Sunrise

24 3 2
                                    

"Lo mau jadi pacar gue kan?"

Somi mengerjap matanya beberapa kali, melihat pahatan wajah seorang Kim Samuel yang kini berdiri berhadapan dengannya dan menyatakan perasaannya.

Hampir tak percaya, Somi pun malah diam dan menatap Samuel penuh dengan sikap salting nya.

Bayangkan saja, Cewek yang dikenal Bar-bar dan sok jagoan di Fakultas tiba tiba ditembak sama Cowok baik baik dan anak ilmuwan, Boyfriend-able banget.

Mau nolak tapi sayang
Mau Terima tapi Somi tau diri juga

Serba salah.

"Jawab dong"

Ujar Samuel sekali lagi, meyakin kan Somi untuk memantapkan dirinya untuk selangkah lebih maju untuk mengenal sosok Samuel yang biasa di idamkan banyak perempuan diluar sana.

Somi tersipu malu kemudian mengangguk, tersenyum senang kemudian membalikan badannya agar Samuel tak menatap wajahnya.

Samuel menahan bahu Somi, kemudian memutarnya 180° dan langsung memeluk tubuh sang gadis dengan hangat. Menempatkan dagunya di bahu Somi kemudian membisikan sesuatu.

"Terimakasih"

———o0O0o———

"IH GILA GILA GILA GILA GILA"

Teriak Somi di kelasnya, menepuk kedua pipinya beberapa kali kemudian kembali menjerit seperti pasien rumah sakit jiwa. Tak memungkiri bahwa hal semenyenangkan ini terjadi pada dirinya.

Sejeong yang merupakan sahabatnya tak habis pikir dengan Somi sekaligus tidak menyangka bahwa Samuel serius pada sahabatnya.

Somi naik keatas kursi, lalu meja, lalu kursi, lalu turun. Gadis itu mengulang gerakannya sambil menjerit heboh.

"Udah anjir! Gila lo lama lama"

Tegas Sejeong melempar Tas Coklat milik Somi yang sejak tadi ia genggam. Somi merasa kesakitan kemudian turun dan melangkah mendekati Sejeong.

"Gua pacarnya kak Samuel! Iiii princess gue mah, udah fiks! Lahir dan batin!"

Balas Somi kemudian mengangkat dagunya, berjalan seperti model lalu keluar kelas dengan perasaan senang, meninggalkan Sejeong yang geleng geleng kepala karenanya.

Samuel berjalan mendekati Somi yang sedang asyik asyiknya memeluk tiang putih milik kampus, lelaki tersebut tersenyum geli melihat kelakuan sang pacar.

"Lebih nyaman peluk Tiang ya? Daripada peluk gue?"

Somi berhenti, membulatkan mata besarnya kemudian meneguk ludahnya sendiri. Ia memalingkan wajahnya, Somi sangat malu hingga ingin mengubur dirinya sendiri saat ini.

"Somi? Sayang?" –Samuel

"Kakak jangan begitu!" –Somi

"Panggilnya jangan Kakak, tapi.. Sayang! Ngerti ga sih" –Samuel

"Huaa gue malu" –Somi

"Sini sini peluk dulu" –Samuel

"Gak, lo jahat" –Somi

"Kenapa jahat? " –Samuel

"Bikin gue deg degan terus" –Somi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Boyfriend is 'Robot'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang