~•TKPA 1 | Pertemuan•~

1.7K 58 0
                                    

'Takdir yang telah mempertemukan kita dengan cara seperti ini.'

~•°∞°∞°∞°•~

Pagi yang cerah ini, seorang perempuan berjalan mengambil motor meticnya yang berada digarasi mobil papahnya.

"Pah, mah Zia berangkat dulu ya," ucap Zia sebelum benar-benar meninggalkan pekarangan rumah.

Sepanjang jalan menuju sekolah, sesekali ia menyanyi.

Ku rasa kusedang jatuh cinta
Karna rasanya ini berbeda
Ohhh apakah ini memang cinta
Selalu berbeda saat menatapnya

Ohhh ohhh

Di sini aku berdiri hilang berani dekat denganmu
Ingin ku memilikimu
Tapi aku tak tahu
Bagaimana caranya?

Tolonggg...

"Aw! Aw! Tolong!" Zia yang tadi sedang menyanyikan lagi Tolong ciptaan Budi Doremi, seketika nyanyianya berhenti ketika ada mobil yang mengerempetnya dari samping.

"WOY! GA BISA NYETIR LO YA?!" Zia tersungkur ke aspal bersama motor metic merahnya.

Zia teriak dan mengambil botol aqua yang tergeletak dijalanan dan melemparnya tepat di belakang kaca mobil mewah berwarna putih tersebut.

Dan rencana Zia pun berhasil akhirnya mobil itu berhenti.

Seseorang di dalam mobil tersebut keluar dengan kaca mata hitam yang bertengger di hidungnya.

"Woy! Udah gila lo ya? Kalo mobil gue rusak gimana?" Ucap laki-laki itu seraya melepas kacamata hitamnya itu.

Terlihat sangat jelas wajah western-nya.

Zia sempat menganga sejenak dan kembali mengumpulkan keberaniannya berusaha agar tidak terpesona dengan wajah laki-laki tersebut.

"Wah dah gila nih cowok! Jelas-jelaskan dia yang nyerempet gue, ko malah gue yang dimarahin?"

"Lo yang gila! Lo ga liat tangan gue sampe lecet-lecet gini gara-gara lo?" Ucap Zia seraya bangkit dan membersihkan baju seragamnya yang sedikit kotor.

Bahkan tanganya lecet dan berdarah.

"Kalo ga bisa nyetir, ga usah bawa mobil!" Ucap Zia yang masih berani menatap laki-laki itu. Sedangkan yang ditatap hanya memasang wajah biasa saja.

"Lo denger ga si gue ngomong?!" Ucap Zia lagi, ketika orang yang diajak bicaranya tidak merespon seolah orang itu tidak mendengarnya seperti orang tuli.

Kemudian laki-laki tersebut merogoh kantong celananya dan mengambil beberapa lembar uang berwarna merah dari dalam dompetnya. Kemudian meninggalkan Zia begitu saja.

Laki-laki tersebut langsung masuk kedalam mobilnya dan melaju dengan kecepatan di atas rata-rata.

'Wah beneran udah gila nih cowok!'

~•°∞°∞°∞°•~

"Eh lo kenapa? Ko seragam lo kotor gini?" Tanya Raya teman sebangkunya Zia.

"Tadi tuh ada cowok songong nyerempet gue." Ucap Zia seraya duduk di kursi sebelah Raya.

"Lah ko bisa? Gimana ceritanya?" Ucap Raya penasaran.

Lila, Raya, dan Kana yang melihat kedua temanya sedang heboh itu pun ikut berkumpul bersama Zia dan Raya.

"Jadi tadi dia tuh naik mobilnya ngebut-ngebut gitu, terus gue yang ada di depan dia maen sruduk gitu aja kek banteng. Tapi pas turun malah gue yang disalahin ama tuh cowok. Trus ngasih gue duit lima ratus ribu dan pergi gitu aja. Gila ga tuh!" Ucap Zia dengan emosi yang meledak-ledak.

Terima Kasih Pernah AdaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang