“SAH”
Kata sakral itu benar-benar seperti vonis hukuman mati untukku. Ya aku telah menjadi istri dari Arshaka Pandu Mahawira, yang merupakan kakak iparku.
Kalian berfikir aku turun ranjang?jawabannya tidak, karena kakak ku masih hidup. Kakakku difonis mandul, padahal mereka baru menikah 1 tahun dan dia memintaku memberikan keturunan untuk keluarga mas Shaka. Yang gilanya semua keluarganya setuju.
Awalnya aku menolak keras keinginan kak Almira. Aku masih muda, aku masih kuliah walaupun semester akhir. Umur yang terpaut jauh dengan mas Shaka menjadi alasanku juga untuk menolaknya, 9 tahun bukan jarak yang sedikit. Belum lagi pandangan masyarakat tentang istri kedua. Aku tidak mau disebut adik tak tahu diri, yang sudah dirawat tapi merusak kebahagian kakaknya sendiri. Apalagi aku hanya adik tiri kak Almira. Ya aku hanya anak yatim piatu yang diangkat anak oleh orang tua kak Almira.
Tapi hatiku akhirnya luluh ketika kak Almira sampai memohon sambil bersujud. Aku tak setega itu membiarkan kakakku sujud dikaki ku. Dia adalah pengganti orang tua kami, semenjak ayah dan ibu meninggal 5 tahun lalu.
Dia hanya menginginkan anak. Aku menyetujuinya dengan syarat harus bayi tabung. Aku tidak mau membuatnya dengan cara normal, karena aku merasa seperti mengkhianati kakak ku.
🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒
Aku menatap diriku dicermin,aku hanya memakai kebaya putih sederhana dengan make up yang natural. Karena ini hanya acara ijab qobul di KUA, tanpa perayaan atau resepsi. Bahkan yang hadir hanya keluarga inti mas Shaka dan kak Almira, tidak ada orang lain yang tahu.
Setelah dari KUA, aku langsung diboyong ke rumah mas Shaka dan kak Almira. Aku tidak diijinkan lagi tinggal di kost. Dan disinilah aku sekarang, di kamar yang disiapkan kak Almira. Kamar ini tepat berada di sebelah kamar kakakku.
Lelah menatap bayangan ku dicermin, aku memutuskan untuk mandi dan berganti baju.
Aku keluar kamar mandi hanya dengan kimono mandi dan langsung menuju walk in closed untuk ganti baju.Astaga, kakaknya benar-benar keterlaluan. Bagaimana mungkin yang ada di lemari ini hanya baju tidur kurang bahan dan lingerie. Pilihanku jatuh pada sebuah baju tidur berbahan satin berwarna salem dengan panjang hanya pertengahan paha dan berdada rendah. Tak lupa aku memakai jubah tidurku.
🍒🍒🍒🍒🍒🍒
Pagi ini ada yang aneh, ketika aku akan berangkat kuliah aku melihat kakak sibuk sedang menata koper dengan para asisten rumah tangga nya.
“Kak itu koper siapa?” tanyaku penasaran. Apa mas Shaka ada urusan di luar kota?. Selama satu minggu menjadi istrinya tidak ada yang berubah dalam hubungan kami, kami akan bicara seperlunya sama seperti ketika dia menjadi suami kak Mira. Mas Shaka itu tipe pria dingin yang irit bicara, jadi agak susah untuk dekat dengan dia. Dari awal aku sudah tidak terlalu suka dengannya, tapi apa mau dikata kalau kebahagiaan kak Mira dengan nya aku bisa apa kalau bukan setuju saja.
“Koper kakak dek, kakak ada urusan di Singapura,” tuturnya lembut.
“Urusan apa, terus berapa lama?” kak Mira hanya tersenyum.
“Aku mau bantuin proyek Mas Shaka yang disana, belum tahu kakak disana berapa lama dek, bisa satu atau dua bulan.”
“Kok lama sih kak, kenapa nggak mas Shaka aja yang kesana?”protes ku padanya dengan wajah cemberut.
