Kim Kangin menampar Kim Jaeyong yang lagi-lagi pulang dengan beberapa lebam.
"Lagi-lagi kau berbuat ulah! Appa akan memindahkanmu ke sekolah asrama!"
"Aniyo! Mianhae appa, jebalyo aku tidak mau pindah ke sekolah lain." Jaeyong sontak memohon kepada Appanya.
Tidak! Keputusan appa sudah bulat." Ujar Kangin dengan nada tanpa bantahan.
×××× Jaeyong berjalan mengendap menuju halaman belakang sekolah secara diam-diam, Changmin yang tanpa sengaja melihat Jaeyong menjadi penasaran, apa yang dilakukan bocah itu saat jam pulang seperti ini? Seingatnya Jaeyong tidak mengikuti Ekskul apapun, entah mengapa tiba-tiba Ia membuntuti namja bertabiat seperti setan itu. Changmin adalah teman masa kecil si kembar, namun dari dulu ia lebih akrab dengan Jaejoong ketimbang Jaeyong. Seingatnya, dulu Jaeyong tidaklah memiliki sikap seperti ini, entah apa yang terjadi hingga Jaeyong memiliki sifat yang semakin buruk. Changmin tiba-tiba berhenti ketika melihat Jaeyong berhenti. Namja manis itu tiba-tiba berjongkok di depan sebuah pohon, ia mengeluarkan benda mencurigakan di dalam tasnya. Changmin berusaha semakin mendekat untuk melihat benda apa itu, Changmin adalah orang yang terlihat cuek tetapi sebenarnya ia suka memperhatikan orang di sekitarnya secara diam-diam, dan ia dapat menemukan setitik rasa benci di mata Jaeyong ketika menatap kakak kembarnya.
Hening yang menyiksa untuk beberapa saat, untung saja cuaca sedang mendung, sehingga ia tidak kepanasan ketika bersembunyi di balik tembok. Tiba-tiba keluar induk kucing dari lubang di pohon besar itu, di ikuti beberapa baby kitten yang lucu-lucu. Ia bisa mendengar tawa renyah dari Jaeyong ketika bayi-bayi kucing itu mengelilinginya. Ternyata benda misterius yang dibawa Kim Jaeyong adalah makanan kucing. Sontak ia Menganga lebar melihat pemandangan itu. Ternyata Kim Jaeyong tidak seburuk yang disangkanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kim Jaejoong tidak biasanya sedang sendiri, biasanya ia akan selalu di temani sang kekasih atau kedua sahabatnya Shim Changmin dan Kim Junsu. Namun hari ini Jung Yunho ada latihan Basket sampai pukul 6 sore. Entah kemana kedua sahabatnya berada, sebenarnya ia sudah memutuskan untuk memasuki Klub yang sama dengan Kim Junsu, yaitu klub photography, sepertinya akan menyenangkan. Ia merogoh kantong celananya untuk mengambil ponsel. Ia kemudian membuka pesan dari kekasihnya yang menyuruhnya menuju ruang klub basket.
"Hahhh... Sepertinya aku mau langsung pulang ke rumah saja. Aku rindu dengan kasurku." Gumamnya pelan, ia akan membalas pesan kekasihnya untuk mengizinkannya pulang duluan, tetapi tiba-tiba ia merasakan seseorang menarik tangannya dengan cukup kasar.
