EPS. 1 Baby's Breath

18 4 0
                                    







•••






      Seorang gadis berkulit putih yang tengah serius mengerjakan laporan praktikumnya di taman itu, alisnya berkerut serius dalam memperhatikan setiap huruf yang dibacanya. Awalnya dia tidak terusik sama sekali pada suara orang-orang yang ada di taman itu. Sampai pada akhirnya dia mendengar tiga orang pria yang tidak jauh darinya tengah berdebat kecil.

      Bukan masalah dengan perdebatannya, melainkan kegiatan kecil yang mereka lakukan. Dengan mudahnya mereka menyebutnya bunga jelek, sedangkan bunga itu yang ditanam dan dirawat oleh wanita itu. Dia langsung mengalihkan fokusnya pada tiga pria yang sedang berdebat kecil.

“Kita taruhan jika Sean berhasil memberikan bunga ini pada Emilia dan Emilia focus padamu 2 menit saja. Ahh,,, tidak, tidak 1 menit saja, aku akan berikan mobil W Motors Lykan Hypersportku itu padamu. Tapi jika kau gagal kau berikan aku mobil Lamborghini Veneno kesayanganmu itu. Bagaimana? Deal?!”

“Aku tidak mau memberikan bunga jelek ini padanya, aku bisa beli bunga yang lebih cantik dan mahal dari pada ini.”

“Wahh,,, bilang saja kau takut gagal bung!” tantang pria itu sambil memetik dan memainkan beberpa helai bunga.

“Apa kau belum mengenalku?” pria itu langsung memetik satu tangkai bunga. Wanita yang memperhatikan mereka sedari tadi langsung membolakan matanya melihat pria itu memetik bunganya sembarangan. Apa-apaan pria itu! Setelah mengatakan bunga jelek kemudian dia tanpa rasa bersalah memetik bunganya, waahh,,, pria itu ingin cepat mati ya? Begitulah pikir wanita itu.

      Saat pria itu ingin memetik yang kedua, tiba-tiba suara pekikan kuat muncul secara tiba-tiba yang membuat tiga pria itu terkejut membatu.
“KALIAN BUTA HURUF YAA?! PERLUKAH AKU MEMBACAKAN TANDA PERINGATAN DI SANA?” ucap wanita sambil menunjuk arah papan peringatan ‘DILARANG MERUSAK TANAMAN’.

      Namun sayang amukan gadis itu tidak diindahkan oleh Sean karena merasa mereka tidak bersalah dan ayolah, kampus ini kan milik keluarganya.
“Memangnya apa urusanmu? Lagian ini juga bukan milikmu! Apa kau tukang kebun disini?”

“Urusanku adalah aku yang menanam bunga yang kalian anggap jelek itu lalu kalian tanpa merasa bersalah langsung merusaknya. Dan lagi aku bukan tukang kebun!!” ucap tegas wanita itu.

“Memangnya kenapa? Kami tidak merusaknya, kami hanya memetiknya beberapa tangkai saja! Ayolah,,, apa kau bodoh? Semua orang juga tahu jika tumbuhan itu akan tunas kembali.” Jawab Sean begitu tenang tanpa merasa bersalah.

“Baiklah! Bagaimana jika sekarang aku potong lengan dan kakimu, apa kau akan mudah melakukan aktivitas seperti biasanya? Tidakkan! Sekarang siapa yang terlihat bodoh?!”

“Oohh,,, pintar sekali mulut kecilmu itu, membuat pengandaian heh. Baiklah terserah padamu! Ini aku berikan bunga ini padamu.” Ucap Sean tidak peduli sambil menyerahkan bunga yang dipetiknya tadi.

      Saat sean memberikan bunga itu, mereka saling bertatapan. Sean melihat wajah wanita itu, ada rasa setitik keraguan dan raut tak terbaca di wajahnya. Di tengah perdebatan mereka tadi, sebenarnya wanita itu tidak lepas dari perhatian dua orang teman Sean, yaitu Alan dan Kai.

      Wanita itu menatap lekat mata pria di hadapannya yang tengah memberikan bunga itu, tangan wanita itu perlahan terulur namun ada rasa tidak yakin. Wanita itu tentu tahu makna besar dibalik bunga itu.

      Dia berfikir, Apa tidak apa menerima bunga itu dari pria yang tidak dikenalnya? Ahh,,, tentu tidak masalah bukan, toh bunga itu juga miliknya, iya kan?! Ada keraguan dalam wanita itu, tapi akhirnya dia mencoba meyakinkan dirinya.

       Wanita itu juga berharap, semoga bunga itu bukan merupakan awal dari permasalahan kelak dihidupnya. Yahh,,, mudah-mudahan saja.

      Wanita itu tentu percaya dengan simbol yang dimiliki bunga itu, namun hanya saja Sean tidak tahu makna dibalik bunga yang diberikannya pada wanita yang tidak dikenalnya itu. Itu adalah bunga Gypsophila paniculata atau disebut bunga Baby’s Breath. Ada makna yang begitu besar di dalam bunga itu, yaitu Cinta Abadi.

      Sebenarnya, hal yang tidak nyata itu bisa menjadi nyata asalkan kita mempercayainya. Dan tanpa mereka sadari, salah satu diantara mereka itu telah mempercayainya.

------------⸙⸙⸙⸙⸙⸙⸙⸙⸙⸙⸙⸙⸙⸙⸙---------------

Cinta sejati itu seperti hantu, hampir semua orang membicarakannya, tapi sedikit orang yang menjumpainya.  --Anonim--

-------------°°°-----------
Yoyo... Friend-friend 😆 mau ingetin lagi kok jangan lupa tekan bintang di bawah pojok kiri Hp kamu, dan comment dikitlah biar lanjut.
💚🖤💜🧡💛❤️

LIMERENCE : Sean & AnnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang