Guru Cho tengah sibuk menjelaskan pelajaran logaritma pada siswa kelas 2-B. Guru matematika paling mengerikan itu mencatat semua rumus yang berada dikepalanya dengan tepat kemudian menjelaskannya dengan cara yang mudah dimengerti.
Luhan mencatat segala yang ada di papan tulis kedalam buku catatannya begitupun murid lainnya. Luhan melirik Wendy yang terlihat fokus pada penjelasan guru Cho kemudian kembali memeperhatikan sang guru sebelum ia terkena masalah.
Wendy yang mulai bosan memilih mengintip keluar sebentar memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang mempersiapkan panggung dan tenda untuk festival musim panas sekolah yang akan diadakan lusa. Tapi Wendy merasa sedikit kecewa karena itu artinya hari ini adalah hari terakhir Wendy berlatih bersama Sehun.
Wendy menghela nafasnya merasa sedih karena dia dan Sehun mungkin tidak akan bisa sedekat seperti latihan karena jujur meski lelaki itu berada di tim yang sama dengan sang kakak bukan berarti itu akan menjadi mudah bagi Wendy berbicara dengan Sehun bahkan ia tak pernah berani menatap Sehun tepat di matanya meski hanya beberapa detik.
“Ssst.. Wendy..”
“Wendy…”
“Nona Son!” Wendy terkejut dengan teriakan guru Cho. Ia menatap guru Cho yang kini tengah memandangnya dengan tatapan bengis dengan takut.
Luhan menepuk keningnya begitu menyadari keadaan Wendy tidak aman sekarang. Dia akan tamat.
“Y-ya guru-”
“Jika kau bosan dengan pelajaranku kau boleh keluar. Lagipula kau pasti bosan mengulang pelajaran berulang-ulang, bukan?”
“A-aku-”
“Keluar!”
“Baik guru. Aku benar-benar minta maaf.” Wendy menghela nafasnya kemudian memandang Luhan dan Irene dengan tatapan paling menyedihkan yang pernah ada. Wendy berjalan keluar kelas dengan gontai serta ekspresi yang kelewat masam.
Wendy terus berjalan menuju perpustakaan, salah satu tempat favorit Wendy selain toko kue langganannya.
Dia mengamati keadaan perpustakaan yang bisa dibilang cukup sepi. Wendy terus berjalan meneliti buku apa yang akan ia baca untuk mengusir kesedihannya karena baru saja di usir oleh guru favoritnya.
Well, untuk selera, sepertinya Wendy benar-benar menyukai tipikal pria mengerikan -Sehun & guru Cho Kyuhyun-, nilai bonus untuk Wendy atau mungkin…
Wendy tersadar akan sesuatu yang aneh disalah satu meja di balik rak buku yang baru saja ia lewati. Ia merasa seperti mengenal postur tubuh orang itu meski ya… Wendy agak ragu karena ada sesuatu yang berbeda disana.
Wendy berjalan mendekati orang yang kini tengah tertidur dengan menutupi wajahnya dengan buku. Ia berusaha berjalan sepelan mungkin agar tidak mengganggu siswa lelaki yang tengah sibuk berpetualang dialam mimpinya itu.
Perlahan Wendy meraih buku yang menutupi wajah sang siswa begitu ia sampai tepat disamping orang itu.
Wendy membelalak terkejut begitu menyadari siapa orang itu. Sesaat kemudian Wendy tersenyum begitu menyadari jika apa yang ia lihat sekarang merupakan pemandangan langka untuknya. Lelaki yang selama 3 tahun ini selalu membuat jantungnya berdebar cepat kini tengah tertidur lelap dengan wajah yang tenang, terlihat manis tidak seperti biasanya ketika dia sadar, begitu dingin.
Wendy berjongkok tepat disamping Sehun, memposisikan dirinya agar bisa menatap lelaki itu lebih lama. Wendy terus tersenyum menyadari hal berbeda dari lelaki itu.
“Sejak kapan kau mengganti gaya rambutmu, Sehun?” gumam Wendy sepelan mungkin agar tidak ada yang mendengarnya. Wendy mengangkat tangannya, ingin sekali ia rasanya mengelus rambut itu tapi hanya tinggal sedikit lagi ia bisa mewujudkan keinginannya tiba-tiba tangannya sudah diraih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Little Thing Called Love
FanfictionSebenarnya apa itu cinta?? Menjadi pengagum rahasia? Terobsesi pada masa lalu? Atau justru berusaha bertahan demi melindungi seseorang? Entahlah. Tak ada definisi pasti. Yang ku tahu, cinta hanyalah hal gila. Dan aku terjebak didalamnya.