Zura pov..
Zvran_pranta mengikuti anda
"Zavran?" gumam gue
"Rin, lihat deh" ucap gue sambil nunjukin hp gue ke Sheirin
"Zavran? Ngapain dia ngefollow lu?" tanya Sheirin
"Gue juga ga tau, follback gak ya?"
"Gak usah" cetus Sheirin
"Kenapa?"
Sheirin mendengus, "Lo gak inget kejadian waktu itu?"
"Iya iya gue inget tapi kan-"
"Ga ada tapi tapi an" potong Sheirin
.......
"ZURA!! cepetan ih entar telat" teriak Sheirin
Zura yang mendengar teriakan Sheirin langsung tergopoh gopoh berlari secepat mungkin.
"Sabar weh, gue udah cepet ini" sahut Zura
Dan akhir nya Zura pun muncul.
"Lambat lu" ujar Sheirin natap Zura datar
"Udah ayo berangkat" ajak Shandy dan Alfi
"Bro, bawa motor nya ngebutin dikit ya biar ga telat" ucap Shandy ke Alfi
Aldi mengangguk, "Bisa di atur"
Di pertengahan jalan Shandy dan Alfi sudah seperti orang tak waras lagi. Mereka seakan lupa bahwa mereka tengah membawa dua anak perempuan yang masih lajang ini.
"Jangan ngebut ngebut bangsul gue udah mau melayang ini" ujar Zura kesal
"Tinggal pegangan elah susah banget" sahut Alfi
Zura sontak memukul helm Alfi, "Modus lo"
"Sakit bego. Lagian gue juga gak ada niatan buat modusin lo"
........Setelah melewati beberapa fase dijalan yang membuat rambut Sheirin dan Zura berantakan. Akhirnya Sheirin, Zura, Shandy dan Alfi tiba di sekolah tepat waktu.
"Rin, lo abis ngapain?" tanya Shafiyyah setiba Sheirin di kelas
"gue?"
Mereka sontak mengangguk.
"Rambut lo kaya abis dugeman" sahut Intan
Sheirin berpikir, "dugeman?"
Ia langsung teringat dengan kejadian di perjalanan menuju sekolah tadi. Rambur nya benar benar sudah berantakan seperti orang yang habis dugeman.
"Nih" Reisya melempar kan kaca kecil nya
"Astaga!! rambut gue"
Sheirin mendengus, "Kerjaan Shandy nih bawa motor ngebut"
"Kalo gak ngebut lo bakalan telat" sambung Rafka
Sheirin mendelik tajam, "nyambung aja lo"
-istirahat
Perpustakaan selalu menjadi tempat terfavorit Sheirin. Setiap ada waktu luang atau jam kosong ia pasti selalu datang ke sini.
"Mau kemana, Rin?" tanya Reisya
"Biasa"
"Mau ditemenin gak?" tawar Intan
"Gak usah, gue sendiri aja"
-Perpustakaan
Tempat ternyaman yang selalu Sheirin cari. Tempat dimana menimbul nya rasa tentram didalam hati nya. Tempat dimana ia suka menangis sendiri melepas kerinduan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHEIRIN [HIATUS]
De TodoBagaimana rasanya jika kita harus melupakan hal yang paling kita sukai? Sulit bukan? Begitu juga Sheirin. Sheirin harus melupakan seorang laki laki yang sudah mengisi kekosongan hati nya. -Sheirindaniyanuella Masih dalam tahap revisi~