• 06

337 42 2
                                    

Keito marah besar, tentu saja.

Ia berulang-ulang kali menyebut tentang kondisi Eichi yang lemah. Kau di hanya bisa menunduk dalam-dalam dan menunjukkan raut wajah menyesal, padahal dalam hati kau ingin tersenyum melihat kemarahan Keito sekarang.

Kalian pulang 3 hari kemudian. Tapi selama 3 hari itu Keito selalu mengawasi [name] dengan ketat. Apalagi kalau bukan gara-gara [name] yang malam itu mengajak Eichi keluar dari villa dan bermain salju. Untung saja Eichi tidak jatuh sakit esok harinya, kalau iya, entah apa reaksi Keito nantinya.

Kau mengemasi barang-barang mu dan memasukkannya ke dalam koper. Setelah selesai kamu menuju ke kamar Eichi untuk berbicara dengannya—tentunya dengan melewati Keito dulu di luar. Awalnya Keito meminta untuk mengawasi percakapan kalian berdua, awalnya kau ngotot tidak mau, bagaimanapun juga kau hanya mau membicarakan hal ini berdua saja dengan Eichi. Keito mana peduli, dia akan tetap ikut. Nah bagaimana akhirnya Keito membiarkan kalian bicara berdua? Permintaan Eichi tentunya. Memangnya apa lagi?

" [name], terima kasih untuk 4 hari ini. Terutama pada saat hari pertama. Yah, walau Keito memarahi ku malam itu dengan panjang lebar sampai aku bosan. Aku senang sekali" Eichi tersenyum sambil menatap ke arah mu.

" sama-sama Eichi-kun. Lagipula, aku memang ingin melakukannya. Aku sendiri berpikir apakah kau tidak bosan hanya duduk-duduk di rumah saja dengan manis sambil menunggu yang lainnya selesai bermain, makanya aku melakukannya. Yah walaupun aslinya itu hanya ide nekat yang kebetulan Wataru-san tahu secara tidak sengaja sih"

Eichi tertawa kecil kemudian memandang mu dengan tatapan serius.

"omong-omong [name] aku ingin bilang tentang hal ini kepada mu" ucap Eichi

Kamu memandang wajah Eichi dengan bingung. Hal apa?

"...aku entah kenapa merasa menjadi seorang tuan putri yang harus merepotkan pangerannya. Padahal kau tahu sendiri aku itu adalah seorang laki-laki. Tentu aku menginginkan posisi sebagai seorang pangeran, tapi kau malah merebutnya. Maka dari itu sekarang... maukah kau menjadi tuan putri ku? Yah, walau aku tahu aku bukan seorang pangeran yang bai—"

[name] langsung loncat memeluk Eichi.

" MAU! TENTU SAJA!!! " ucap mu

.

.

.

.

.

A/N: Wkwkwkwk, selese setelah ngebut seharian. Yah untunglah selesai. Typo mohon dimaafkan soalnya ini juga buru-buru/woi

Maaf juga kalo ini pairnya ga kerasa QAQ

Aaaaa.... Sekian aja deh, babai/?

Snowball Fight • Tenshouin Eichi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang