Gadis paruh baya itu sedang berjalan melewati koridor sekolah yang bisa dibilang cukup panjang. Terlihat banyak cewek-cewek yang memandang gadis itu sinis, namun gadis itu acuh, dan tetap berjalan menuju kelasnya.Tok tok.
"Assalamualaikum, bu." Ucap gadis itu sembari mengetok pintu kelas IPA x 1.
"Eh anak baru ya? Sini nak masuk." Suruh bu guru yang nampaknya sedang mengabsen muridnya satu-satu.
Saat berjalan masuk, banyak pasang mata yang memperhatikan gadis itu sambil cengo. Orang-orang disini rupanya sama semua, cih. Batin gadis itu.
"Silahkan perkenalkan diri,"
Gadis itu menatap ke seluruh penjuru kelas, "Halo, nama gue Almetta Annora, panggil Metta, Ta, atau apapun yang bisa bikin kalian nyaman," ujar Metta sopan sambil memperlihatkan senyumannya.
"Baik, silahkan duduk di bangku kosong," suruh Bu Guru, lalu Metta mematuhinya.
"Hai, salam kenal, gue Anggi." Ucap seseorang tepat di samping Metta.
"Metta, salken juga." Balas Metta tersenyum.
💭
"Silahkan istirahat." Ujar Bu Tati sambil menutup buku pelajaran.
"Yes! Yuk Ta, kita ke kantin." Ajak Anggi dengan semangat, padahal baru kenal beberapa jam, Metta merasa Anggi bukan teman yang buruk. Beda dengan-- ah sudahlah, tidak penting.
"Iya, nanti gue nyusul ya Nggi, masih ada urusan sama kepala sekolah." Balas Metta.
"Hah? Ngapain?" Tanya Anggi polos.
"Ya ngurusin pindahan gue lah Anggiii, hahaha." Tawa Metta.
"Ohh, yaudah gue tunggu di tukang bakso ya." Pamit Anggi lalu berjalan meninggalkan Anggi.
Brak!
Belum satu menit Metta ditinggal Anggi, tiba-tiba Metta terkejut saat meja di depannya di gebrak oleh seseorang.
"Hey anak baru, pindahan mana si lo?." Ucap lelaki itu sambil tertawa dengan teman-temannya.
Metta memutar bola mata malas, lalu kembali mencari kertas yang akan di serahkan pada kepala sekolah.
"Heh, tuli apa ya dia?" Tanya lelaki itu lagi.
Metta tetap diam, sampai akhirnya barang yang dicari sedari tadi ketemu.
"Minggir." Usir Metta saat jalan nya di hadang oleh ketiga lelaki di hadapannya.
"Yah cantik-cantik tapi galak. Percuma wadaw," ucap salah satu lelaki di sebelah kanan.
"Mayan tuh, tumbal baru Sa," ucap lelaki di sebelah kiri, sedangkan yang di tengah cuma membalas dengan senyuman miring.
Metta melipat tangannya, "udah kan? Nge bacot nya udah? Jadi minggir bisa?" Tanya Metta.
Lelaki yang tengah menghampiri Metta,
"Lo gak tau gue siapa?""Perlu banget emang gue tau siapa lo?" Metta berbalik tanya.
"Wah kurang ajar sih inimah," lelaki di sebelah kanan menyaut.
"Haah... penampilan sama nama nya beda. Almetta, cocoknya sih buat cewe yang cantik, pinter, SOPAN," ucap lelaki tengah sambil menekankan kata 'sopan'.