Metta terengah-engah berlari menuju kelas, karena sehabis nyusup bersama-Aksa, mereka sempat ketahuan oleh guru Bahasa, alhasil Metta langsung lari ke arah kelas, sedangkan Aksa-- ia menghilang begitu saja."Eh Metta. Tumben banget anjir lo telat." Ucap Anggi begitu melihat kedatangan Metta.
"Kok... pada ga belajar sih?" Tanya Metta bingung saat melihat keadaan kelas yang ramai.
"Yoi, sekarang jamkos. Pak Budi nya jadi jam ke 2," jelas Anggi santai.
"Anjir. Kalo tau gitu gue santai aja bege masuk kelas nya!" Batin Metta kesal.
"Eh tapi lo bisa samaan gitu ye sama Aksa, dateng tel--
--eh panjang umur." Potong Anggi saat melihat Aksa masuk kelas dengan santainya.
Metta yang melihat Aksa langsung gelagapan dan pura-pura sibuk dengan aktivitasnya.
Aksa sempat menoleh ke arah Metta, lalu kemudian beralih menatap Alfi.
"Hai Metta." Sapa seseorang di samping.
"Eh Arya, kenapa?" Tanya Metta.
"Gak papa, gue baru nyadar, pantes Alfi suka sama lo ya, emang secantik ini." Jelas Arya sambil terus menatap Metta.
Metta tersentak begitu mendengar ucapan Arya barusan.
"CIEEEEEEEE!!"
"ALMETTA SAMA ALFI EUYY!!"
"EH EH BAU BAU NYA CALON CEMIWIW,"
"IH METTA LUCKY PARAH!"
"NJIR FII! GAS FIII GASSS!"
Begitulah sekiranya teriakan dari berbagai orang di kelas ini.
Alfi yang sedang tenang mendengarkan musik, langsung terlonjak kaget begitu mendengar teriakan-teriakan itu.
"ARYA ANJ--"
"yaelah emang bener toh lo suka sama Metta."
Potong Aksa saat Alfi ingin menabok Arya.Seketika kelas hening.
"Itu Aksa yang ngomong?"
"Aksa.. ga kepincut kan?"
"No! Aksa kan punya gue! Apa sih?!"
"Fix Aksa kerasukan."
"Njir dari nadanya kok kaya timbul rasa cembokur?"
"Aksa cembokur cihuy!"
"BISA GA KALIAN DIEM?!" Teriak Anggi lantang.
"KALO MAU NGE-SHIP GAUSAH TERIAK-TERIAK! SOALNYA GUE JUGA MAU NGE SHIP METTA SAMA AKSA, HEHE." Cengir Anggi. Metta langsung noyor kepala Anggi keras, sedangkan yang lain pada lempar kertas ke Anggi.
💭
"Nggi, laper gak?" Tanya Metta.
"Engga, lo laper kan? Tunggu gue pesenin." Balas Anggi cepat lalu berlari menuju tukang siomay.
Metta terkekeh, ia merasa sangat beruntung mempunyai sahabat seperti Anggi.
"Eh Metta, Anggi nya kemana?" Ucap seseorang yang ternyata Alfi.
"Ohh, lagi beli siomay Fi."
Alfi manggut-manggut,
"Mau gue temenin gak?"Metta melirik ke arah belakang punggung Alfi, mendapatkan kedua sahabatnya, yakni Aksa dan Arya tengah menatap Alfi tajam.