Ananta Senja

Prolog

|Selamat membaca!|

Serpihan kaca yang berserakan dimana-mana, membuat gadis mungil itu tak bisa banyak bergerak. Ditambah dalam keadaan gelap dan hujan yang tak biasa, seakan ini adalah waktu yang tepat untuk ia pergi. Tubuhnya tak mampu lagi menahan sesak yang begitu menyiksa.

Keinginan untuk menyelamatkan sang Bunda yang sudah terbaring lemah tak bisa ia lakukan. Sebab, sosok wanita tua itu masih saja melempar perabotan yang terbuat dari kaca ke sembarang arah.

Apa yang terjadi dengan wanita tua itu, sehingga menjadi seperti monster menakutkan?

"KENAPA KAMU HADIR DI KEHIDUPAN ANAK SAYA," teriak wanita tua itu.

"DASAR PEMBAWA SIAL," Wanita tua itu tiada henti terus melemparkan barang-barang yang ia temui ke arah gadis kecil.

Apa yang salah dari menjadi anak perempuan, itu bukan serta merta kesalahan sang anak melainkan ini adalah garis yang sudah Tuhan takdirkan.

Sebagai orang tua, seharusnya kita bersyukur dengan apapun yang sudah Tuhan takdirkan. Memiliki anak laki-laki atau perempuan, itu merupakan karunia yang Tuhan berikan dan patut untuk disyukuri.

Untuk terakhir kalinya, wanita tua itu berusaha melemparkan gelas kaca tepat pada sang bocah.

Bertepatan dengan itu, guntur bersuara lebih keras dari biasanya, seolah mendukung atas kemarahan wanita itu.

Tidak tahan lagi menahan sakit, akhirnya gadis mungil itu tidak sadarkan diri.

Akibat kejadian ini, ada efek yang sangat besar pada gadis mungil itu. Ia menjadi trauma pada suara guntur dan ia menganggap Guntur itu kejam, seolah mendukung atas tindakan gila dari neneknya.

Tanpa disadari, dibalik kaca jendela ada anak lelaki berumur 7 tahun yang ikut menyaksikan kejadian itu. Meskipun gelap, ia masih bisa melihat dari cahaya lilin yang samar-samar dan suara nenek tua yang begitu menggelegar.

Dia sangat-sangat terkejut atas apa yang baru saja ia saksikan.

|Ananta Senja|

TBC.

Jangan lupa vote and coment guys, selamat menikmati part selanjutnya