VII

216 28 0
                                    

Hari ini Minju merasa seperti dejavu. Kejadian kemarin persis terulang. Minju pulang bersama Minhee, sedangkan Yujin dan Wonyoung berdiri tak jauh dari mereka. Hanya saja bedanya hari ini Yujin pulang dengan menggunakan pakaian biasa, karena ia pun baru saja selesai mengikuti ekskul renang.

Yang Minju tau dari Ryujin, Yujin itu pemalas. Untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar yang ada di sekolah saja tidak pernah diikuti dengan baik, apalagi ekskul, bisa-bisa Yujin mengatakan jika itu hanya membuang-buang waktunya. Entah mengapa sekarang Minju malah lebih sering melihat Yujin mengikuti kegiatan di sekolah.

Sepanjang perjalanan Minju terus menanyakan suatu hal tentang Yujin. Makin kesini Minju malah semakin penasaran dengan sosok Yujin.

Sedangkan Minhee merasakan ada yang aneh dari Minju. Setiap mengajukan pertanyaan tentang Yujin dan ditanya kenapa, Minju selalu menjawab hanya penasaran. Bukan hal sulit bagi Minhee untuk memastikan bahwa gadis yang menjadi incaran si kembar tiga ini mencintai adiknya.

"Makasih ya Mini. Maaf ngerepotin terus akhir-akhir ini," ucap Minju ketika mobil Minhee berhenti tepat di depan rumahnya.

"Engga ngerepotin sama sekali Ju. Gue malah seneng bisa mastiin lu pulang dengan selamat sampe rumah."

"Ya udah kalo gitu gue masuk ya. Lo hati-hati di jalan."

Minhee senyum, "Selamat istirahat Ju!"

Minju bales senyum juga lalu keluar dari mobil Minhee.

***

Sekarang si kembar tiga lagi serius makan malem. Yang serius cuma dua, yang satu sibuk ngeliatin si bungsu dan makanannya cuma diaduk-aduk.

Si bungsu yang udah ngerasa risih daritadi akhirnya natap balik abangnya.

"Lu kenapa dah bang? Ngeliatin gue nya gitu banget!"

Yang tertua ikut memperhatikan kedua adiknya.

"Ah engga, gapapa."

Si bungsu gak peduliin jawaban abangnya dan lanjut makan. Sedangkan yang tertua memperhatikan adik pertamanya. Ia yakin ada yang disembunyikan oleh adiknya itu.

Karena ikatan batin yang saling menyatu, yang paling muda pun merasakan hal yang sama. Meskipun gak peduliin jawaban abangnya tadi, tapi abangnya yang satu itu aneh banget sekarang, hanya untuk sekarang. Dan dia gak pernah ngeliat abangnya merhatiin dia sampe segitunya. Dia ngerasa kayak ada yang mau diomongin sama abangnya, tapi dia gak tau apa itu.

Setelah selesai makan, sekarang waktunya cuci piring. Jadwal cuci piring hari ini jatuh ke Minhee, dengan besar hati Minhee merapikan bekas makan malam mereka dan mencuci piring-piring kotor yang ada.

Selesai cuci piring, Minhee niatnya mau balik ke kamar cuma dibuat kaget sama Jaemin yang diem aja dan masih duduk di tempat dia makan malam tadi.

"Mini, ada yang mau gue omongin!"

Minhee yang baru aja ngelangkahin kakinya buat ninggalin dapur terpaksa balik dan duduk di sebelah Jaemin.

"Lu sama Yujin berantem?"

"Engga bang."

"Terus tadi kalian kenapa?"

"Gapapa bang."

"Anjir kayak cewek lagi pundung dah lu, setiap ditanya kenapa jawabannya gapapa!"

Minhee cuma ngelirik abangnya dengan malas.

"Gue takut kalo Yujin beneran belok."

"Mini, jangan sembarangan deh kalo ngomong!"

Mini menghela napasnya, "Tadi lu nanya, udah gue kasih tau respon lo malah kayak gitu."

HappierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang