EPS. 2 Medousa Oculus

12 3 0
                                    


•••

Club dengan layanan dan fasilitas terbaik, dengan mengusung konsep luxurious dan elegant, Voluptatem J'Club. Ditempat inilah berkumpulnya para anak muda dari kalangan atas. Disinilah bagi para kalangan-kalangan konglomerat melepaskan permasalahan mereka sejenak, dan memerdekan para pecinta nightlife.

Bar ini milik Jammy, pria yang berperawakan Eropa dengan kulitnya yang sedikit gelap menambah kesan sexynya. Tentu saja ia membuat tempat ini sebagai tempat berkumpul untuk teman-temannya disini. Maka tak jarang Alan, Kai, dan Sean menghabiskan waktu malam mereka disini.

Seperti malam ini, mereka berkumpul sambil bermain billiard. Tentu saja mereka di tempatkan meja khusus atau VIP, di situ mereka juga ditemani 2 teman lainnya, yaitu William dan Jammy. Mereka adalah senior mereka yang sudah menyelesaikan pendidikannya lebih dulu, dan sekarang mereka bekerja di perusahaan milik mereka tentunya.

Sekarang kalian bisa tahu, bagaimana kesenangan mereka. Seperti Kai yang menggandeng dua orang wanita yang di dapat saat baru saja memasuki Club ini, kemudian Jammy yang sudah ditemani beberapa wanita-wanita sexynya, Sean ditemani satu wanita cantik, William membawa kekasihnya bernama Stella, dan Alan yang tak peduli.

"Wahh,,, Sean, tidak membawa Emilia?" Tanya Jammy.

"Tidak, dia semakin sibuk karena akan memasuki semester 8" jawab Sean sambil menenggak minuman alkohol kesayangannya.

"Pacu sekali wanita itu. Tidak ingin merasakan yang baru?" Tanya William menghentikan cumbuannya pada kekasihnya, Stella.

Sean tidak menjawab, dia juga masih memikirkan kata-kata Kai kemarin. Dia masih ragu, dia takut membuat Emilia semakin jauh darinya. Lagian wanita mana yang akan mengisi kebosanannya selama Emilia tidak bisa bersamanya.

"Hei, lihat! Sedang apa kucing manis itu disini?" Tanya Kai yang tengah memperhatikan seorang gadis yang berdiri di meja bar.

Mereka semua mengalihkan pandangannya pada gadis yang dilihat Kai. Sean memperhatikannya dengan tatapan tajam, gadis itu yang telah berani memarahinya karena sebuah bunga jelek yang ditanam gadis itu. Wanita itu mengenakan blouse merah, dengan celana jeans hitam panjang, rambut coklat bergelombangnya dikucir tinggi dengan pita merah kecil sebagai hiasannya. Manis sekali gadis itu.

Gadis itu tampak kurang nyaman dengan keadaan sekitarnya, tempak ia menghindari pria-pria yang tengah menatapnya disekelilingnya. Lalu untuk apa dia kesini, sedangkan dia sendiri tidak nyaman dengan tempat ini? Dari tampilannya dia tidak seperti ingin menghabiskan waktunya di Club ini.

"Oohh,, gadis itu namanya Annastasya Alle Kane. Dia teman Viona salah satu pegawaiku, mungkin ada urusannya sebentar." Jawab Jammy melihat tatapan Sean dan Alan yang begitu serius,
"Memangnya kenapa? kenapa menyebutnya kucing manis? Ada masalah?"

"Tidak. Hanya saja gadis itu telah memaki kami karena kami telah merusak bunganya yang ada di taman depan fakultas. Dia terlihat seperti kucing manis namun eeh, sedikit liar" Kai terkekeh mengingat kejadian itu, karena sejak dulu, belum ada orang yang berani memarahi mereka. Tentu saja karena mereka orang-orang berpengaruh di kampus itu, apa lagi kampus itu milik keluarga Sean. Lagian mereka ini dari kalangan keluarga terpandang, tidak mungkin orang tidak mengenal merekakan.

"Gadis itu cukup manis" ucap Alan pelan tanpa sadar.

"Gadis itu begitu cuek dan tak peduli pada laki-laki yang coba mendekatinya, aku sudah pernah mencobanya tapi dia justru takut dan pergi begitu saja. Bagaimana jika-" ucap Jammy setengah kemudian memandang Alan, Sean, dan Kai yang begitu serius menatap wanita itu, "-Aku tantang kalian siapa yang dapat mendekati gadis cuek itu, berarti dia memang pria hebat dengan pesonanya."

Sebenarnya mereka heran, gadis itu terlihat sederhana dengan tampilannya, tapi entah kenapa ada daya tarik tersendiri di gadis itu. Saat mereka memperhatikan wajah gadis itu, mereka seakan terhipnotis untuk terus menatapnya, matanya yang hitam legam dan jernih itu seakan menyedot mereka untuk tenggelam ke dalamnya.

Bahkan gadis itu tidak mengenakan make up tebal dan baju sexy seperti wanita-wanita yang biasa disekeliling mereka sekarang. Lalu apa yang membuat gadis itu terlihat seperti memiliki aura yang menghipnotis atau sex appeal nya, mungkin.

Saat Annastasya menunggu temannya Viona, dia melihat keadaan disekelilingnya. saat ia memperhatikan sekeliling, dia melihat ada beberapa pria di ujung club ini yang tidak jauh dari meja bar yang ditempatinya, dia tak begitu jelas melihat wajah mereka karena posisi yang sedikit gelap. Mereka memperhatikannya begitu serius yang membuatnya tak nyaman. Belum lagi pria-pria yang disekilingnya menatapnya lapar bagai santapan mangsa.

Akhirnya dia memutuskan untuk tak mempedulikannya dan fokus pada tujuannya. Mengantar Handphone milik Viona yang tertinggal dirumahnya tadi sore. Dia pun membelakangi beberapa pria yang menatapnya serius tadi.

Saat dia tengah serius memperhatikan bartender membuat minuman dengan cara yang menurutnya keren, tiba-tiba saja ada suara randah setengah berbisik yang mengejutkannya dari belakang.
"Sedang apa kau disini, gadis kebun?"


-----------------------ΩΩΩ--------------------------

Uuhuuyy.... Vote and comment nya ya friend-friend❤️💛🧡💜🖤💚😽
Lup yu💘

LIMERENCE : Sean & AnnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang