1: prolog

114 13 5
                                    

Gadis itu membawa mobil dalam kecepatan dahsyat. Seperti kebiasaannya, ia selalu terlambat dalam bangun pagi. Padahal, alarm dikamarnya selalu setia membangunkannya. Belum lagi suara briton sang papa, suara khas sang mama dan amukan dang kaka menjadi alarm tambahan untuknya supaya ia bisa bangun dipagi hari. Namun entahlah, semua itu tak membuatnya terusik seolah sibuk dengan mimpinya.

Gadis itu sampai di sekolahnya tepat pukul 06:55,dalam kurun waktu 5 menit gerbang sekolah akan di tutup. Namun ia beruntung untuk hari ini, karena dwi portuna tengah berpihak padanya. Gadis itu berlari dilorong kelas yang sudah ramai dengan siswa dan siswi. Masa bodo dengan tatapan beberapa pasang mata yang memperhatikannya berlarian seperti kesetanan.

Ia sampai ditempat duduknya,mengatur nafas yang masih tersenggal-senggal karena lari tadi. Tiba-tiba sebuah tangan menepuk pundak gadis itu, membuatnya menengok ke belakang melihat si pelaku.

"Hai, alen," sapa seorang gadis cantik " Terlambat lagi?". Lanjutnya lagi, membuat gadis yang bernama lengkap alena vionela itu mengangguk membenarkan.

Gadis itu duduk disamping alen, menyimpan tasnya diatas meja.

"mau sampai kapan lo bangun siang terus?" tanya gadis itu yang bernama teresa auren yang merupakan sahabat sedari kecil alen.

"entahlah, gue pun gak tau." balas alen santai

Beberapa detik kemudian bel masuk berbunyi, membuat sebagian murid yang berada diluar berhamburan masuk kedalam kelas masing-masing.

                   ❤    ❤    ❤

" Baiklah anak-anak, jangan lupa kerjakan soal dihalaman 35. " Ujar bu viola memberi intruksi tugas fisika kepada anak didiknya.

"Baik,bu."Balas suleruh anak muridnya.

Setelah itu bu viola pergi keluar kelas,beberapa detik kemudian bel istirahat berbunyi. Senua murid keluar kelas menuju tempat yang akan mereka tuju masing-masing. Begitu pula dengan alen dan teresa mereka berdua berjalan menuju kantin, menyusuri lorong-lorong kelas.

Langkah alen dan teresa terhenti, melihat kepadatan kantin yang sudah di penuhi oleh siswa dan siswi sekolah mereka.

" Kita duduk dimana, Al?" tanya teresa bingung yang hanya dibalas gelengan kepala oleh alen
Teresa mendengus pasrah, begitu pula dengan alen. Mereka berdua berbalik arah, berniat untuk kembali ke kelas dan memesan makanan secara online saja. Namun tiba-tiba, sebuah tangan menarik lengan alen dengan sedikit kasar. Membuat alen sedikit berteriak menyebut nama teresa.

Teresa mengikuti langkah alen yang ditarik oleh seorang laki-laki yang sudah teresa kenal. Alen dan teresa terduduk bersama 3 laki-laki yang menjadi most wontednya sekolah.

" Lo apa-apaan sih main tarik tangan orang segala?" ujar alen marah sambil menatap tajam kearah laki-laki yang alen ketahui bernama eiden anggara. Namun eiden hanya diam tak menanggapi ucapan alen barusan.

" Ekh, alien. Lo bisa diem gak sih? Berisik banget dah idupnya." ujar eiden akhir mengeluarkan suara. Teresa yang sedari tadi memperhatikan hanya diam tak berkutik.

"Serah lo deh, gak nafsu gue makan sama cowo kayak pada." balas alen kasar membuat salah satu dari ke 3 cowo yang ada di meja itu yang sedari tadi diam menyimak, kini angkat bicara.

                     ALENRIEL √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang