SEMBILAN BELAS

60 3 0
                                    

Semua yang ada di sana syok saat melihat siapa pasien yang ada di dalam Mobil ambulans rumah sakit tersebut.

Dokter malik berlari dengan jurus seribu bayangan nya dari ruangan nya di lantai tiga ke UGD lantai satu, sementara lexi yang memang sedang ada urusan di UGD menatap tubuh di atas brangkar rumah sakit dengan wajah pucat nya.

Dokter Rafael yang berlari dari lantai empat dapartemen saraf menatap tubuh di atas brangkar dengan pandangan yang sulit di arti kan,

Di sana di atas brangkar rumah sakit se sosok tubuh yang semalam baru di lamar nya dan di antar nya pulang tengah tertidur dengan darah yang terus mengucur dari kepala, belum lagi luka-luka yang ada di tubuh nya.

Devita di bawa ke ruang operasi,

" lex kalau kamu ngak kuat kamu ngak usah ikut, kami ngerti kok, biar saya dan dokter Rafael yang akan menangani devita",,

Lexi mengengeleng,

" saya akan ikut dokter, saya kuat ",,.

Dokter Rafael dan dokter malik menganggukan kepala nya, lalu berjalan ke arah ruangan operasi

Sementara itu di firma hukum adrian

Adrian sedang sibuk membaca berkas-berkas kasus yang masuk ke dalam firma hukum nya,,

Ting... Ting..

Si Jutek Calling.....

Adrian mengerutkan kening nya,

' ada apa dia menelepon,'

" hallo dengan siapa saya berbicara  ",,

Adrian tau siapa yang menelepon, ia hanya menjaga wibawa nya dengan si penelpon,

" tuan Adrian , apa tuan Evan ada disana kalau ada sekarang segera ke rumah sakit hiks.. Hiks... Devita tuan. Devita... Dia kritis... Hikss... ",,

Adrian membesarkan mata nya,,

" iya.. Iya.. Saya  ke sana sekarang ",,

Adrian tidak habis pikir setelah bertahan-tahun lama nya kenapa dia harus selalu luluh dengan tangisan seseorang yang jelas-jelas telah meninggalkan nya... Ntah lah... Adrian bergegas mengambil jas nya lalu berjalan ke luar ruangan nya sambil menelepon evan

" shit.. Kemana sih lo van.. Di telpon ngak di angkat-angkat  ",,

Adrian terus berjalan sambil menelepon Evan sementara yang di telpon tidak mengangkat telpon nya,

Ruang Operasi

Operasi devita sudah berlangsung selama beberapa jam .

Sementara itu di luar luar operasi tuan Bagaskara sedang memeluk bryan sedangkan Adrian masih berusaha menghubungi evan.

Setelah beberapa jam lampu ruangan operasi mati, yang pertama keluar adalah dokter Rafael, kemudian di susul oleh dokter malik lalu dokter lexi

Tuan Bagaskara langsung berdiri

" bagaimana keadaan puri saya dokter, apakah ada luka serius ",,

Dokter malik melihat ke arah dokter Rafael, yang di angguki oleh dokter Rafael

" operasi berjalan lancar pak, tapi untuk saat ini pasien masih belum sadar kita doa kan saja semoga pasien bisa melewati masa kritis nya untuk kita periksa lebih lanjut",,

Dokter malik tersenyum kemudian lanjut berjalan

" mmm dokter Rafael apakah anak saya akan baik-baik saja menurut anda ",,

Melody Cinta Arletta ( DIREVISI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang