body piece

136 29 4
                                    

Malam ini Sheila lupa bahwa ia yang memasak makan malam untuk hari ini. Karena cuaca yang mendung mendukung Sheila untuk tidur disore ini. Sheila dan Sahila memang selalu bergantian untuk memasak makan malam. Karena tidak sempat membeli bahan masakan, Sheila hanya memasak mie instant untuk nya dan Sahila.

"Sah" panggil Sheila dari dapur dengan suara yang tercekak, tentu saja Sahila tidak akan mendengar nya.

"SAHILAA" teriak Sheila yang menggema membuat Sahila yang tengah mengerjakan tugas langsung berlari menuju dapur asrama.

"Gila ya Shei? Udah malem tau ga-" Sahila yang mau menasehati Sheila pun terdiam.

"Shei, lu kenapa?" Tanya Sahila yang melihat Sheila dalam keadaan ketakutan.

"La-lari" balas Sheila yang terputus-putus.

"Tenang Shei" ucap Sahila bermaksud menenangkan.

Sheila hanya menggeleng-geleng 'kan kepala nya dengan terus menurus, sambil meliat kearah belakang Sahila. Sahila yang bingung hanya berjalan menghampiri Sheila dan memeluk Sheila agar ia tenang.

"Kabur Sah, kabur kabur kabur" bisik Sheila yang masih ketakutan.

"Sttttt. Siapa?" Tanya Sahila sambil mengelus kepala Sheila.

"Tolong, dia, dia mungkin, mungkin masih hidup, liat dia Sah liat" balas Sheila.

Sahila tidak mengerti apa yang Sheila ucap 'kan, yang Sahila tau bahwa sedaritadi Sheila selalu saja melihat kamar mandi yang tepat dibelakang nya. Sahila berjalan pelan menuju kamar mandi, penerangan dapur asrama putri memang remang-remang.

Chemical School menyediakan tiga asrama. Asrama putra, asrama putri, dan asrama untuk guru atau staff. Mereka bahkan hanya diizin 'kan pulang dua semester sekali. Sheila dan Sahila sebagai murid X1 yang seharusnya sudah pulang satu kali, tapi mereka tidak pernah pulang ke rumah nya, dikarena 'kan orang tua mereka sedang tidak satu kota dengan nya, itu juga kata wakil kepala sekolah.

Sahila memasuki bilik kamar mandi yang paling dekat dengan pintu, bilik selanjutnya, bilik selanjutnya, tapi Sahila tidak menemukan apa-apa.

"GAK ADA APA-APA SHEI" teriak Sahila dari dalam kamar mandi dengan tujuan agar Sheila bisa mendengar nya.

Duk

Sahila yang mendengar suara jatuh pun segera keluar dari bilik tersebut. Sahila memasang pendengaran nya dengan baik-baik.

"Bilik terakhir" ucap Sahila dengan berbisik.

Sahila berjalan menghampiri bilik terakhir dengan rasa percaya dirinya. Ia sedari tadi berucap dalam hati bahwa dirinya tidak akan takut dengan apa yang ada di depan nya nanti.

Sahila mengetuk pintu itu pelan, hanya sebatas mengecek apakah ada orang atau tidak di dalam nya.

"Ada orang?" Tanya Sahila.

Tetapi tidak ada yang menyahut. Lagi-lagi Sahila mengetuk pintu tersebut dengan pelan sambil terus bertanya apakah ada orang di dalam atau tidak.

Sahila berjongkok dan mengintip dari bawah pintu bilik ini, dan ternyata ada sepasang kaki yang ia lihat. Yang berarti ada orang di dalam nya.

"Tinggal bilang kalau ada orang susah banget si" kesal Sahila sambil memukul kencang pintu tersebut.

Brak

Sahila tidak berfikir bahwa sedaritadi pintu nya tidak terkunci. Dan yang paling Sahila fikirkan sekarang adalah, mengapa hanya ada setapak kaki, di mana anggota badan yang lainnya.

----

See u!

Killer Strike Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang