→«♡»←
Bel pulang sekolah telah berbunyi, yang tersisa di kelas X.A hanyalah Naruto dan Sasuke. Naruto yang sibuk menyelesaikan catatan dan Sasuke yang sedang bermain handphone.
"Akhirnya selesai juga!" Gadis itu meregangkan badannya yang kaku. Dan seketika pandangannya jatuh pada punggung lebar di depannya.
"Uchiha-san." Panggil Naruto pelan.
Sasuke menoleh dan menatap Naruto dengan wajah teflonnya.
"Terimakasih sudah meminjamkan seragammu padaku, bahkan kau dimarahi oleh Kurenai-sensei karena tidak memakai seragam. Besok aku akan mengembalikannya padamu." Ucap Naruto sambil tersenyum.
Sasuke diam tak menjawab, lalu kembali menghadap kearah depan, "Ambil saja, aku akan membeli yang baru." Ucapnya tanpa beban.
Naruto kaget, "Ti-tidak perlu membeli yang baru! Aku akan mengembalikannya padamu nanti, berikan ala-...." Seketika Naruto menghentikan perkataannya saat jari telunjuk Sasuke berada di depan bibirnya.
"Jika ku katakan ambil saja, ya ambil. Sudahlah, sampai jumpa besok." Ucap Sasuke menghela nafas pelan, lalu berjalan keluar kelas.
"Sasuke..." Pemuda itu menoleh dan mendapati Naruto yang tersenyum manis dari balik kacamata bulatnya yang sudah retak karena di hancurkan oleh Karin.
"Terimakasih." Ucapnya tulus dan diangguki oleh Sasuke, ia pun menghilang dari balik pintu kelas mereka.
Naruto bangkit berdiri setelah membereskan semua buku-bukunya dan pergi pulang kerumah.
→«♡»←
Sore hari di sebuah lapangan luas, disana berkumpul sekitar 50 orang yang sedang latihan berpedang one by one.
"Yak! Bertukar dengan anggota lain!" Teriak seorang gadis bertopeng kucing.
"Yes Miss.!" Sontak mereka berhenti bertarung dan diganti oleh 50 orang berbeda.
"Bersiap! Mulai!" Teriak gadis bertopeng kucing itu.
Duel pedang kembali dimulai. Seorang gadis dengan topeng anjing pun berlari menghampiri si gadis bertopeng kucing dan membisiki sesuatu.
"Berhenti! Semua berkumpul di lapangan!" Teriaknya dan semua pasukannya langsung berkumpul di lapangan setelah mendapat instruksi dari tangan kanan sang pemimpin.
Tap tap tap
Suara langkah kaki bergema di sepanjang lorong menuju lapangan pelatihan, dan keluarlah sosok gadis bertopeng Kitsune. Ya, sang Kitsune adalah seorang perempuan.
"Selamat sore untuk kalian semua." Sapa sang pemimpin dengan suara yang disamarkan.
"Sore Lady!" Jawab seluruh pasukan dengan kompak.
Sang Kitsune diam dan menatap seluruh anak buahnya yang sudah lebih dari 1000 orang, ini masih yang berada di markas utama, belum lagi yang di markas lainnya ataupun dibelahan bumi yang lain. Kelompoknya ini sudah termasuk kelompok Yakuza terbesar di Jepang atau kita sebut saja Mafia?
"Tidak ada alasan khusus aku mengumpulkan kalian disini." Ucapnya menjeda kalimatnya sejenak.
"Yang ingin ku katakan adalah, perkuat keamanan markas! Sisanya akan dijelaskan oleh Lavender, Bubble Gum dan Neko."
Setelah itu, sang Kitsune pergi meninggalkan lapangan, dan membebankan satu tugas pada 3 orang tangan kanannya.
'Untung atasan, kalo bukan? Sudah ku tembak jantungnya.' Batin ketiga tangan kanan sang Kitsune.
KAMU SEDANG MEMBACA
Criminal (▶)
Fanfiction⚠SLOW UPDATE⚠ "Apakah salah jika Aku mencintai seorang penjahat?" - US & NN