan mereka masih mengingatku kerena skandal yg sudah sangat lama'. Batin Xiao Zhan.

Dirinya masih merasakan sesak di dalam hatinya. Masih mengingat bagaimana tatapan orang-orang di sana, mengingat hal yg sudah membuat hatinya begitu hancur. Mengapa semua orang tega seperti itu padanya dulu dan sekarang.

'Aku tidak tau siapa dia, entah siapapun dirimu, jika kau membenciku mengapa tak langsung membunuhku? Mengapa harus orang tuaku yg menjadi korbanya? Mengapa?' Semua pertanya'an yg sudah ia kubur sa'at ini menyeruak kembali membuka luka lamanya.

Sa'at ini Xiao Zhan rasanya ingin lari, tak ingin berada di lingkungan ini lagi.
Ingin pergi sejauh mungkin agar tidak ada yg menatap tajam kearahnya.
Meremehkanya dan keluarganya, dirinya ingin pergi dan tak ingin kembali.
Tapi dia masih harus bertanggung jawab untuk masa depan Lulu.

'Kapan semua ini berakhir?' Batinya pilu.

Setetes air mata jatuh mendakan betapa sakit hatinya sa'at ini.
Xiao Zhan berusaha tidak ingin menangis, tapi air mata itu jatuh dan jatuh lagi tanpa meminta persetujuanya.
Sesak di dadanya semakin menjalar membuat tubuhnya bergetar dan merasakan dadanya begitu sakit.

"A..apa kesalahanku? Hiks, hmmmhhh hah hiks, k..kenapa kalian sangat membenciku? K..kkenapa?" Ucapnya begitu pilu.

Yubin hanya bisa terdiam menatap sahabatnya yg sedang terisak di sana.
Dirinya merasakan sakit dan sesak yg sama di dalam dadanya.

Yubin berjalan menghampiri Xiao Zhan dan langsung memeluknya erat.

"Menangislah jika itu membuatmu merasa lebih baik! Tapi setelah ini jangan menangis lagi, aku bersamamu." Ucap Yubin menenangkan Xiao Zhan yg semakin terisak di dalam dekapanya.

Yubin merasakan dadanya teramat sakit mendengar isak tangis Xiao Zhan yg terdengar memilukan.
Air matanya ikut mengalir membasahi kedua pipinya.

"hikss Yu..hbin t...terima kk...kahsih hiks, aku beruntung hiks k.kkau bersamaku sekarang." Xiao Zhan berucap di sela-sela tangisanya dengan suara yg sudah sangat terdengar parau.

"Kau kuat ZhanZhan kau kuat," jawab Yubin dan mengeratkan pelukanya.

Xiao Zhan tertidur di pelukan Yubin karena terlalu lelah menangis.
Dia tertidur dengan masih sedikit terisak.
Yubin membaringkanya dan menyelimuti tubuh kecilnya.
Mengusap rambutnya menenangkan.

'Zhan, ma'afkan jika aku tak menjagamu dulu.' Ucap Yubin kemudian keluar meninggalkan Xiao Zhan yg sudah terbuai ke dalam alam mimpinya.

******

Xiao Zhan melenguh setelah merasakan sedikit guncangan pada tubuhnya.
Dia sedikit menggeliat dan merenggangkan tubuhnya yg terasa sangat lelah.
Matanya sembab dan merah sa'at ini
Dan juga kepalanya terasa sangat berat.

"Jam berapa sekarang?" Tanyanya dengan suara serak.

"Pukul sembilan, istirahatlah kau tidak usah bekerja hari ini." Ucap Yubin yg sedang memasang dasinya di depan sebuah cermin besar yg terletak di sebelah tempat tidurnya.

"Aku berangkat bersamamu, aku bersiap dulu," Xiao Zhan segera bangun dan hampir terjatuh karena merasakan kepalanya begitu sakit.

Untung saja Yubin dengan cepat menangkap tubuh pria itu sebelum dirinya menyentuh lantai.

Tubuh Xiao Zhan sangat panas.

Yubin membantu Xiao Zhan kembali berbaring di ranjangnya.

"Kau demam, aku akan panggil Bibi na, tidurlah." Ucapnya dan kemudian segera turun memanggil pelayan di rumahnya untuk segera mengambilkan kompres untuk Xiao Zhan.

 A Round Trip To Love [ Yizhan ] Wang Yibo X Xiao ZhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang