Snowball Fight • Tenshouin Eichi ✔

• 04

Villa keluarga Tenshouin memang luar biasa. Apa memangnya yang tidak luar biasa dari keluarga itu? Fakta bahwa pewarisnya adalah orang lemah yang mengandalkan peralatan medis? Tidak juga, apalagi orang bisa saja salah paham karena Eichi bekerja menjadi idol dan keluarganya super khawatir sehingga ia harus bolak-balik menuju rumah sakit. Lagipula siapa yang akan memperhatikan Eichi yang keluar masuk rumah sakit? Kalau siswa Yumenosaki sih jelas sudah tahu semua. Kemungkinan lainnya ya stalker tapi [name] ragu dengan kekuasaan keluarga Tenshouin yang sebegitu besarnya mana mungkin mereka tidak mudah untuk menutupi sebuah gossip mengenai penerus keluarga mereka.

Yah, kecuali kalau mereka tidak peduli dengan penerus keluarga mereka itu baru lain ceritanya.

.

.

.

" Eichi-kun, Eichi-kun! Nanti malam ayo main denganku ya? Sekalian nanti kubantu kabur dari si Megane-chan itu ya?" ucap mu pada Eichi saat ia sedang duduk santai di ruang tamu villanya. Eichi kelihatannya menimbang-nimbang kemungkinan yang akan terjadi. Tapi pada akhirnya pemuda bermahkota pirang itu mengangguk—menyetujui rencana yang akan kau lakukan.

"memangnya mau kemana? Maksudku [name]-chan kan baru saja datang kesini, mana mungkin kau tahu jalan sekitar sini." Ucap Eichi

"kalau itu rahasia deh. Aku sudah minta bantuan orang lain soal hal itu. Lihat saja nanti malam hehe" ucap mu sambil cengar-cengir dan langsung kabur menuju kamar yang sudah disediakan untuk mu.

.

.

.

Sebenarnya Eichi sedikit bimbang untuk mengikuti rencana mu. Pertama, karena hari ini baru hari ke-4 liburan musim dingin sekolah jadi Eichi tidak mau jatuh sakit dan menghabiskan seluruh sisa liburannya di rumah sakit, tapi disisi lain Eichi ingin mengikuti rencana mu. Karena kapan lagi Eichi bisa pergi hanya berdua bersama mu? Di sekolah? Eichi yakin Keito akan langsung mengejar [name] bahkan sampai keluar sekolah kalau misalnya [name] membawanya kabur kemudia menceramahinya panjang lebar mengenai penyakit yang dideritanya—dan percayalah, tidak ada yang mau mendengar ceramah Keito.

'ah benar juga...'

Eichi tertawa kecil saat membayangkan apa yang akan terjadi nanti malam

'...[name] akan membawaku pergi seperti karakter pangeran di cerita dongeng"

.

.

.

.