~Part 1 "Lelaki Bus Umum"~

81 14 8
                                    

   Anak kecil itu berada di terowongan yang tak tahu ujung pangkal, dia berjalan dengan lunglai sendirian kepala menghadap ke bawah memperhatikan kakinya yang sempoyongan menahan rasa lelah. mengeluarkan asap putih di mulut dan suara bergemeletuk gigi yang saling naik turun berlawan, anak itu tetap berjalan walaupun tidak tahu mana arah keluar. masih melipatkan kedua tangan yang semoga saja dingin tidak menyergap di dada. Baju tebal yang menyelimuti dirinya tidak cukup melawan hawa dingin yang masuk dari celah-celah pakaiannya, matanya memejam karena perih dari angin yang terus saja menusuk tanpa ampun. Tiba-tiba muncul suara bergema menyebut konamanya. Suara itu awalnya pelan lalu secara perlahan suara itu terdengar jelas dan benar saja, ruh yang berjalan-jalan di mimpi kembali ke raga.

⚠️
   Am membuka mata dengan badan penuh keringat, dia selalu begini jika memimpikan sedang berjalan di terowongan gelap dan dingin. Sudah tiga kali mimpi sama datang, apa yang terjadi dengan dirinya? Apa ada sesuatu yang ingin di tunjukan? Atau alam bawah sadar Am memberitahu lewat mimpi? Ia tidak tau itu. sempat bertanya kepada mama, tapi mama hanya menjawab itu hanya bunga mimpi. tapi jika hanya bunga mimpi ini terasa aneh, mimpi yang sama berulang tiga kali. Apa itu petujuk buat Am? Kepala Am terasa berputar-putar mengingat mimpi yang barusan. Sinyal apa sebenarnya? Kenapa hanya mengingat mimpi bisa membuat kepala Am terasa hampir pecah?  Banyak sekali pertanyaan ingin dia utarakan kepada mama, tapi dia hafal betul, mama pasti menjawab 'bunga mimpi'

⚠️
   Am membalikan badannya untuk meraih jam wekker, mematikannya tanpa melihat arah jarum jam. Jam wekker yang sudah berumur kurang lebih 3 tahun telah menemani membangunkan Am sejak dia duduk di bangku SMP bentuknya dari dulu tidak berubah, warna pink bertanduk unicorn, ujung tanduknya terdapat mahkota gold bertaburan gliter warna warni. walapun ada yang bilang jam wekker terlihat norak dan kekanak-kanakan tapi selera Am memang seperti itu. lalu Am bergegas ke kamar mandi, Butuh waktu 10 menit untuk membersihkan badan. mengambil seragam putih abu-abu, Ya. Am adalah anak SMA yang duduk di bangku kelas satu, dari dia yang jarang sekali belajar. kadang berangkat terlambat bahkan tidak jarang membolos pada mata pelajaran tertentu, seperti guru yang mengulang tersebut terkenal killer. Dia tidak segan-segan keluar dari ruangan panas bergegas pulang. Padahal jika pulang Am tidak melakukan apa-apa, hanya membaringkan tubuhnya di kasur.

   Tidak memikirkan pelajaran yang menurutnya membosankan. Bisa di pastikan Am termasuk golongan anak IPS yang sebagian anak menyepelekan pelajaran. Karena baginya ada yang berfikir anak SMA yang niat untuk bersekolah biasanya di tempatkan di kelas IPA. Terkenal kutu buku,  kacamata, sambil membawa buku paket tebal dan tas besar isinya pasti terdapat laptop. Pakaian merekapun rapi bersih, Beda dengan anak IPS. Tapi Am tidak memusingkan hal itu, ia senang jika di tempatkan dengan manusia santuy, menikmati hidupnya tidak pada buku-buku pelajaran saja. Pikiran yang tergolong sempit bukan. Wkw

⚠️
   Selesai merapikan seragamnya di ikuti dengan ikat pinggang dan dasi, mencepol rambutnya satu menjulang ke atas, agar terkesan seperti tanduk unicorn. Poni mengembang ke depan memberi kesan imut di wajahnya yang lucu. Am termasuk gadis ceria, murah senyum, tidak suka make up yang berlebihan, cukup dengan polesan lipblam dan sunblok agar bibir dan wajahnya terlindungi, juga parfum. Hanya itu saja ia butuhkan, jadi wajar jika Am hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk berdandan.

⚠️
   Am turun dari tangga membawa tas berwana pink hitam dengan gantungan kunci unicorn dan stiker yang menghiasi tasnya juga bergambar unicorn. Am turun dengan cepat, langsung datang ke dapur memeluk mamanya dari belakang yang sedang cuci piring.

   "mah, hari ini Am mimpi 'itu' lagi!" kata Am yang masih bergeluyutan di punggung ibunya.

   "hanya bunga mimpi sayang" kata mama Am datar. Seperti biasa berkata 'bunga mimpi' , sampai kuping Am mendengarnya saja jenuh.

   "tapi mah, ini kali ketiga, eh salah kali ke empat, mimpi itu datang" Am berbicara sambil mempraktekan dengan jari-jari tangan menunjukan angka empat.

Am MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang