Beri jejak jika bertemu TYPO.
Happy reading ^^
.
.
.
.
.Seorang gadis tengah duduk berdiam di sebuah bangku taman. Ia sedang menanti seseorang di sana. Sudah setengah jam lamanya. Akhirnya, ia berujung pada kebosanan.
"Hei! Kenapa aku langsung percaya padanya?" gumamnya sendiri.
Ia baru saja kepikiran tentang seseorang yang baru ia temui kemarin. Seorang lelaki yang cukup misterius baginya. Seseorang yang tiba-tiba menyatakan bahwa ia adalah calon tunangannya. Untuk sesaat, ia tertegun akan ketampanan lelaki itu. Atau sebenarnya ia sangat mengaguminya?
"Aku bahkan belum diberitahu Sasori-nii siapa dia. Dan lagi, mengapa aku bisa ada di flatnya malam itu? Apa ... dia seorang penipu?" gumamnya lagi.
"Siapa yang penipu?" bisik seseorang, tepat di dekat telinganya.
"Kyaaa!!!" Gadis itu terlonjak kaget. Ia berdiri dari duduknya, menjauh beberapa langkah.
Seorang lelaki memandangnya heran. Ia menahan senyuman di wajahnya. Terlihat begitu tampan. Gadis itu memasang wajah masamnya.
"Kau telat!" cibirnya.
"Aa. Tiga puluh empat menit," jawab sang lelaki seraya melihat jam di tangannya.
Gadis itu, Haruno Sakura, hanya diam melihat reaksi tak bersalah dari lelaki di hadapannya. Ia dibalas tatapan selidik dari lelaki itu.
Lelaki itu, dua puluh tujuh tahun, seorang yang sangat berpengaruh di Tokyo. Ia bukan pejabat. Ia hanya seorang pemilik perusahaan di bidang entertainment. Uchiha Entertainment, nama perusahaannya. Perusahaan itu sudah melahirkan banyak aktor, aktris, penyanyi, dan beberapa film.
Uchiha Sasuke, direktur utama perusahaan itu. Jarang berada di kantornya, namun sering berada di markas kecilnya. Kini, ia meluangkan waktunya untuk seseorang yang akan menjadi tunangannya. Di sini, di sebuah taman di ibu kota.
"Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Sakura.
Lelaki di depannya mengeluarkan sebuah kertas yang dilipat menjadi beberapa bagian. Ia memberikannya pada Sakura, tanpa berkata.
"He-hei!" sahut Sakura, menangkap kertas yang setengah dilemparkan itu, agar tak terjatuh ke tanah.
Manik Emerald-nya membaca tulisan yang ada di sana. Perlahan, kerutan muncul di dahi lebarnya.
"Namikaze Naruto, Shimura Sai, Nara Shikamaru," gumam Sakura membaca kertas itu. Cepat-cepat ia menoleh ke arah Sasuke.
"Apa ini?" tanyanya.
"Daftar tamu yang akan menghadiri pertunangan kita."
"Tunggu?! Apa maksudmu?" Sakura menatap tak percaya. Ia mulai kesal sekarang.
Di hadapannya, Sasuke hanya diam. Lelaki itu memilih duduk di bangku yang tadi Sakura tempati. Sedangkan Sakura sendiri berdiri di hadapannya, berkacak pinggang.
"Kenapa tidak ada daftar temanku di sini?! Lagi pula, siapa yang kau undang itu? Aku juga ingin mengundang temanku!" omel Sakura.
Sasuke menatapnya datar. Emerald itu menemukan iris kelam milik Sasuke. Dua pasang manik berbeda warna itu saling menatap. Untuk sesaat, Sakura terpaku dengannya. Sedangkan Sasuke, ia tak tahu bagaimana dengannya.
"Tidak! Tidak!" Sakura menggeleng kuat. "Kenapa kau tiba-tiba menjadikanku tunanganmu? Aku bahkan tidak mengenalmu, Pantat Ayam!"
"Hn?" Sasuke menaikkan kedua sebelah alisnya mendengar dua kata terakhir yang dilontarkan Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
K U R O I [Sasusaku] [ON HOLD]
FanficSemua mulai memburuk ketika Sakura tidak bekerja sesuai dengan keahliannya. Keterpaksaan memasuki dunia bisnis membuatnya frustasi. Segala kecaman tentang keluarga dan perusahaan kakaknya membuatnya memberanikan diri berkecimpung di dunia bisnis itu...