“Gak bisa sayang, perusahaan yang disini lagi butuh mas Shaka juga dek. Kakak titip mas Shaka ya Vi, tolong jaga dia dan urus semua kebutuhannya selama kakak nggak ada”, pesannya dengan menekan kata semua kebutuhan mas Shaka. Aku merinding mendengar pesan kak Mira seakan-akan dia akan pergi lama.
Aku sudah akan protes ketika kak Mira meletakkan jari telunjuknya di bibirku, “Tolong jangan tolak permintaan kakak Vi, tolong turuti semua permintaan mas Shaka. Kamu harus jadi istri yang baik kalau kakak nggak ada.” Matanya berkaca-kaca dan menatapku memohon. Aku hanya menganggukkan kepala, aku tidak ingin kakakku sedih.
🍒🍒🍒🍒🍒🍒
Sudah satu minggu kak Mira pergi, aku kangen dengannya. Kami memang berkomunikasi hampir setiap hari, tapi itu tidak bisa membunuh rasa rinduku untuknya.
Hubungan ku dengan mas Shaka masih tetap sama, dingin. Kami hanya bertemu ketika sarapan pagi dan bicara seperlunya saja karena mas Shaka pulang kerja selalu diatas jam 8 malam.Masalah bayi tabung itu, kakak ku bilang waktunya terserah Mas Shaka, dan aku tidak berani bertanya padanya. Mas Shaka ini bukan tipe orang yang enak diajak diskusi, melihat tatapannya yang tajam dan wajahnya yang datar lawan bicaranya pasti akan mengkerut takut. Begitu juga aku, sejak dia masih menjadi kakak iparku, aku akan memilih menghindar bila bertemu dengannya kalau memang kondisinya tidak urgent.
Aku duduk di bangku samping pos satpam, menunggu jemputan. Aku tadi sudah menelfon minta dijemput Pak Ali, sopir yang ditugaskan mengantar jemput ku kemana saja oleh mas Shaka.
Sudah lewat 15 menit, biasanya sopir ku itu tidak pernah telat, saat aku akan menelfon lagi, tiba-tiba ada mobil yang berhenti didepanku. Melihat mobilnya aku tahu siapa pengemudinya, dia Mas Shaka.
“Masuk....,”katanya datar ketika kaca mobil dibuka. Aku langsung nenuruti kata-katanya, sudah aku bilang kalau tidak urgent aku akan menghindari komunikasi dengan mas Shaka.
“Kenapa mas yang jemput Vina, pak Ali kemana” karena tidak betah, akhirnya aku memecah keheningan diantara kami dengan bertanya.
“Apa tidak boleh kalau aku menjemput kamu?” aku gelagapan ditanya dengan nada dan wajah yang datar.
“Bu-bukan begitu mas, tapi tadi waktu ditelfon pak Ali udah siap mau jemput,” jujur aku lumayan takut dengan mas Shaka, auranya dingin. Wajahnya jarang tersenyum, bahkan saat bersama kak Mira sekalipun. Aku kadang bingung, bagaimana kak Mira betah jadi istri orang kayak kulkas gini?.
TBC
Haloha...ini cerita baru yess😁
Padahal cerita yang dilapak sebelah belum kelar, apalah daya kalau ide cerita baru lagi menari-nari di kepala minta dicurahkan.Lagi mencoba nulis genre dewasa,,semoga yang baca suka 😉
Ini Cerita sudah aku edit ya karena ada yang kasih masukan tentang agama 🙂Terima kasih untuk komentarnya....
🍒Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote dan coment ya......🍒
#ngarep banget
Enjoy
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND WIFE (END)
Short StoryBudayakan follow dulu ya pembaca sayang, agar kita saling mengenal dan tahu kalau aku update 🙂🙏🙂 Kalau sudah baca jangan lupa tinggalkan jejak, biar si penulis amatir ini tambah semangat 🤭#ngareep 🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀 Ini cerita baru reader...