"CHANGBIN GOBLOK." felix teriak sambil ngusap mulutnya yang bekas muntah tadi.
changbin masih huek huek disebelahnya, nengok ke felix.
"diem, gue masih mual." dia lanjutin muntahnya lagi.
felix yang udah selesai muntah langsung disamperin pak jaehwan, dia sodorin botol minum untuk mereka.
"nih mas, diminum dulu."
felix ambil botol minumnya dan langsung neguk gitu aja.
"makasih ya pak."
"iya sama-sama, itu pacarnya dikasih minum juga mas."
felix langsung samperin changbin dan kasih minum ke dia.
setelah mereka udah enakan, mereka diajak ngobrol sama pak jaehwan.
"lagian kok bisa sih kalian nyasar ke kuburan?" tanya pak jaehwan.
changbin gak bisa ngomong, lemes banget. semua isi makanan di perutnya keluar, bukan anggota tubuhnya ya ges, ngeri bener kalo itu mah.
"gak tau pak, gara-gara si goblok emang ini. udah tau maps kan canggih, lewat tol kek yang keren. ini malah lewat kuburan." sahut felix.
changbin mau pukul kepala felix karena ngatain dia goblok, tapi gak ada tenaga.
"emang kalian mau kemana?"
"mau ke cafe estetik pak."
"oh gitu, terus kenapa bisa nyasar kesini?" tanya pak jaehwan lagi.
felix mau marah aja rasanya, "kan tadi udah nanya pak..."
"kan disini pintu keluar deket, kenapa kalian muter-muter?"
changbin ikutan kesel dan akhirnya ngomong.
"diisengin kita pak, sumpah deh. tadi tuh mapsnya udah bener, ini gatau demit mana yang iseng. jangan-jangan demit dirumah lo ya, lix?!"
felix geplak kepala changbin, "SEMBARANGAN! ALTER EGO LO KALI SI KEANU YANG ISENG."
changbin bales geplak felix, tapi abis itu dielus kepalanya, kayaknya dia geplak kekencengan kayak burok.
"jangan bawa-bawa keanu, lagi bobo dia." ujar changbin.
pak jaehwan cuma ngeliatin mereka doang, sunyi gak ada lagi yang bicara.
"yaudah, kalo kalian mau keluar, langsung lurus aja jangan nengok ke belakang lagi." ujar pak jaehwan.
felix kernyitin dahinya, "loh, kenapa pak?"
"emang kalian mau balikan sama mantan?"
changbin dan felix be like:
"korelasinya apaan ya, pak?" tanya changbin.
"ya kalian gak bakal mau kan baca buku yang sama?" tanya pak jaehwan lagi.
changbin dan felix be like:
"gak nyambung pak, sumpah." ucap felix.
pak jaehwan ngehela nafas, "udah intinya jangan nengok ke belakang lagi, sekarang kalian pulang."
akhirnya mereka pamit dan ngucapin terima kasih ke pak jaehwan.
setelah mereka masuk mobil, mereka jalan dan nurutin buat gak nengok ke belakang. didepan ada kabut soalnya.
"pak jaehwan tadi, aneh gak sih?" tanya felix.
"aneh, masa tukang gali kubur pake name tag." sahut changbin.
"sumpah, pengen banget gue injek-injek lo nanti pas sampe rumah. gara-gara lo kita gagal ngedate kan! mana makan cacing lagi, anjir gue mau muntah lagi."
"sssh, cukup baby. nanti kita pesen makanan aja yang enak-enak, sekalian deh nonton dirumah gue."
"nonton apa?"
"nonton video anak berbakti kepada orang tua.".
"wih, film darimana tuh?"
"jepang."
"pemerannya siapa? kek tau gue."
"miyabi."
"fagh."
sesampainya mereka didepan pintu masuk kuburan, mereka ketemu satpam disana.
changbin ngeklakson satpamnya dan buka kaca mobilnya.
"loh, mas? abis darimana?" tanya pak satpam yang ber-name tag kim mingyu.
"abis nyasar kita tuh, pak." sahut changbin.
"nyasar? ini area kuburan kecil, nyasar gimana tuh?" pak mingyu penasaran.
"lah, kecil gimana? kita daritadi jalan ke pintu depan sini aja jauh pak."
"oh kalian udah ketemu dia, ya?" tanya pak mingyu lagi.
"dia? siapa pak?" felix panik-panik ajaib.
"pak jaehwan."
"iya ketemu tadi, pak. dia tukang gali kubur disini kan?" tanya changbin lagi.
"iya betul, tapi dulu— sepuluh tahun yang lalu." ujar pak mingyu
felix sama changbin masih gak ngerti maksud pembicaraan pak mingyu.
"m-maksudnya pak?"
"pak jaehwan udah meninggal dari sepuluh tahun yang lalu, dia ketimbun tanah merah."
"h-hah?" felix ngerjapin matanya.
"yang kalian temuin itu arwahnya."
felix sama changbin keringet dingin.
"p-pak, tadi kita dikasih air loh. itu air apa ya?" changbin gantian panik.
"air? oh, biasanya dia suka nolongin orang dengan kasih air. itu air mawar kok, tenang aja."
felix udah pingsan, changbin misuh-misuh.
"COK, JANGAN BILANG BAPAK JUGA ARWAH?!"
"yah— ketauan deh, hihihihi."
pak mingyu hilang bersamaan dengan kabut tebel.
changbin modar.
apes banget mereka, niat mau ngedate malah kesasar dikuburan.
#savechanglixfromkuburan