~ Musibah Yang Menimpa ~
"Siapa saja dari hamba yang tertimpa suatu musibah lalu ia mengucapkan :"Inna lillahi wa inna ilaihi rooji'un, Allahumma'jurnii fii musibatii wa akhlif lii khoiron minhaa [ Segala sesuatu adalah milik allah dan akan kembali pada-Nya. Ya allah, berilah ganjaran terhadap musibah yang menimpaku dan berikan ganti yang lebih baik ]." Maka allah akan memberikan ganjaran dalam musibahnya dan menggantinya dengan yang lebih baik."
(HR. Muslim no. 918)
🌸
Setelah kami sampai di rumah, aku langsung bergegas menuju kamar, mengganti seluruh pakaian selepas itu menuju kamar mandir untuk mengambil air wudhu.
Ku hamparkan sajadah di atas bumi, melakukan sembahyang kepada sang ilahi berpasrah diri atas apa yang terjadi hari ini.
Tetes air mata mulai membasahi pipi saat aku mencoba menceritakan apa yang terjadi kepada allah karena hanya allahlah yang mampu menolong hamba hari ini esok dan sampai kapanpun itu.
Mungkin hal ini sama persis yang di lakukan wildan di masjid sana, dia terus meminta kesabaran serta keteguhan hanya kepada allah karena saat ini hanya allahlah yang mampu menolongnya.
Keteguhan hati agar tidak mudah berbalik arah kepada sosok yang cindy yang semakin hari semakin memberanikan diri untuk menghancurkan rumah tangga kami.
Setelah shalat isya, aku memutuskan untuk menyegerakan tidur mungkin dengan tidur semua kejadian akan bisa terlupakan.
*Pagi hari.......
Saat wildan yang masih terlelap dalam tidurnya aku menyegerakan untuk bangun melakukan shalat qiyamullail serta bergegas untuk membereskan rumah.
Allahu Akbar..... Allahu Akbar..... Lantunan suara adzan membuatku menghentikan aktivitas dan langsung menuju kamar untuk bersiap shalat subuh.
Namun semua itu gagal, karena aku melihat wildan yang masih tidur dengan lelapnya. Mungkin kejadian hari ini membuatnya teramat lelah.
"Bi, bangun yuk udah adzan subuh." Ucapku membangunkannya dengan mengusap rambutnya
"Emmmmmmmm." Responnya dengan mulai membuka mata
"Udah adzan belum mi?." Tanya wildan kepadaku sambil bangun dari tidurnya
"Ini lagi adzan bi, coba dengarkan." Ucapku kepadanya
"Astaghfirullah, berarti aku kesiangan mi." Ucapnya sambil bergegas berdiri dan langsung menuju kamar mandi
Awwww...... Jeritnya sepertinya dia menabrak tembok
"Mangkanya hati-hati bi." Ucapku kepadanya sambil tersenyum tidak kuasa melihat tingkahnya itu
"Hehehehe." Balasnya hanya dengan senyuman
Sambil menunggu wildan yang tengah berada di kamar mandi aku memutuskan untuk membereskan tempat tidur dan juga keadaan di kamar yan memang sedikit agak berantakan.
Clekkkk..... Suara membuka pintu
Aku langsung bergegas masuk dan bersegera mengambil air wudhu.
"Bajunya sudah aku siapkan di atas kasur bi." Ucapku kepada wildan dan langsung masuk kedalam
"Iyah mi, aku berangkat yah." Ucapnya kepadaku
Aku tidak sempat menjawab karena posisinya aku sedang melangsungkan wudhu selepas itu langsung melakukan shalat dan membaca ayat al-qur'an untuk muraja'ah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Cinta Bertasbih
Teen FictionPertemuan seorang wanita dengan lelaki yang dia tidak sangka akan menjadi takdir dalam kehidupannya Mereka yang pada awalnya tidak saling mengenal ternyata allah persatukan di waktu yang teramat singkat Akan tetapi kebahagiaan begitu teramat singk...